Menurut Yesus Muhammad Nabi Palsu? |
Banyak sekali cara yang digunakan orang-orang Kristen untuk
menyangkal kebenaran Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Bahkan
meskipun kebenaran sudah jelas di Al-Quran, di Alkitab bahkan fakta-fakta
ilmiah itu tidak membuat mereka mengimani sang nabi terakhir, pemimpin umat
manusia yaitu Muhammad bin ‘Abdullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Nubuat
kedatangan Nabi Muhammad sudah diramalkan para nabi sebelumnya, termasuklah dia
Nabi Musa dan juga Nabi ‘Isa (Yesus). Salah satu yang sering dilakukan orang
Kristen adalah dengan mengatakan bahwa Muhammad itu nabi palsu sebagaimana yang
pernah diceritakan Yesus,
"Waspadalah
terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba,
tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas. (Matius 7 : 15)
(Baca Juga : Yesus Itu Tuhan Atau Nabi?)
Di ayat lain Yesus mengatakan
Sebab Mesias-mesias
palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda
yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka
menyesatkan orang-orang pilihan juga. (Matius 24 : 24)
Memang benar bahwa sepeninggal Yesus banyak sekali yang
mengaku nabi-nabi palsu bahkan membuat mukjizat dan tanda-tanda. Banyak
nabi-nabi palsu yang mengaku nabi dan utusan Tuhan. Bahkan nabi-nabi palsu ini
berusaha dengan berbagai cara agar dipercaya sebagai nabi sehingga seakan-akan
tampak seperti mukjizat, padahal itu hanyalah tipuan semata. Lalu bagaimana
kita tahu bahwa dia itu seorang nabi atau tidak? Yesus sudah memberikan
solusinya pada lanjutan ayatnya.
Dari buahnyalah kamu
akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau
buah ara dari rumput duri? Demikianlah setiap pohon yang baik
menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah
yang tidak baik. (Matius 7 : 16-17)
Jadi dari buahnyalah kita akan mengenal seseorang itu
benar-benar nabi ataukah tidak. Apa itu buahnya? Ya tentu saja dari hasil yang
dilakukan orang tersebut. Jadi kalau kita ingin melihat apakah seseorang itu
nabi atua bukan adalah dengan melihat hasil daripada ajaran yang dibawanya.
Yesus melanjutkan khotbahnya,
Tidak mungkin pohon
yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik
itu menghasilkan buah yang baik. Dan setiap pohon yang tidak
menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api.
(Matius 7 : 18-19)
Jadi kalau hasilnya jelek alias ajarannya tidak diterima,
tidak berkembang, tidak maju, maka dia bukanlah seorang nabi. Tetapi kalau
ajarannya diterima orang banyak, terkenal, pengaruhnya besar bagi penduduk di
bumi, berkembang dan maju maka dia pastilah seorang nabi. Itulah yang Yesus
sebut “pohon yang baik akan menghasilkan buah yang baik, sedangkan pohon yang
tidak baik akan menghasilkan buah yang tidak baik pula.” Kemudian Yesus seakan
mengingatkan kembali kepada umatnya,
Jadi dari buahnyalah
kamu akan mengenal mereka. (Matius 7 : 20)
(Baca Juga : Yesus Menyembuhkan Orang Buta)
Lalu apakah ajaran yang dibawa Muhammad menghasilkan buah
yang baik ataukah buah yang tidak baik? Jutaan orang di dunia ini tidak minum
alkohol berkat perkataan Muhammad. Banyak orang tidak berjudi, tidak melakukan
seks bebas, tidak mengkonsumsi narkoba, tidak menyembah berhala karena
perkataan Muhammad. Tentu saja Muhammad menghasilkan buah yang baik, bahkan di
antara perkataan Muhammad yang terkenal adalah, “kebersihan itu adalah sebagian
dari iman.” Kalimat ini hampir digunakan di seluruh penjuru dunia terutama
Indonesia. Tidak heran kalau Muhammad adalah orang yang paling berpengaruh di
dunia sepanjang sejarah yang mana ditulis oleh Michael Hart (seorang Kristen).
Maka dari itu sudah jelaslah bahwa Muhammad bukanlah nabi palsu yang
diceritakan Yesus, memang ada orang yang mengaku seorang nabi tetapi sebenarnya
tidak, contohnya saja Musailamah Al-Kadzab, bahkan saat ini yang cukup
fenomenal adalah Mirza Ghulam Ahmad yang mengaku sebagai nabi.
Seharusnya orang Kristen menyadari bahwa Yesus sendiri sudah
menubuatkan tentang Muhammad yang akan datang sesudahnya.
Masih banyak hal yang
harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya.
Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke
dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya
sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya
dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. Ia akan
memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari
pada-Ku. (Yohanes 16 : 12-14)
Siapa Roh Kebenaran? Dia memimpin ke dalam kebenaran,
Muhammad memimpin manusia dalam kebenaran, terbukti dia membawa ajaran yang datang
dari Tuhan dan diutus untuk memperbaiki akhlak umat manusia. Hal itu selaras
dengan firman Allah,
Sesungguhnya
Kami mengutus kamu dengan membawa kebenaran sebagai pembawa berita gembira dan
sebagai pemberi peringatan. Dan tidak ada suatu umatpun melainkan telah ada
padanya seorang pemberi peringatan. (Q.S. Faathir : 24)
Roh Kebenaran tidak berkata dari dirinya sendiri, tetapi dia
berbuat berdasarkan wahyu dari Tuhan. Muhammad berkata berdasarkan wahyu yang
diterimanya, perhatikanlah firman Allah berikut.
kawanmu
(Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru. dan tiadalah yang diucapkannya itu
menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang
diwahyukan (kepadanya). (Q.S. An-Najm : 2-4)
Roh Kebenaran akan memberitahukan hal-hal yang akan datang
di masa depan. Nabi Muhammad banyak sekali bercerita tentang masa depan seperti
kejadian saat Hari Kiamat, kejadian saat di padang Mahsyar, kejadian saat orang
mati, padahal itu belum terjadi. Lalu darimana dia tahu? Dari Allah yang
memberikan wahyu kepadanya. Di antara berita di masa depan yang pernah
dikatakan Muhammad adalah,
“Dan demi
jiwaku yang berada di tangan-Nya, sudah dekat saatnya di mana akan turun pada
kalian (‘Isa) ibnu Maryam ‘alaihissalam sebagai hakim yang adil. Dia
akan menghancurkan salib, membunuh babi, menghapus jizyah (upeti/pajak), dan
akan melimpah ruah harta benda hingga tidak ada seorang pun yang mau
menerimanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Roh Kebenaran akan memuliakan Yesus. Apakah Muhammad
memuliakan Yesus? Tentu saja. Banyak hadits yang menjelaskan bahwa Muhammad
amat memuliakan, mencintai dan
menyayangi Yesus, akan tetapi beliau tidak menyembahnya. Di antaranya adalah
perkataan Muhammad berikut,
“Aku adalah orang yang paling dekat dan paling
mencintai ‘Isa bin Maryam di dunia maupun di akhirat. Para nabi itu adalah
saudara seayah walau ibu mereka berlainan, dan agama mereka adalah satu.” (HR.
Bukhari dan Muslim)
Roh Kebenaran akan menyampaikan berita yang disampaikan oleh
Yesus. Nabi Muhammad adalah nabi penerus Yesus, tentu saja dia akan
menyampaikan ajaran yang sama, yaitu tauhid, pengesaan kepada Allah Subhanahu
Wa Ta’ala, tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah. Muhammad
melanjutkan risalah kenabian ‘Isa yang banyak diselewengkan pengikutnya.
Sebagaimana firman Allah di Al-Quran,
Dan
Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan
kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka
sembahlah olehmu sekalian akan Aku." (Q.S. Al-Anbiyaa’ : 25)
Nubuat Nabi ‘Isa (Yesus) tentang kedatangan
Muhammad juga diceritakan Al-Quran,
Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam
berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu,
membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan
(datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad
(Muhammad)." Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan
membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang
nyata." (Q.S. Ash-Shaff : 6)
Jadi sudah jelas bahwa Nabi Muhammad itu bukan palsu. Karena
Muhammad itu memanglah seorang nabi dan memang dinubuatkan oleh Yesus Kristus
meskipun di Alkitab dia disebut “Roh Kebenaran” atau pada ayat lain dengan
sebutan “Penghibur”. Ayat-ayat Alkitab itu menunjukkan tentang kenabian
Muhammad dan menunjukkan bahwa Muhammad bukanlah tergolong nabi palsu yang
diceritakan Yesus.
(Baca Juga : Benarkah Yesus Tuhan?)
Semoga Allah memberi hidayah kepada orang-orang Kristen agar
masuk Islam.
Terlepas dari apa yang kita masing2 yakini, tulisan2 tersebut menunjukkan adanya keterkaitan yang harmonis dan saling menghormati antara Al Qur'an dengan Yesus. Tetapi mengapa semakin hari semakin banyak hujatan dilontarkan kepada kaum Kristiani, utamanya sebagai kafir. Apa sebenarnya makna kafir itu ?
ReplyDeleteMenilik ulasan yang begitu panjang dengan mengutip ayat ayat Alkitab, tampaknya penulis sengaja secara subyektif menggiring para pembacanya dengan opini yang berat sebelah alias yang membenarkan Muhammad sebagai nabi yang bukan palsu, namun penulis telah menafikan ayat-ayat baik Alkitab maupun Quran sendiri yang menyatakan bahwa kenabian adalah dari keturunan Ishak, Yakub. Ayat-ayat Alkitab yang disebutkan sebagai "jelas" meramalkan Muhammad adalah pemaksaan tafsir tanpa menghiraukan teks dan konteks, sehingga memberikan makna dan tafsir yang melenceng, tidak tepat bahkan salah sama sekali.
ReplyDeleteApa ya ??
ReplyDeleteAku hanya penasaran aja, setahu aku sebagai orang yg bersekolah Alkitab, tidak ada di dalam Alkitab menuliskan Muhammad sebagai Nabi palsu !
Pertanyaan aku mudah.
"Tidak boleh orang memberi nasihat agar kita selalu waspada akan adanya nabi palsu ?"
Termudah saja sebagai contoh. Di sebuah kampung di Indonesia baru-baru ini saja sudah ada seorang lelaki menuliskan AL-QUR'AN yang lain dari Al-Qur'an yang di tuliskan oleh Muhammad. Tidak usah aku jauh-jauh memberi contoh yang terjadi di luar negeri walaupun ini sudah jaman Globalisasi.
Jika tidak tahu kapan, dimana dan oleh siapa ?!
Makanya bro. Baca berita yang benar jangan asal tafsir tulisan yang sebenarnya tidak menuliskan akan apa yang bro kata kan.
Yesus Love US !
GBU