Ayat Ayat Tentang Ibadah Haji di Al-Quran Beserta Penjelasannya

Haji
Haji
Haji adalah rukun Islam yang kelima dan wajib bagi setiap muslim untuk melaksanakannya jika memang dia mampu mengadakan perjalanan haji. Jikalau ada seseorang yang mampu berhaji akan tetapi dia tidak melaksanakan haji maka dia sudah melakukan dosa yang teramat besar, karena perintah haji itu langsung datang dari Allah Tabaraka Wa Ta’ala. Di dalam Al-Quran Allah Subhanahu Wa Ta’ala menyebut beberapa kali tentang perihal ibadah haji ini. Bagaimana penjelasannya? Simak selengkapnya.
Ayat Pertama

Dan sempurnakanlah ibadah haji dan 'umrah karena Allah. Jika kamu terkepung (terhalang oleh musuh atau karena sakit), maka (sembelihlah) korban yang mudah didapat, dan jangan kamu mencukur kepalamu, sebelum korban sampai di tempat penyembelihannya. Jika ada di antaramu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu ia bercukur), maka wajiblah atasnya berfid-yah, yaitu: berpuasa atau bersedekah atau berkorban. Apabila kamu telah (merasa) aman, maka bagi siapa yang ingin mengerjakan 'umrah sebelum haji (di dalam bulan haji), (wajiblah ia menyembelih) korban yang mudah didapat. Tetapi jika ia tidak menemukan (binatang korban atau tidak mampu), maka wajib berpuasa tiga hari dalam masa haji dan tujuh hari (lagi) apabila kamu telah pulang kembali. Itulah sepuluh (hari) yang sempurna. Demikian itu (kewajiban membayar fidyah) bagi orang-orang yang keluarganya tidak berada (di sekitar) Masjidil Haram (orang-orang yang bukan penduduk kota Mekah). Dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksaan-Nya. (Q.S. Al-Baqarah : 196)

Ayat di atas membahas tentang ibadah haji dan ‘umrah, beberapa hal yang harus dilakukan dan beberapa larangan yang harus dilakukan.

Ayat Kedua

(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh rafats, berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. Dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya. Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal. (Q.S. Al-Baqarah : 197)

Ayat di atas menerangkan tentang hal-hal yang tidak boleh dilakukan orang sudah yang menetapkan niatnya dalam bulan-bulan dimaklumi untuk mengerjakan haji, bulan tersebut ialah Syawal, Dzulqaidah dan Dzulhijjah.

Ayat Ketiga

Dan (inilah) suatu permakluman daripada Allah dan Rasul-Nya kepada umat manusia pada hari haji akbar bahwa sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang musyrikin. Kemudian jika kamu (kaum musyrikin) bertobat, maka bertaubat itu lebih baik bagimu; dan jika kamu berpaling, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya kamu tidak dapat melemahkan Allah. Dan beritakanlah kepada orang-orang kafir (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih. (Q.S. At-Taubah : 3)

Ayat di atas membahas tentang haji akbar. Pada ahli tafsir berbeda pendapat tentang makna haji akbar yang dimaksud dalam ayat di atas, ada yang mengatakan hari Arafah, ada yang mengatakan hari Nahar. Yang dimaksud dengan haji akbar di sini ialah haji yang terjadi pada tahun ke-9 Hijrah.
Ayat Keempat

Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah: "Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadat) haji; Dan bukanlah kebajikan memasuki rumah-rumah dari belakangnya, akan tetapi kebajikan itu ialah kebajikan orang yang bertakwa. Dan masuklah ke rumah-rumah itu dari pintu-pintunya; dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung. (Q.S. Al-Baqarah : 189)

Ayat di atas menjelaskan tentang bulan sabit yang merupakan sebagai pertanda waktu bagi manusia dan bagi ibadah haji.

Ayat Kelima

Sesungguhnya Shafaa dan Marwa adalah sebahagian dari syi'ar Allah. Maka barangsiapa yang beribadah haji ke Baitullah atau ber'umrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa'i antara keduanya. Dan barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui. (Q.S. Al-Baqarah : 158)

Ayat di atas membahas tentang Shafa dan Marwa yang merupakan salah satu rangkaian daripada ibadah haji ataupun umrah, yaitu berlari-lari kecil dari bukit Shafa dan Marwa 7 kali.

Ayat Keenam

Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh, (Q.S. Al-Hajj : 27)

Ayat di atas berbicara tentang perintah Allah Subhanahu Wa Ta’ala untuk menyerukan kepada umat manusia untuk mengerjakan ibadah haji.

Ayat Ketujuh

Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam. (Q.S. Ali ‘Imran : 97)

Ayat di atas menjelaskan tentang maqam Ibrahim dan kewajiban ibadah haji bagi yang sanggup mengadakan perjalanan ke sana.

Ayat Kedelapan

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-syi'ar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya, dan binatang-binatang qalaa-id, dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan keredhaan dari Tuhannya dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. (Q.S. Al-Maa’idah : 2)

Ayat di atas berbicara tentang banyak hal, salah satu di antaranya adalah diperbolehkan berburu bagi orang yang telah menyelesaikan ibadah haji.

Ayat Kesembilan

Apakah (orang-orang) yang memberi minuman orang-orang yang mengerjakan haji dan mengurus Masjidilharam kamu samakan dengan orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian serta berjihad di jalan Allah? Mereka tidak sama di sisi Allah; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang zalim. (Q.S. At-Taubah : 19)

Ayat di atas berbicara mengenai perbandingan antara orang yang memberikan minuman bagi orang yang haji dan mengurus Masjidil Haram dengan orang yang beriman kepada Allah dan Hari Kemudian serta berjihad di jalan-Nya.

Itulah ayat-ayat yang berkaitan tentang ibadah haji di Al-Quranul Karim, semoga kita semua dapat melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, dan bagi yang sudah pernah berhaji semoga Allah Ta’ala menjadikan haji tersebut haji mabrur.

(Baca Juga : Ciri-Ciri Penghuni Surga)

Semoga bermanfaat.
Share on Google Plus

- Yusri Triadi

liputanalquran.com
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment