Kata Kira-Kira di Al-Quran?


Kata Kira-Kira di Al-Quran?
Kata Kira-Kira di Al-Quran?

Kemarin saya melihat di website sarapanpagi.org saat mereka membahas mengenai kata kira-kira di Alkitab. Mereka berusaha menjawab tuduhan orang-orang bahwa di Alkitab terdapat banyak kata “kira-kira” yang menunjukkan kelemahan Alkitab. Namun yang cukup mengejutkan adalah pada akhir tulisan malah mereka menyerang Al-Quran dengan menuduh bahwa di Al-Quran terdapat hal yang serupa. Mereka berkesimpulan bahwa di Al-Quran juga terdapat kira-kira dengan mengambil ayat di bawah ini.

maka jadilah dia dekat (pada Muhammad sejarak) dua ujung busur panah atau lebih dekat (lagi). (Q.S. An-Najm : 9)

Dan Kami utus dia kepada seratus ribu orang atau lebih. (Q.S. Ash-Shaaffaat : 147)

Dua ayat di atas dijadikan sebagai dalil bahwa di Al-Quran terdapat kata kira-kira. Menurut mereka Al-Quran juga tidak tahu pasti mengenai jumlah sesuatu sehingga menggunakan kata “kira-kira” atau dalam bahasa Arab menggunakan lafadz “au”.


Apa jawaban kami terhadap hal ini?

Pertama-tama kami ingin menjelaskan bahwa kata “kira-kira” mustahil terdapat di Al-Quran. Karena itu bertentangan dengan sifat Allah Yang Maha Mengetahui segala sesuatu. Mustahil Al-Quran ada keraguan dan kesalahan.

Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir dan Yang Bathin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. (Q.S. Al-Hadiid : 3)

Katakanlah: "Apakah kamu akan memberitahukan kepada Allah tentang agamamu, padahal Allah mengetahui apa yang di langit dan apa yang di bumi dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu?" (Q.S. Al-Hujuraat : 16)

Tidakkah kamu perhatikan, bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi? Tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dia-lah keempatnya. Dan tiada (pembicaraan antara) lima orang, melainkan Dia-lah keenamnya. Dan tiada (pula) pembicaraan antara jumlah yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia berada bersama mereka di manapun mereka berada. Kemudian Dia akan memberitahukan kepada mereka pada hari kiamat apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu. (Q.S. Al-Mujaadilah : 7)


Jadi mustahil kalau isi Al-Quran terdapat kata kira-kira atau hal yang semisalnya. Berbeda dengan Alkitab yang terang-terangan menyebutkan tentang “kira-kira”.

Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketujuh, maka sunyi senyaplah di sorga, kira-kira setengah jam lamanya. (Wahyu 8 : 1)

Kira-kira empat puluh ribu orang yang siap untuk berperang menyeberang di hadapan TUHAN ke dataran Yerikho untuk berperang. (Yosua 4 : 13)

Bani Lewi melakukan seperti yang dikatakan Musa dan pada hari itu tewaslah kira-kira tiga ribu orang dari bangsa itu. (Kejadian 32 : 28)

Lalu bagaimana dengan kata “atau” pada ayat Al-Quran tadi?

maka jadilah dia dekat (pada Muhammad sejarak) dua ujung busur panah atau lebih dekat (lagi). (Q.S. An-Najm : 9)

Dan Kami utus dia kepada seratus ribu orang atau lebih. (Q.S. Ash-Shaaffaat : 147)

Kata “atau” pada ayat di atas adalah penekanan subjek berita atau dengan kata lain menguatkan subjek beritanya tetapi bukan menunjukkan hal yang lebih daripada itu. Kata “atau” di dalam bahasa Arab adalah “au”. Jadi itu bukan menunjukkan keraguan ataupun ketidakpastian, tetapi itu untuk menguatkan subjek berita. Hal yang serupa juga kita temukan pada ayat yang lain,  

Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi... (Q.S. Al-Baqarah : 74)

seperti takutnya kepada Allah, bahkan lebih sangat dari itu takutnya. (Q.S. An-Nisaa’ : 77)

Di dalam bahasa Arab “au” dapat berarti “atau” maupun “bahkan”. Jadi itu menguatkan subjek beritanya. Tidak mungkin Allah tidak tahu tentang sesuatu, apalagi itu masalah jumlah maupun jarak. Sedangkan kalau kita lihat Alkitab itu sudah jelas terdapat kata “kira-kira” tanpa bisa dipungkiri lagi.

Maka dari itu pesan saya kepada orang-orang yang coba meragukan Al-Quran untuk belajar dulu bahasa Al-Quran yaitu bahasa Arab, jangan menafsirkan ayat Al-Quran dengan bahasa Indonesia, tetapi yang digunakan adalah bahasa Al-Quran itu sendiri yaitu bahasa Arab. Lihatlah bagaimana luasnya bahasa Arab ini yang dijadikan sebagai bahasa Al-Quran. Jangan sok bisa menafsirkan Al-Quran kalau tidak bisa bahasa Arab dan tidak pernah belajar bahasa Arab. Apalagi website sarapanpagi.org adalah website besar, sangat terkenal, sering memberikan renungan Kristen dan tanya-jawab, bahkan tidak segan-segan membawakan terjemahan Alkitab dalam bahasa Greek (Yunani) dan juga Hebrew (Ibrani). Maka dari itu jangan membuat website seperti malu karena salah menafsirkan ayat Al-Quran. Intinya jangan berusaha membuat spekulasi tanpa menelitinya dan mendalaminya.


Semoga Allah beri hidayah kepada orang-orang Kristen agar masuk Islam.
Share on Google Plus

- Yusri Triadi

liputanalquran.com
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment