Yesus Sendiri Menyatakan Bahwa Dia Adalah Utusan Allah


Yesus Adalah Hamba Allah

Salah satu pokok keimanan dan ajaran dari agama Kristen adalah keharusan untuk mengakui Yesus sebagai tuhan, mengakui Yesus sebagai pribadi kedua di dalam Trinitas, mengakui bahwa dia adalah anak Allah, menyembahnya, memujinya, dan intinya adalah menjadikan Yesus sebagai yang utama. Di dalam akidah mereka ditekankan untuk selalu mengagungkan sosok Yesus Kristus, seorang anak yang lahir oleh seorang perawan (Maria) tanpa seorang ayah, alias Yesus diciptakan tanpa adanya hubungan intim antara ibunya dengan seorang lelaki pun. Jadi permasalahan kelahiran Yesus tanpa seorang ayah ini senada dengan keimanan seorang muslim. Di dalam agama Islam, umat Islam harus percaya bahwa Nabi ‘Isa ‘alaihissalam atau Yesus (di dalam agama Kristen) lahir dari seorang perawan, yakni Maryam atau Maria (dalam agama Kristen), tidak ada persetubuhan ataupun terjadi hubungan intim antara Maria dan seorang pria. Jadi, kelahiran Yesus itu adalah mukjizat yang diberikan Allah sebagai tanda-tanda kebesaran dan kekuasaan-Nya yang ingin ditunjukkan-Nya kepada semua orang, baik di zaman Yesus ataupun sampai sekarang. Karena segala sesuatu itu mudah sekali bagi Allah, bahkan menciptakan Nabi Adam ‘alaihissalam tanpa ayah dan ibu saja mudah bagi Allah.
Berbicara mengenai keimanan orang Kristen terhadap Yesus Kristus, ternyata Alkitab sendiri yang menerangkan bahwa Yesus mengaku dia adalah utusan Allah, seorang rasul Allah, dia bukanlah tuhan. Perhatikanlah ayat dari pasal ke-17 Kitab Yohanes ini.

Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus. (Yohanes 17 : 3)

Ayat di atas adalah potongan dari do’a Yesus kepada Allah. Kalau mau lebih lengkap bisa dibuka dari pasal 17 ayat pertama, di sana dijelaskan bahwa Yesus menengadah ke langit untuk berdoa kepada Bapanya. Siapakah Bapanya? Allah, Tuhannya si Yesus dan tuhan kita semua. Tuhan kita itu satu, dan tuhan kita sama semua. Tetapi kenapa masih banyak yang malah menyembah manusia?

Dari ayat di atas saja sudah jelas, bahwa Yesus menyatakan bahwa hanya Bapanya lah satu-satunya Allah yang benar, bukan dirinya. Di ayat itu juga dijelaskan bahwa Yesus sendiri yang menyatakan bahwasannya dia adalah utusan Allah. Jadi, Yesus sendiri saja mengatakan bahwa dia adalah rasul Allah. Dia adalah seorang utusan, yang mana dia diutus oleh Allah (Pengutus). Dan taraf dan derajat utusan dan pengutus itu sangat berlawanan, keduanya tidak akan bisa menjadi satu dan tidak akan bisa bersatu bagaimana pun caranya.
Bagaimana mungkin Yesus selaku seorang utusan diangkat posisinya menjadi tuhan? Mari kita renungkan bersama. Terkhusus bagi teman-temanku yang Kristen, ini tampaknya hal sepele. Padahal ini adalah hal yang sangat penting sekali, karena apa? Karena ini permasalahan akidah yang dianut oleh hampir seluruhnya orang Kristen di mana pun berada. Mereka berkeyakinan bahwa Yesus itu adalah tuhan dan memaksakan status ketuhanan Yesus sampai saat ini. Coba baca kembali kitab Yohanes pasal 17 ayat 3, saya bukan berniat mengajari para orang Kristen ataupun para pendeta Kristen. Saya sedang mengajak kalian sharing dan saling tukar pikiran, apakah derajat seorang rasul dan tuhan itu bisa setara? Mungkinkah mereka bersatu di dalam satu kesatuan sebagaimana yang ada di dalam ajaran Trinitas?

Pikirkanlah itu wahai teman-temanku, karena akidah yang kalian anut ini bisa membawa kalian ke neraka Jahannam Allah, dan kalian akan kekal di sana. Demi Allah saya menyayangi kalian, saya ingin kalian terhindar dari azab Allah, saya ingin mengajak kalian untuk kembali kepada ajaran yang sesungguhnya yaitu hanya menyembah Allah Yang Maha Esa, bukan satu yang menjelma menjadi 3 pribadi.

Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al-Masih putera Maryam", padahal Al-Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu." Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun. Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga", padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih. (Q.S. Al-Maa’idah : 72-73)
Semoga Allah memberi hidayah bagi orang-orang Kristen dan orang-orang kafir untuk masuk ke dalam agama Islam.
Share on Google Plus

- Yusri Triadi

liputanalquran.com
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment