Bila Kita Tidak Bangun Lagi Dari Tidur Kita


Bila Kita Tidak Bangun Lagi Dari Tidur Kita
Bila Kita Tidak Bangun Lagi Dari Tidur Kita
Allah Subhanahu Wa Ta’ala memberikan kita waktu 24 jam dalam seharinya untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya. Dari 24 jam itu kita bekerja, beribadah, berhubungan sesama manusia dan melakukan hal-hal yang lainnya. Pada pagi hari kita bekerja, begitu pula dengan siang hari sampai sore hari. Sedangkan malam kita gunakan waktu untuk istirahat melepas penat setelah seharian beraktifitas.

Dialah yang menjadikan untukmu malam (sebagai) pakaian, dan tidur untuk istirahat, dan Dia menjadikan siang untuk bangun berusaha. (Q.S. Al-Furqaan : 47)


Kita pun membaringkan tubuh kita di kasur empuk, kemudian mengambil selimut ataupun bantal, lalu kita perlahan memejamkan mata kita untuk tidur. Mengenai tidur, Allah Subhanahu Wa Ta’ala menjelaskan,

Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda- tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir. (Q.S. Az-Zumar : 42)

Pernahkah kita berfikir sebelum tidur apakah kita akan bangun lagi dari tidur kita? Pernahkah kita merenungi diri kita bagaimana jikalau kita tidak bangun lagi dari tidur kita? Pernahkah kita berfikir bagaimana nasib kita kelak jikalau tidur di suatu malam akan menjadi tidur terakhir kita di dunia? Pernahkah kita berfikir jikalau saat kita tidur nyawa kita dicabut, lalu bagaimana dengan nasib kita di hari kemudian? Ketahuilah kita tidak akan bisa menghindari kematian. Kematian akan menjumpai kita apapun ceritanya. Setelah itu kita akan dikembali kepada Allah Yang Maha Perkasa, kemudian Allah akan memberitakan kepada kita tentang apa-apa saja yang telah kita kerjakan.

Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan." (Q.S. Al-Jumu’ah : 8)


Hanya kepada Allah sajalah kita akan kembali. Semua harta, jabatan, kemewahan dunia, wanita, anak-anak, itu tidak akan berarti lagi kalau kita sudah tidak bernyawa lagi.

Katakanlah: "Hanya kepunyaan Allah syafaat itu semuanya. Kepunyaan-Nya kerajaan langit dan bumi. Kemudian kepada-Nyalah kamu dikembalikan" (Q.S. Az-Zumar : 44)

Pada hari itu tidak ada yang tersembunyi bagi Allah.

Pada hari itu kamu dihadapkan (kepada Tuhanmu), tiada sesuatupun dari keadaanmu yang tersembunyi (bagi Allah). (Q.S. Al-Haaqqah : 18)

(Yaitu) hari (ketika) mereka keluar (dari kubur); tiada suatupun dari keadaan mereka yang tersembunyi bagi Allah. (Lalu Allah berfirman): "Kepunyaan siapakah kerajaan pada hari ini?" Kepunyaan Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan. (Q.S. Al-Mu’min : 16)

Tidak ada yang dapat menolong kita, saat itu kita bertanggung jawab atas apa yang telah kita perbuat selama hidup di dunia.

Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya, (Q.S. Al-Muddatstsir : 38)

Kita akan ditanyai tentang kenikmatan-kenikmatan yang Allah berikan kepada kita. Kita akan ditanyai tentang segala kemegahan yang selalu kita bangga-banggakan.

kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu). (Q.S. At-Takaatsur : 8)

Saat itu keadilan akan tegak setegak-tegaknya. Saat itu akan didatangkan para saksi, kemudian diberi keputusan dengan seadil-adilnya oleh Allah Yang Maha Adil.

Dan terang benderanglah bumi (padang mahsyar) dengan cahaya (keadilan) Tuhannya; dan diberikanlah buku (perhitungan perbuatan masing-masing) dan didatangkanlah para nabi dan saksi-saksi dan diberi keputusan di antara mereka dengan adil, sedang mereka tidak dirugikan. (Q.S. Az-Zumar : 69)

Saat itu kita akan mendapatkan balasan sesuai dengan apa yang kita kerjakan selama di dunia.


Di tempat itu (padang Mahsyar), tiap-tiap diri merasakan pembalasan dari apa yang telah dikerjakannya dahulu dan mereka dikembalikan kepada Allah Pelindung mereka yang sebenarnya dan lenyaplah dari mereka apa yang mereka ada-adakan. (Q.S. Yunus : 30)

Wahai saudara-saudaraku, begitu panjang sekali jalan kita. Kita masih berada di bagian awal dari serangkaian perjalanan panjang. Kelak kita akan mati, lalu dibangkitkan kembali, setelah itu tidak akan lagi ada namanya kematian. Apa yang sudah kita persiapkan untuk hari itu saudara-saudaraku?

Dan barangsiapa yang ringan timbangannya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka kekal di dalam neraka Jahannam. Muka mereka dibakar api neraka, dan mereka di dalam neraka itu dalam keadaan cacat. Bukankah ayat-ayat-Ku telah dibacakan kepadamu sekalian, tetapi kamu selalu mendustakannya? Mereka berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah dikuasai oleh kejahatan kami, dan adalah kami orang-orang yang sesat. Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami daripadanya (dan kembalikanlah kami ke dunia), maka jika kami kembali (juga kepada kekafiran), sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim." Allah berfirman: "Tinggallah dengan hina di dalamnya, dan janganlah kamu berbicara dengan Aku. (Q.S. Al-Mu’minuun : 103-108)

Semoga pembahasan kita ini menjadi renungan bagi diri kita untuk mempersiapkan bekal sebaik-baiknya untuk akhirat. Mari kita kembali kepada Allah, beristighfar kepada Allah, memohon ampun kepada Allah, bertaubat kepada Allah, dan menjadi pribadi yang lebih lebih baik lagi dari yang sebelumnya.


Semoga bermanfaat.
Share on Google Plus

- Yusri Triadi

liputanalquran.com
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment