Nabi Nuh Berdoa Keburukan Untuk Umatnya?


Nabi Nuh Berdoa Keburukan Untuk Umatnya?
Nabi Nuh Berdoa Keburukan Untuk Umatnya?

Nabi Nuh ‘alaihissalam adalah salah seorang rasul yang diutus Allah Ta’ala di muka bumi ini. Nabi Nuh diutus kepada suatu kaum yang menjadikan orang-orang salehnya sebagai sesembahan selain Allah. Kisah Nabi Nuh ‘alaihissalam sangat lengkap dijelaskan Al-Quran di banyak surah. Sampai-sampai Allah Jalla Jalaluh memberi nama suatu surah di Al-Quran dengan nabi-Nya itu yaitu Surah Nuh (surah ke-71) yang isinya mengisahkan tentang Nabi Nuh ‘alaihissalam. Pada tulisan kali ini kita akan membahas mengenai apakah Nabi Nuh berdoa keburukan untuk umatnya ataukah tidak. Karena saya pernah mendengar orang mengatakan “Nabi Nuh berdoa keburukan untuk umatnya.” Maka dari itu saya akan menjelaskannya secara singkat dan lengkap. Sebagai pembukaan saya akan menjelaskan runtutan cerita Nabi Nuh dengan kaumnya.


Pada permulaan Surah Nuh Allah Ta’ala menceritakan tentang pengutusan nabi-Nya Nuh ‘alaihissalam.

Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya (dengan memerintahkan): "Berilah kaummu peringatan sebelum datang kepadanya azab yang pedih", (Q.S. Nuh : 1)

Maka mulailah Nuh berdakwah kepada kaumnya.

Nuh berkata: "Hai kaumku, sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang menjelaskan kepada kamu, (yaitu) sembahlah olehmu Allah, bertakwalah kepada-Nya dan taatlah kepadaku, niscaya Allah akan mengampuni sebagian dosa-dosamu dan menangguhkan kamu sampai kepada waktu yang ditentukan. Sesungguhnya ketetapan Allah apabila telah datang tidak dapat ditangguhkan, kalau kamu mengetahui." (Q.S. Nuh : 2-4)

Tapi seruan Nabi Nuh ‘alaihissalam malah mendapat pertentangan dari kaumnya. Bahkan para pemuka kaumnya menghina Nabi Nuh dan ajaran yang dibawanya.

Maka pemuka-pemuka orang yang kafir di antara kaumnya menjawab: "Orang ini tidak lain hanyalah manusia seperti kamu, yang bermaksud hendak menjadi seorang yang lebih tinggi dari kamu. Dan kalau Allah menghendaki, tentu Dia mengutus beberapa orang malaikat. Belum pernah kami mendengar (seruan yang seperti) ini pada masa nenek moyang kami yang dahulu. la tidak lain hanyalah seorang laki-laki yang berpenyakit gila, maka tunggulah (sabarlah) terhadapnya sampai suatu waktu." (Q.S. Al-Mu’minuun : 24-25)

Setelah dicaci, dihina dan disakiti habis-habisan, Nabi Nuh ‘alaihissalam mengadu kepada Allah Robbul ‘alamin.

Nuh berkata: "Ya Tuhanku sesungguhnya aku telah menyeru kaumku malam dan siang, maka seruanku itu hanyalah menambah mereka lari (dari kebenaran). Dan sesungguhnya setiap kali aku menyeru mereka (kepada iman) agar Engkau mengampuni mereka, mereka memasukkan anak jari mereka ke dalam telinganya dan menutupkan bajunya (kemukanya) dan mereka tetap (mengingkari) dan menyombongkan diri dengan sangat. (Q.S. Nuh : 5-7)

Meskipun telah berulang-ulang berdakwah kepada kaumnya, tetapi tetap saja sangat sedikit yang beriman kepada ajakan Nabi Nuh ‘alaihissalam. Nabi Nuh tidak pernah berhenti mengadu kepada Allah.

Nuh berkata: "Ya Tuhanku, sesungguhnya mereka telah mendurhakaiku dan telah mengikuti orang-orang yang harta dan anak-anaknya tidak menambah kepadanya melainkan kerugian belaka, dan melakukan tipu-daya yang amat besar." (Q.S. Nuh : 21-22)

Di ayat lainnya dikisahkan,

Maka dia mengadu kepada Tuhannya: "bahwasanya aku ini adalah orang yang dikalahkan, oleh sebab itu menangkanlah (aku)." (Q.S. Al-Qamar : 10)

Nuh berdoa: "Ya Tuhanku, tolonglah aku, karena mereka mendustakan aku." (Q.S. Al-Mu’minuun : 26)


Kaumnya terus saja membantah dan menyuruh Nabi Nuh agar mengikuti ajaran mereka.

Dan mereka berkata: "Jangan sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) wadd, dan jangan pula suwwa', yaghuts, ya'uq dan nasr. (Q.S. Nuh : 23)

Kaum Nabi Nuh bahkan mengajak umat manusia agar mengikuti ajaran mereka. Maka dari itu Nabi Nuh berdoa kepada Allah.

Dan sesudahnya mereka menyesatkan kebanyakan (manusia); dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kesesatan. (Q.S. Nuh : 24)

Dan pada akhirnya Nabi Nuh ‘alaihissalam berdoa agar mengazab kaumnya itu.

Nuh berkata: "Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorangpun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi. Sesungguhnya jika Engkau biarkan mereka tinggal, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hamba-Mu, dan mereka tidak akan melahirkan selain anak yang berbuat ma'siat lagi sangat kafir.  (Q.S. Nuh : 26-27)

Allah pun mengabulkan permohonan kekasih-Nya itu lalu mengazab kaum Nabi Nuh dengan banjir besar yang menenggelamkan mereka. Dan kelak mereka akan masuk ke dalam neraka Allah Ta’ala.

Disebabkan kesalahan-kesalahan mereka, mereka ditenggelamkan lalu dimasukkan ke neraka, maka mereka tidak mendapat penolong-penolong bagi mereka selain dari Allah. (Q.S. Nuh : 25)

Tidak lupa Nabi Nuh memohon ampun kepada Allah, untuk kedua orangtuanya dan juga orang mukmin yang beriman.

Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kebinasaan." (Q.S. Nuh : 28)

Lalu apakah Nabi Nuh ‘alaihissalam berdoa keburukan untuk kaumnya? Jawabannya tentu saja tidak. Memang Nabi Nuh berdoa kepada Allah agar mengazab kaumnya yang durhaka sehingga tidak ada seorangpun dari mereka yang hidup lagi di bumi. Tetapi Nabi Nuh mempunyai alasannya yang sebelumnya sudah saya jelaskan, jawabannya ada pada Surah Nuh ayat 27.

Sesungguhnya jika Engkau biarkan mereka tinggal, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hamba-Mu, dan mereka tidak akan melahirkan selain anak yang berbuat ma'siat lagi sangat kafir. (Q.S. Nuh : 27)

Kalau saja orang-orang kafir tidak dimatikan Allah maka mereka akan menyesatkan umat manusia lebih banyak lagi dan keturunan-keturunannya akan melanjutkan ajaran sesat orang tua mereka. Maka dari itulah Nabi Nuh berdoa,

Nuh berkata: "Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorangpun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi. (Q.S. Nuh : 26)

Kalau tindakan Nabi Nuh itu salah pasti Allah sudah menegurnya. Akan tetapi Allah malah membela kekasih-Nya itu dan mengabulkan permintaannya. Bahkan setelah kaum Nuh ditenggelamkan dan diselamatkannya Nabi Nuh beserta orang yang beriman, Allah mengatakan,

.."Binasalah orang-orang yang zalim ." (Q.S. Huud : 44)

Semoga pembahasan ini menambah pengetahuan kita dan keimanan kita, terutama meningkatkan kecintaan kita terhadap Al-Quran.


Semoga bermanfaat.
Share on Google Plus

- Yusri Triadi

liputanalquran.com
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment