Siapa Sebenarnya Orang Kafir Itu?

Siapa Sebenarnya Orang Kafir Itu?
Siapa Sebenarnya Orang Kafir Itu?
Mungkin di antara kita umat Islam masih banyak yang bertanya-tanya siapa sebenarnya orang kafir itu. Apakah seseorang yang nonmuslim semuanya itu kafir? Apakah Kristen itu kafir? Apakah Yahudi itu kafir? Pertanyaan ini bukan hanya sering ditanyakan umat Islam, tetapi pihak non muslim juga sering menanyakan pertanyaan ini. Bahkan mereka yang non muslim beranggapan bahwa mereka bukanlah kafir dan tidak sedikit pula di antara mereka yang berbicara banyak tentang masalah “kafir”. Pada tulisan ini akan dibahas lengkap insya Allah.


Istilah “kafir” diambil dari bahasa Arab yaitu “kufrun”. Kata kufrun terdiri dari 4 huruf, yaitu “kaf”, “fa”, “ra”, dan “nun”. Apa itu kufrun? Kufrun itu artinya ingkar. Maksudnya adalah ingkar kepada Allah, kepada kenabian Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan juga kepada Al-Quranul Karim. Jadi orang-orang kafir itu adalah orang yang ingkar terhadap keesaan Allah dan perintah-Nya, ingkar terhadap kenabian dan risalah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dan juga ingkar terhadap kebenaran Al-Quran. Siapa saja yang ingkar terhadap salah satunya maka dia adalah orang kafir.

Sedangkan sebaliknya, orang-orang yang beriman terhadap kebenaran Allah, Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Al-Quran adalah golongan orang beriman. Satu-satunya agama yang memenuhi syarat ini hanyalah Islam. Orang Kristen tidak memenuhi satupun syaratnya, begitupula Yahudi, terlebih-lebih lagi agama lainnya (seperti Hindu, Buddha, Konghucu dan lain-lain).

Dalil-dalil yang mendukung hal ini banyak sekali,

Mereka itu orang-orang yang telah kufur terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia, maka hapuslah amalan- amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari kiamat. (Q.S. Al-Kahf : 105)

Katakanlah: "Cukuplah Allah menjadi saksi antaraku dan antaramu. Dia mengetahui apa yang di langit dan di bumi. Dan orang-orang yang percaya kepada yang batil dan ingkar kepada Allah, mereka itulah orang-orang yang merugi. (Q.S. Al-‘Ankabuut : 52)

Bahkan syetan juga adalah orang kafir karena mengingkari perintah Allah Ta’ala saat Allah memerintahkan kepadanya agar sujud penghormatan kepada Adam ‘alaihissalam. Meskipun syetan itu mengetahui kebenaran Allah, Muhammad dan juga Al-Quran, tetapi karena keingkarannya kepada perintah Allah maka dia pun termasuk orang yang kafir.

Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir. (Q.S. Al-Baqarah : 34)

Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya. (Q.S. Al-Israa’ : 27)


Orang kafir itu antonimnya orang beriman. Jadi orang kafir itu yang ingkar kepada Allah, sedangkan orang beriman itu yang patuh taat kepada Allah. Maka dari itu banyak ayat Al-Quran yang membedakan antara orang beriman dan orang kafir. Misalnya ayat-ayat di bawah ini,

Dan agar Allah membersihkan orang-orang yang beriman (dari dosa mereka) dan membinasakan orang-orang yang kafir. (Q.S. Ali ‘Imran : 141)

Orang-orang yang kafir bagi mereka azab yang keras. Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh bagi mereka ampunan dan pahala yang besar. (Q.S. Faathir : 7)

Jadi orang Kristen, Yahudi dan non muslim lainnya tergolong ke dalam orang kafir dan mereka semua diancam Allah dengan neraka.

Allah mengancam orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang kafir dengan neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya. Cukuplah neraka itu bagi mereka, dan Allah mela'nati mereka, dan bagi mereka azab yang kekal. (Q.S. At-Taubah : 68)

Maka dari itu ketika Allah berfirman di Al-Quran “Hai orang-orang yang beriman” itu sebenarnya ditujukan kepada umat Islam, karena hanya umat Islam yang memenuhi syarat sebagai orang yang beriman. Misalnya pada perintah puasa Ramadhan,

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, (Q.S. Al-Baqarah : 183)

Yang diwajibkan puasa Ramadhan hanyalah umat Islam, umat Kristen dan Yahudi tidak masuk dalam seruan ayat di atas.

Maka dari itu jelaslah mana yang kafir dan mana yang beriman. Tapi hati-hati, ada orang-orang yang mempermainkan akidah, ada banyak sekali orang-orang yang mempermainkan masalah keimanan ini. Sampai-sampai dia bertukar agama, lalu bertukar lagi, lalu bertukar lagi. Misalnya dia awalnya Islam, lalu masuk Kristen, kemudian masuk Islam lagi dan pada akhirnya murtad lagi ke Kristen. Ini adalah orang yang tidak akan diampuni Allah. Dia termasuk kategori orang yang mempermaikan keimanan dan menjadikan agama main-main.

Sesungguhnya orang-orang yang beriman kemudian kafir, kemudian beriman (pula), kamudian kafir lagi, kemudian bertambah kekafirannya, maka sekali-kali Allah tidak akan memberi ampunan kepada mereka, dan tidak (pula) menunjuki mereka kepada jalan yang lurus. (Q.S. An-Nisaa’ : 137)

Mari kita pertebal keimanan dan ketaqwaan kepada Allah Tabaraka Wa Ta’ala. Jauhilah kekafiran sebagaimana engkau ingin menjauhi api neraka Jahannam, dan bencilah kekafiran sebagaimana engkau benci masuk neraka Jahannam.

Dan orang-orang yang beriman dan beramal saleh, benar-benar akan Kami hapuskan dari mereka dosa-dosa mereka dan benar-benar akan Kami beri mereka balasan yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan. (Q.S. Al-‘Ankabuut : 7)


Semoga bermanfaat.
Share on Google Plus

- Yusri Triadi

liputanalquran.com
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment