Nabi-Nabi Yang Dijumpai Nabi Muhammad Saat Isra Mi’raj

Nabi-Nabi Yang Dijumpai Nabi Muhammad Saat Isra Mi’raj
Nabi-Nabi Yang Dijumpai Nabi Muhammad Saat Isra Mi’raj

Peristiwa Isra’ dan Mi’raj adalah salah satu peristiwa yang amat bersejarah bagi umat Islam, karena saat itu adalah salah satu mukjizat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Isra’ itu berarti perjalanan malam Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dari masjidil Haram ke masjidil Aqsha, sedangkan Mi’raj itu berarti perjalanan dari masjidil Aqsha ke langit. Peristiwa itu amat mulia karena dilakukan oleh nabi yang sangat mulia, bersama para malaikat Allah yang mulia, dari tempat yang mulia, menuju tempat yang mulia, dan juga membawa oleh-oleh yang sangat berharga, yakni sholat fardhu 5 waktu.


Peristiwa Isra’ dikisahkan Allah di dalam permulaan surah Al-Israa’/Bani Israil.

Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al-Masjidil Haram ke Al-Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Q.S. Al-Israa’ : 1)

Pada tulisan kali ini kita akan membahas mengenai para nabi yang dijumpai baginda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi  wa sallam pada saat Isra’ Mi’raj. Sebuah hadits panjang mengisahkan hal ini.

Dari Sa’id bin Al-Musayyib, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ketika aku diisra’kan (diperjalankan), aku bertemu Musa ‘alaihissalam.” Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mensifatinya dengan mengatakan bahwa ia adalah pria yang tidak gemuk yang berambut antara lurus dan keriting serta terlihat begitu gagah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Aku pun bertemu ‘Isa.” Lalu beliau mensifati ‘Isa bahwa ia adalah pria yang tidak terlalu tinggi, tidak terlalu pendek dan kulitnya kemerahan seakan baru keluar dari kamar mandi. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Aku pun bertemu Ibrahim-shalawatullah ‘alaih- dan aku adalah keturunan Ibrahim yang paling mirip dengannya. Aku pun datang dengan membawa dua wadah. Salah satunya berisi susu dan yang lainnya khamr (arak). Lantas ada yang mengatakan padaku, “Ambillah mana yang engkau suka.” Aku pun memilih susu, lalu aku meminumnya.” Ia pun berkata, “Engkau benar-benar berada dalam fithrah. Seandainya yang kau ambil adalah khamr, tentu umatmu pun akan ikut sesat.” (HR. Muslim no. 168)


Dari hadits panjang di atas dapat kita simpulkan bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam menjumpai tiga orang nabi, yaitu Musa, ‘Isa dan Ibrahim. Hadits di atas juga menjelaskan tentang ciri-ciri nabiyullah Musa dan ‘Isa. Ketiga nabi ini disebut dalam tiga kali dalam satu ayat.

Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjian dari nabi-nabi dan dari kamu (sendiri) dari Nuh, Ibrahim, Musa dan ‘Isa putra Maryam, dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang teguh. (Q.S. Al-Ahzaab : 7)

Katakanlah: "Kami beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya'qub, dan anak-anaknya, dan apa yang diberikan kepada Musa, ‘Isa dan para nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan hanya kepada-Nyalah kami menyerahkan diri." (Q.S. Ali ‘Imran : 84)

Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan ‘Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya). (Q.S. Asy-Syuura : 13)

Di dalam Al-Quranul Karim, ketiga nabi ini dibahas secara detail sekali. Yang pertama adalah Nabi Musa ‘alaihissalam. Beliau adalah kalamullah karena Allah berfirman langsung kepadanya tanpa perantaraan siapapun. Nabi Musa merupakan tokoh sekaligus nabi yang paling banyak disebut di Al-Quran, yakni 136 kali. Banyak surah Al-Quran menjelaskan tentang Musa ‘alaihissalam, seperti Al-Baqarah, Ali ‘Imran, Al-Qashash, Thaahaa, Al-A’raaf, Yunus, Al-Anbiyaa’, Maryam dan lain sebagainya. Musa diutus kepada Bani Israil.

Yang kedua adalah ‘Isa bin Maryam ‘alaihissalam. ‘Isa adalah sosok yang sangat dimuliakan oleh umat Kristen dan umat Islam. Namun umat Kristen terlalu berlebihan terhadap sosok ‘Isa sampai-sampai menuhankannya. ‘Isa lahir tanpa seorang ayah dan rasul yang diutus untuk Bani Israil. ‘Isa ‘alaihissalam memiliki pengikut setia yang bernama Al-Hawariyyun. Banyak surah yang menjelaskan ‘Isa, seperti Al-Baqarah, Ali ‘Imran, An-Nisaa’, Al-Maa’idah, At-Taubah, Maryam, Ash-Shaff dan lain sebagainya.

Yang ketig adalah Ibrahim ‘alaihissalam. Dia disebut juga abul anbiyaa’ yang berarti “bapak para nabi”. Dia juga disebut bapak monothoisme oleh tiga agama yaitu Yahudi, Kristen dan Islam. Di dalam Al-Quran dia disebut “khalilullah” yang artinya kesayangan ataupun kekasih Allah. Dari Ibrahim lah baginda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lahir, yakni dari anaknya Isma’il ‘alaihissalam. Beliau banyak dikisahkan di Al-Quran, seperti pada surah Al-Baqarah, Al-Hijr, Al-‘Ankabuut, Ibrahim, Maryam, Ash-Shaaffaat, Asy-Syu’araa’, dan lain sebagainya.

Itulah pembahasan kita seputar para nabi yang dijumpai oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam saat Isra’ Mi’raj. Semoga pembahasan ini menambah kecintaan kita kepada para nabi Allah Tabaraka Wa Ta’ala dan menambah wawasan kita.


Semoga bermanfaat.
Share on Google Plus

- Yusri Triadi

liputanalquran.com
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment