Para Nabi Sebelum Muhammad Juga Melakukan Sholat |
Sholat adalah ibadah yang diperintahkan Allah Subhanahu Wa
Ta’ala kepada hamba-Nya. Syariat ibadah sholat sejatinya sudah ada sebelum
kedatangan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Karena pada dasarnya
para nabi Allah Subhanahu Wa Ta’ala itu satu agama, satu akidah dan satu
keimanan yaitu hanya menyembah Allah Ta’ala dan tidak menyekutukan-Nya dengan
apapun. Begitu pula masalah ibadah. Namun untuk masalah ibadah hanya terdapat
perbedaan sedikit saja, contohnya saja sholat. Para nabi Allah sejak zaman Nabi
Adam ‘alaihissalam sudah disyariatkan sholat, begitu pula nabi sesudahnya
seperti Nabi Idris, Nuh, Ibrahim, Luth, Dawud, Musa dan ‘Isa. Mereka para nabi
dan umatnya masing-masing sudah mendapat perintah untuk mengerjakan sholat,
tetapi perbedaannya mungkin terletak pada jumlah raka’atnya, bacaannya dan
waktunya.
Di dalam Al-Quran disebutkan bahwa para nabi Allah Ta’ala
mengerjakan sholat dan memang diperintahkan sholat. Simak selengkapnya pada tulisan
ini.
Nabi Ibrahim
‘alaihissalam
Ya
Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah
yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang
dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat,
maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezkilah
mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur. (Q.S. Ibrahim : 37)
Ya
Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan
shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku. (Q.S. Ibrahim : 40)
Nabi
Isma’il ‘alaihissalam
Dan
ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah Ismail (yang tersebut) di dalam
Al-Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya, dan dia adalah
seorang rasul dan nabi. Dan ia menyuruh ahlinya untuk mengerjakan sholat
dan menunaikan zakat, dan ia adalah seorang yang diridhai di sisi Tuhannya.
(Q.S. Maryam : 54-55)
Nabi
Zakariyya ‘alaihissalam
Kemudian
Malaikat (Jibril) memanggil Zakariya, sedang ia tengah berdiri melakukan
shalat di mihrab (katanya): "Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu
dengan kelahiran (seorang puteramu) Yahya, yang membenarkan kalimat (yang
datang) dari Allah, menjadi ikutan, menahan diri (dari hawa nafsu) dan seorang
Nabi termasuk keturunan orang-orang saleh." (Q.S. Ali ‘Imran : 39)
Nabi
Musa ‘alaihissalam dan Nabi Harun ‘alaihissalam
Dan
Kami wahyukan kepada Musa dan saudaranya (Harun): "Ambillah olehmu berdua
beberapa buah rumah di Mesir untuk tempat tinggal bagi kaummu dan jadikanlah
olehmu rumah-rumahmu itu tempat shalat dan dirikanlah olehmu sembahyang
serta gembirakanlah orang-orang yang beriman." (Q.S. Al-Qashash : 87)
Nabi ‘Isa
‘alaihissalam
dan
Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia
memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama
aku hidup; (Q.S. Maryam : 31)
(Baca Juga : Ayat Al-Quran Tentang Jodoh)
Jadi memang para Nabi Allah Ta’ala sebelum
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam juga diperintahkan untuk
mengerjakan sholat. Hal ini semakin memperkuat kebenaran risalah yang dibawa
Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau tidak membuat ajaran baru, agama
baru, akidah baru, akan tetapi beliau meneruskan risalah para Nabi Allah Jalla
Jalaluh, namun terdapat perbedaan sedikit karena Allah melihat keadaan umat
masing-masing zaman itu berbeda dan memang Allah Ta’ala ingin menetapkan
syariat-Nya kepada umat-Nya.
Hal ini juga menjawab tuduhan orang-orang
kafir dan non-muslim yang menuduh Muhammad itu orang gila, orang yang membawa
ajaran baru, mengaku-ngaku nabi dan lain sebagainya. Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wa sallam adalah nabi seperti para nabi sebelumnya. Beliau mendapatkan
wahyu yang sama sebagaimana para nabi sebelumnya.
Sesungguhnya
Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu
kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu
(pula) kepada Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya, ‘Isa, Ayyub,
Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur kepada Dawud. (Q.S. An-Nisaa’
: 163)
Nabi Muhammad adalah penyampai wahyu Allah
Ta’ala seperti para nabi sebelumnya
seperti Nabi Nuh, Ibrahim, Musa, ‘Isa dan lain-lain. Akidah mereka sama dan
agama mereka sama, karena berasal dari sumber yang sama yaitu Allah Subhanahu
Wa Ta’ala, hanya saja memang terdapat perbedaan sedikit dalam masalah syariat.
Sesungguhnya
(agama Tauhid) ini adalah agama kamu semua; agama yang satu dan Aku adalah
Tuhanmu, maka sembahlah Aku. (Q.S. Al-Anbiyaa’ : 92)
Namun kenabian ditutup dengan diutusnya Nabi
Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Jadi tidak ada nabi setelah Nabi
Muhammad.
Muhammad
itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi
dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui
segala sesuatu. (Q.S. Al-Ahzaab : 40)
Itulah pembahasan kita mengenai para nabi
sebelum Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam yang juga diperintahkan
untuk sholat. Lalu bagaimana dengan kita? Apakah kita masih sering meninggalkan
sholat? Masih sering melalaikan waktu sholat? Taubahlah wahai saudaraku.
"Apakah
yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?" Mereka menjawab: "Kami
dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat, (Q.S. Al-Muddatstsir
: 42-43)
Mari kita dirikan sholat dengan tepat waktu.
Bagi laki-laki mari kita dirikan sholat di masjid dan tepat waktu. Allah
memberi keutamaan besar bagi orang yang mengerjakan sholat.
Dan
orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah)
menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang
ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan
mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah;
sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Q.S. At-Taubah : 71)
Semoga pembahasan ini menambah wawasan kita sehingga semakin
bertambah iman kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan Al-Quranul Karim.
Wallahu waliyut taufiq.
(Baca Juga : Siapakah Nasrani Menurut Al-Quran?)
Semoga bermanfaat.
0 komentar:
Post a Comment