Siapakah Raja Salman dan Tayyip Erdogan?


Siapakah Raja Salman dan Tayyip Erdogan?
Erdogan (Kanan)

Raja Salman memiliki nama lengkap Salman bin Abdul Aziz Al-Saud. Beliau adalah Raja Arab Saudi sekaligus Penjaga Dua Kota Suci (Mekkah dan Madinah) dan pemimpin Wangsa Saud saat ini. Beliau pernah menjabat sebagai wakil gubernur dan gubernur. Beliau juga pernah menjadi Menteri Pertahanan Arab Saudi pada tahun 2011. Raja Salman terpilih sebagai Putra Mahkota pada tahun 2012 setelah kematian saudaranya Nayef bin Abdul Aziz Al-Saud. Beliau diangkat sebagai Raja Arab Saudi pada tanggal 23 Januari 2015 setelah kematian saudara tirinya, yakni Raja Abdullah.


Ketika Raja Salman baru saja dilantik, hal pertama yang dilakukan beliau adalah langsung mensejahterakan seluruh rakyatnya dan seluruh pegawai kerajaannya termasuk polisi dan tentara, mereka diberi gaji 2 kali lipat dibandingkan sebelumnya.

Yang kedua, beliau langsung menstrukturisasi pemerintahannya, jika ada jenderal yang bejat atau orang orang kerajaan yang menjabat tetapi akhlak dan moralnya sangat jelek, terlebih lagi loyal kepada maksiat serta kepada Barat, dicopot oleh Raja Salman.

Yang ketiga, Raja Salman mengajak seluruh jajaran pemerintahannya agar menjaga sholat 5 waktu tepat pada waktunya. Tidak sekedar berbicara, Raja Salman memberikan contoh ketika Barack Obama datang dengan istrinya untuk mengucapkan selamat karena dia telah terpilih menjadi Raja Saudi yang baru dan menggantikan Raja Abdullah, seluruh dunia menyaksikan di TV bagaimana Barrack Obama dan istrinya ditinggalkan berdua, sedangkan Raja Salman bersama seluruh orang kerajaan pergi menunaikan sholat meninggalkan taghut dari barat itu dan menjawab seruan Allah.

Yang keempat, beiau membebaskan seluruh para tawanan khususnya para ‘ulama yang loyal kepada dakwah Sunnah tapi tegas mengkritik pemerintah dibebaskan seperti Syeikh Dr. Saman Saudah, Syeikh Shafar Hawali, begitu pula para mujahidin-mujahidin yang dulunya ikut berperang dan akan beperang ke Suriah tapi di masa Raja Abdullah dicekal dan dipenjara, namun di masa Raja Salman mereka dibebaskan seluruhnya.

Yang kelima adalah menteri agama yang dipecat oleh Raja Abdullah karena begitu kuat kepada Islam dan sangat tajam mengkritik kerajaan, lalu diangkat menteri baru sebagai menteri agama. Tetapi ketika Raja Salman yang menjadi Raja maka menteri agama yang baru dinaikkan ini dipecat oleh Raja Salman lalu digantikan kembali dengan menteri agama sebelumnya yang dipecat Raja Abdullah.

Yang keenam, saat Presiden Abdul Fatah As-Sisi datang ke kerajaan Saudi mencoba mengucapkan selama, lantas disambut dengan dingin oleh Raja Salman tidak lebih dari 2 jam, sangat dingin sekali sambutan dari Raja Salman kepada Presiden Mesir itu. Maka Presiden Sisi pulang kembali ke negerinya dengan amarah, begitupula dengan  orang-orang  yang pro terhadap Sisi, sampai-sampai diumumkan di TV-TV Mesir bahwa mereka sangat benci dengan Raja Salman bahkan menghina Raja Salman dengan segala macam cacian. Bagaimana mungkin Raja Salman tidak menyambutnya dengan dingin, Presiden Sisi terkenal dengan melakukan kudeta terhadap Mursi yang terpilih demokrat di Mesir dan membunuh, membantai serta membakar membunuh 7000-an orang, membakar hidup-hidup jamaah muslimin atas nama ikhwanul muslimin sekitar 300-an orang jamaah di alun-alun, di tempat terbuka tidak ada dunia yang ribut, Amerika seakan sok ribut sedikit padahal mereka memiliki makar untuk menggulingkan Mursi, setelah Mursi berpidato “kita wajib bebaskan Al-Quds, kita menuju Khilafah”, lantas pidato Mursi ini mengguncangkan Yahudi sehingga Amerika dan lainnya bergerak dengan serentak termasuk yang paling gelisah adalah Raja Abdullah.

Saat Presiden As-Sisi melakukan kudeta, biayanya ditanggung oleh Raja Abdullah. Ketika seluruh dunia masing tercengang melihat kejadian di Mesir, maka Raja Abdullah-lah yang pertama mengucapkan selamat kepada Asisi. Tidakkah dia tahu bahwa dalam akidah Islam, tidak boleh melakukan kudeta kepada pemerintahan resmi. Sedangkan pemerintahan Mursi  adalah pemerintahan resmi dan terpilih secara resmi. Kenapa Raja Abdullah mendukung orang yang melakukan kudeta? Kudeta itu harusnya diperangi bukannya malah diucapkan selamat.


Lalu apa kata Arab Saudi dengan gagahnya? “Wahai Sisi, jangan cemas kalau seluruh dunia menolak kalian karena kami menerima kalian, kalau seluruh dunia menutup pintu untuk kalian maka kami akan membuka pintu untuk kalian”. Lantas dana perdana yang keluar adalah 1 Milyar Dollar, diumumkan di seluruh TV di seluruh dunia bahwa dana itu dari Arab Saudi untuk Sisi agar menstabilkan keadaan pemerintahannya. Mengalir setiap bulannya dana Milyaran Rupiah dari Arab Saudi. Ini semua terjadi pada masa Abdullah. Setelah Raja Salman naik menjadi Raja, bantuan itu diputus sehabis-habisnya, tidak setetespun uang mengalir dari Arab Saudi untuk Sisi. Bagaimana mungkin Sisi dihormati oleh Raja Salman, sedangkan As-Sisi pembunuh umat muslim, orang yang melakukan kudeta, orang yang berlemuran darah dan ternyata punya loyalitas dengan Iran. Allahu Akbar

Itu kalau seputar Raja Salman dan pemerintahannya. Bagaimana dengan Erdogan? Erdogan memiliki nama lengkap Recep Tayyip Erdogan, beliau adalah politikus Turki sekaligus presiden Turki saat ini. Ia pernah menjabat sebagai Perdana Menteri Turki sejak 14 Maret 2003 sampai dengan 28 Agustus 2014. Dia juga seorang pimpinan dari Adalet ve Kalkinma Partisi (AKP) atau Partai Keadilan dan Pembangunan. Erdogan juga pernah menjadi walikota Istanbul sejak 27 Maret 1994 sampai 6 November 1998.

Saat Erdogan menjadi presiden, di tangannya lah Turki mencapai puncak kejayaannya. Baru saja selama 10 tahun dia memerintah Turki, eropa seluruhnya kalah oleh Turki dalam hal apa saja, dalam hal pendidikan, teknologi, apalagi dalam hal ekonomi. Dari segi militer Turki sudah mampu membuat senjata perang dan pesawat tempur sendiri. Turki sudah memproduksi alat alat, bahkan di Amerika dan eropa saat ini dari tiga alat elektronik pasti salah satuya dari Turki dan itu yang terbaik dan dengan harga yang mahal. Erdogan adalah satu-satunya yang berani mengejek Amerika di depan publik, di muka Internasional. Dia tidak sekedar berbicara seperti Iran. Ketika orang tepuk tangan untuk Shimon Peres, untuk Benyamin Netanyahu saat pertemuan pemimpin dunia, Erdogan naik berbicara mempermalukan orang yang tepuk tangan ini, “Ini manusia seperti ini tidak layak untuk ditepuk tangani, tangannya berlumuran darah dengan darah kaum muslimin di Gaza”. Erdogan-lah yang mampu mengucapkan kalimat itu.

Erdogan saat ini mengratiskan seluruh les, sekolah, bahkan rumah sakit ratusan bermunculan saat ini dengan fasilitas mewah dan gratis untuk rakyatnya. Di masa Erdogan inilah jilbab sudah kembali pada tempatnya. Di masa Erdogan lah setiap sekolah diwajibkan belajar bahasa Arab, dari SD sampai perguruan tinggi. Di masanya produk-produk untuk diimpor meningkat dengan tajam. Bahkan 3 tahun berturut-turut Turki merupakan negara dengan maskapai penerbangan terbaik. Turki melesat naik dari urutan ke-111 menjadi urutsan ke-16 negara termaju dan terkuat di dunia saat ini. Erdogan-lah yang membuka pintu para mujahidin dan bantuan sosial untuk suriah. Turki adalah sartu-satunya negara yang menjadikan perbatasannya sebagai tempat yang terbuka untuk menerima pengungsi dari Suriah, bahkan mereka semua setiap hari diberi makan dan dibiayai. Siapa saja mujahidin yang datang dari segala penjuru dunia dipersilahkan masuk dari perbatasannya.

Barat dan Amerika tidak berani macam-macam, karena Turki sudah menjadi Singa Eropa hari ini. Saat Erdogan datang ke Saudi maka dia pun disambut oleh Raja Salman dengan hangat selama 3 hari 3 malam, selama itu pula mereka bersama dengan sangat indahnya. Setelah itu keluar keputusan bersama dari mereka bahwa semua energi, semua potensi dan semua kemampuan yang ada pada Turki dan Arab Saudi akan dikerahkan untuk menjatuhkan Bashar Ashad. Tidak tanggung-tanggung, seluruh pejuang-pejuang di Suriah selain ISIS akan ditopang sepenuhnya oleh mereka. Allahu Akbar.

Itulah seputar Raja Salman dan Tayyip Erdogan beserta pemerintahan mereka. Di masa merekalah Arab Saudi dan Turki mencapai puncak kejayaan yang luar biasa. Semoga Allah senantiasa melindungi mereka, merahmati setiap tindakan mereka, memberkahi setiap keputusan mereka dan menghadiahkan mereka surga. Aamiin.

(Dikutip Dari Ceramah Ustadz Zulkifli Muhammad Ali, Lc, MA.)


Semoga bermanfaat.
Share on Google Plus

- Yusri Triadi

liputanalquran.com
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment