Jangan Asal Mencap Seseorang Penghuni Neraka



Jangan Asal Mencap Seseorang Penghuni Neraka
Jangan Asal Mencap Seseorang Penghuni Neraka


Mulutmu adalah harimaumu. Itulah pepatah yang menyimpan banyak pelajaran di dalamnya. Nabi shallalahu ‘alaihi wa sallam juga banyak mengajarkan kepada kita agar menjaga lisan kita, karena salah satu penyebab paling besar seseorang masuk neraka adalah tidak menjaga lisannya. Bahkan Nabi kita tercinta shallallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan kalau tidak bisa berkata bagus lebih baik diam. Di dalam Al-Quran banyak juga perintah untuk mengucapkan perkataan yang baik, menjaga lisan dan tidak sembarangan mengucapkan sesuatu.

Pada tulisan kali ini kita akan membahas tentang jangan asal mencap seseorang penghuni neraka. Kenapa ini perlu dibahas? Tentu saja, karena saya melihat ada beberapa orang bahkan banyak orang yang menyebut seseorang itu penghuni neraka, tempatnya Jahannam dan lain sebagainya.

Wahai saudara-saudaraku sekalian, ketahuilah bahwa selagi seseorang itu muslim maka tidak boleh bagi kita mencapnya sebagai penghuni neraka. Ketahuilah bahwa penghuni neraka itu hanya Allah sajalah yang tahu. Apalagi jikalau dia seorang muslim. Selama dia seorang muslim dan memang mentauhidkan Allah maka dia juga akan masuk surga pada akhirnya Insya Allah. Tidak perduli jika dia berbuat dosa sebesar apapun misalnya berzina, mencuri, membunuh orang, menyakiti orang, menipu dan lain sebagainya. Ketahuilah jika dia seorang muslim maka saya yakin ada keimanan di dalam dirinya meskipun tidak sebesar yang kita bayangkan.

Ketahuilah seseorang itu tergantung pada akhirnya. Maksudnya kedudukan akhirnya terletak pada akhir kehidupannya. Misalnya seseorang yang sudah beramal selama bertahun-tahun dan mengerjakan banyak amalan sunnah, akan tetapi dia meminum khamr sebelum meninggal dan wafat saat meminum khamr. Itu berarti kedudukannya sangatlah buruk karena diwafatkan dalam keadaan bermaksiat kepada Allah. Misalnya ada juga seseorang yang selama hidupnya tidak pernah berbuat baik, sholat tidak pernah bahkan berwudhu saja tidak pernah. Akan tetapi di penghujung hidupnya dia bertaubat sama Allah dan wafat dalam keadaan beristighfar kepada Allah Jalla Jalaluh. Ketahuilah kedudukannya sangatlah baik karena diwafatkan dalam ketaatan kepada Allah Ta’ala.

Meskipun begitu bagaimanapun akhir kehidupannya kita tetap tidak diperbolehkan mencap seseorang itu penghuni neraka. Allah yang lebih mengetahui tentang hal itu dan itu semua urusan Allah. Jika memang dia seorang muslim maka disyariatkan bagi kita memohon ampunkan baginya dan sangat dianjurkan memohonkan surga baginya. Ketahuilah seburuk-buruk muslim itu lebih mulia daripada sebaik-baik orang kafir/musyrik.

Jika ada seorang kafir maka jangan langsung kita mengatakan bahwa tempatnya pasti neraka dan tidak akan masuk surga. Memang benar orang kafir itu tempatnya neraka, itu kalau dia mati dalam keadaan kafir. Tetapi jika dia masuk Islam dan muallaf maka dia adalah penghuni surga. Betul tidak? Berdoalah kepada teman-teman kita yang kafir atau yang masih tersesat dari jalan Allah Subhanahu Wa Ta’ala agar diberikan hidayah, sehingga dia terselamatkan dari azab neraka Jahannam. Karena sudah menjadi janji Allah Ta’ala bahwa jikalau seseorang mati dalam keadaan kafir maka Jahannam lah tempatnya.

maka apakah orang-orang kafir menyangka bahwa mereka (dapat) mengambil hamba-hamba-Ku menjadi penolong selain Aku? Sesungguhnya Kami telah menyediakan neraka Jahannam tempat tinggal bagi orang-orang kafir. (Q.S. Al-Kahf : 102)

Tetapi selagi dia hidup doakan dia masuk Islam sehingga dia dapat memasuki surga Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang luasnya seluas langit dan bumi.

Jadi jika ada seorang muslim wafat ataupun masih hidup jangan pernah sekali-kali kita mencapnya sebagai penghuni neraka. Doakan dia semoga Allah memberinya surga dan mengampuninya. Sedangkan jika ada seorang kafir masih hidup doakan dia semoga Allah memberinya hidayah berupa Islam. Kalau dia sudah mati maka dia sudah dipastikan merasakan neraka Jahannam Allah Ta’ala dan kekal di dalamnya. Kalau hal ini sudah pasti ketetapan Allah Ta’ala. Ketahuilah bahwa tentang penghuni surga dan neraka hanya Allah sajalah yang tahu, ciri-cirinya dan seputar tentang penghuninya kita bisa merujuk kepada Al-Quran dan Hadits Sahih. Selama dia masih muslim maka doakan dia masuk surga dan jangan sekali-kali mencapnya dengan neraka. Jika ada seorang kafir masih hidup doakan dia agar masuk Islam. Sedangkan jika ada orang kafir sudah mati dan memang sudah dipastikan kekafirannya maka tidak boleh kita mendoakannya, dia sudah dipastikan masuk neraka dan terhalang masuk ke dalam surga.

Semoga bermanfaat.
Share on Google Plus

- Yusri Triadi

liputanalquran.com
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment