Persamaan Isi Antara Alkitab dan Al-Quran Membuktikan Al-Quran Menjiplak?


Persamaan Isi Alkitab dan Al-Quran
Persamaan Isi Alkitab dan Al-Quran
Banyak sekali tuduhan yang disematkan kepada Al-Quran, mulai dari hinaan, cacian sampai tuduhan menjiplak dari kitab-kitab yang lainnya. Sebagai seorang muslim tentu saja kita akan sakit hati dan membuat telinga kita panas mendengar ucapan-ucapan tersebut, karena ucapan tersebut tidak mencerminkan toleransi umat beragama dan tidak menunjukkan sikap yang baik. Jikalau kita tidak suka suatu kitab bilang saja, kalau tidak mempunyai bukti yang akurat dan tepat jangan sekali-kali menuduh yang tidak-tidak terhadap Al-Quran. Meskipun begitu kami (muslim) mewajarinya karena semakin tinggi kualitas kitab tersebut maka akan semakin banyak tantangannya. Kami percaya apapun yang akan dilakukan orang-orang kafir dan misionaris untuk membuktikan kesalahan, itu semua tidak akan bisa menunjukkan kekurangan Al-Quran, karena Al-Quran lengkap, Al-Quran dijaga oleh Allah dan Al-Quran sempurna.
Salah satu tuduhan yang banyak saya dengar dari orang-orang Kristen terutama para misionaris adalah mengatakan Al-Quran menjiplak Alkitab karena isinya banyak yang sama. Lalu apa jawaban saya mengenai perkara ini? Jawaban saya adalah, isi yang sama tidak menunjukkan Al-Quran menjiplak alias copas dari Alkitab, karena isi yang sama justru menunjukkan keduanya memang berasal dari sumber yang sama yaitu Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Kami percaya bahwa Taurat, Zabur dan Injil adalah wahyu-wahyu Allah dan kami mengimaninya sebagai perintah Allah Ta’ala. Akan tetapi seiring berjalannya waktu maka kitab-kitab tersebut mengalami perubahan-perubahan yang sangat signifikan dan mencolok, sehingga kami tidak bisa mengatakan kitab-kitab yang ada tersebut masih asli dan firman Allah. Kami mengimani Taurat, Zabur dan Injil yang ada pada masa nabi-nabi yang diberikan wahyu tersebut, karena saat itu masih dalam bentuk asli 100% firman Allah. Akan tetapi kalau saat ini kami tidak bisa mengimani kitab-kitab tersebut 100% masih asli.

Isi di Alkitab memang ada yang sama dengan yang terdapat di Al-Quran, bahkan tidak hanya satu ataupun dua ayat. Akan tetapi tidak semua isinya Al-Quran sama dengan Alkitab. Isi Alkitab yang sama dengan Al-Quran kami tidak ragu menyatakan bahwa itu memang datang dari Allah, akan tetapi yang tidak sama dan masih samar-samar, kami tidak bisa mengatakan itu datang dari Allah. Di antara isi-isi Alkitab yang sejalan dengan Al-Quran adalah ketauhidan, beberapa kisah nabi seperti kisah kaum Nabi Nuh yang diazab dengan banjir besar, kisah Nabi Adam bersama Hawa yang berada di surga, kisah Nabi Musa ketika berada di bukit Sinai, dan lain sebagainya. Akan tetapi kisah-kisah tersebut juga tidak kami yakini kebenarannya 100%, hanya yang sejalan dengan Al-Quran lah yang kami terima sebagai ayat-ayat yang masih mengandung kebenaran. Misalnya dikatakan di Alkitab bahwa Nabi Musa diutus bersama Harun kepada Fir’aun, hal itu kami imani sebagai kebenaran karena sesuai dengan Al-Quran. Akan tetapi jika ada pada kisah tersebut berbeda dengan Al-Quran maka kami belum bisa menyatakan itu datang dari Allah atau tidak.

(Baca Juga : Ayat Al-Quran Tentang Ilmu Kelautan)

Di antara hal yang ditolak Al-Quran yang ada di Alkitab adalah bahwa banjir besar yang terjadi pada masa Nabi Nuh tidak menewaskan seluruh umat manusia, akan tetapi hanya kaum beliau yang durhaka saja. Selain itu juga Alkitab menyatakan bahwa jenazah Fir’aun sudah hancur, sedangkan Al-Quran mengatakan bahwa jenazahnya masih utuh dan terbukti masih ada sampai sekarang. Al-Quran juga menentang kesalahan sains, sejarah, logika dan matematika yang ada di Alkitab kemudian mengoreksinya. Akan tetapi Al-Quran juga tidak menyatakan semua pernyataan Alkitab benar dan salah, ada juga yang diragukan dan tidak bisa dibilang salah ataupun benar, misalnya pernyataan Alkitab tentang ukuran bahtera Nabi Nuh.

Jadi kenapa Al-Quran tidak dikatakan menjiplak Alkitab karena ada isinya yang sama? Karena kalau begitu berarti Injil menjiplak dari Taurat karena isinya ada yang sama, dan Injil juga menjiplak Zabur karena isinya juga ada yang sama. Bukankah begitu? Nah, maka dari itu kita tidak bisa menuduh kitab yang datang sesudah kitab yang sebelumnya sebagai hasil dari jiplakan, karena isi yang sama menunjukkan bahwa pada dasarnya dan intinya kitab-kitab tersebut berasal dari sumber yang sama, yaitu Allah.

Hal yang sama juga misalnya teman kita membuat karangan tentang “Kejadian Alam Semesta.” Sedangkan kita sebelumnya juga membuat karangan yang sama akan tetapi judulnya sedikit berbeda seperti, “Penciptaan Jagad Raya.” Ternyata isinya banyak yang sama, misalnya Teori Big Bang, dulunya langit dan bumi itu pada mulanya satu, bumi diciptakan sebagai tempat tinggal manusia dan lain sebagainya. Nah, kita tidak bisa menuduh teman kita menjiplak karya kita meskipun isinya banyak yang sama. Kalau memang terdapat isi yang sama berarti itu adalah kebenaran dan intinya adalah sama, dan kalau berbeda kita juga tidak bisa mengatakan punya kita lebih benar daripada punya teman kita tersebut, bisa jadi punya teman kita itu mengoreksi punya kita dan menyempurnakan karangan kita.

Nah, hal tersebut sama halnya dengan Alkitab dan Al-Quran. Isi di antara kedua kitab ini yang sama menunjukkan bahwa itu memang benar dan datang dari Tuhan, akan tetapi tidak bisa dikatakan Al-Quran menjiplak Alkitab, karena banyak isi Alkitab yang berbeda dengan Al-Quran karena Al-Quran ingin meluruskan banyak kisah sejarah yang salah, mengoreksi kesalahan ilmiah di Alkitab, dan memberitahu apa yang benar. Al-Quran juga tidak datang dengan mengutuk Alkitab, karena Al-Quran juga datang membenarkannya bahwa memang Taurat, Zabur, Injil adalah wahyu Allah Ta’ala dan sebagai penjelasan bahwa kitab-kitab tersebut sudah berubah seiring berjalannya waktu.

(Baca Juga : Ciri-Ciri Penghuni Surga)

Semoga bermanfaat.
Share on Google Plus

- Yusri Triadi

liputanalquran.com
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment