Persamaan Isi Alkitab dan Al-Quran |
Salah satu tuduhan yang banyak saya dengar dari orang-orang
Kristen terutama para misionaris adalah mengatakan Al-Quran menjiplak Alkitab
karena isinya banyak yang sama. Lalu apa jawaban saya mengenai perkara ini?
Jawaban saya adalah, isi yang sama tidak menunjukkan Al-Quran menjiplak alias
copas dari Alkitab, karena isi yang sama justru menunjukkan keduanya memang
berasal dari sumber yang sama yaitu Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Kami percaya
bahwa Taurat, Zabur dan Injil adalah wahyu-wahyu Allah dan kami mengimaninya
sebagai perintah Allah Ta’ala. Akan tetapi seiring berjalannya waktu maka
kitab-kitab tersebut mengalami perubahan-perubahan yang sangat signifikan dan
mencolok, sehingga kami tidak bisa mengatakan kitab-kitab yang ada tersebut masih
asli dan firman Allah. Kami mengimani Taurat, Zabur dan Injil yang ada pada
masa nabi-nabi yang diberikan wahyu tersebut, karena saat itu masih dalam
bentuk asli 100% firman Allah. Akan tetapi kalau saat ini kami tidak bisa
mengimani kitab-kitab tersebut 100% masih asli.
Isi di Alkitab memang ada yang sama dengan yang terdapat di
Al-Quran, bahkan tidak hanya satu ataupun dua ayat. Akan tetapi tidak semua
isinya Al-Quran sama dengan Alkitab. Isi Alkitab yang sama dengan Al-Quran kami
tidak ragu menyatakan bahwa itu memang datang dari Allah, akan tetapi yang
tidak sama dan masih samar-samar, kami tidak bisa mengatakan itu datang dari
Allah. Di antara isi-isi Alkitab yang sejalan dengan Al-Quran adalah
ketauhidan, beberapa kisah nabi seperti kisah kaum Nabi Nuh yang diazab dengan
banjir besar, kisah Nabi Adam bersama Hawa yang berada di surga, kisah Nabi
Musa ketika berada di bukit Sinai, dan lain sebagainya. Akan tetapi kisah-kisah
tersebut juga tidak kami yakini kebenarannya 100%, hanya yang sejalan dengan
Al-Quran lah yang kami terima sebagai ayat-ayat yang masih mengandung
kebenaran. Misalnya dikatakan di Alkitab bahwa Nabi Musa diutus bersama Harun
kepada Fir’aun, hal itu kami imani sebagai kebenaran karena sesuai dengan Al-Quran.
Akan tetapi jika ada pada kisah tersebut berbeda dengan Al-Quran maka kami
belum bisa menyatakan itu datang dari Allah atau tidak.
(Baca Juga : Ayat Al-Quran Tentang Ilmu Kelautan)
Di antara hal yang ditolak Al-Quran yang ada di Alkitab adalah bahwa banjir besar yang terjadi pada masa Nabi Nuh tidak menewaskan seluruh umat manusia, akan tetapi hanya kaum beliau yang durhaka saja. Selain itu juga Alkitab menyatakan bahwa jenazah Fir’aun sudah hancur, sedangkan Al-Quran mengatakan bahwa jenazahnya masih utuh dan terbukti masih ada sampai sekarang. Al-Quran juga menentang kesalahan sains, sejarah, logika dan matematika yang ada di Alkitab kemudian mengoreksinya. Akan tetapi Al-Quran juga tidak menyatakan semua pernyataan Alkitab benar dan salah, ada juga yang diragukan dan tidak bisa dibilang salah ataupun benar, misalnya pernyataan Alkitab tentang ukuran bahtera Nabi Nuh.
(Baca Juga : Ayat Al-Quran Tentang Ilmu Kelautan)
Di antara hal yang ditolak Al-Quran yang ada di Alkitab adalah bahwa banjir besar yang terjadi pada masa Nabi Nuh tidak menewaskan seluruh umat manusia, akan tetapi hanya kaum beliau yang durhaka saja. Selain itu juga Alkitab menyatakan bahwa jenazah Fir’aun sudah hancur, sedangkan Al-Quran mengatakan bahwa jenazahnya masih utuh dan terbukti masih ada sampai sekarang. Al-Quran juga menentang kesalahan sains, sejarah, logika dan matematika yang ada di Alkitab kemudian mengoreksinya. Akan tetapi Al-Quran juga tidak menyatakan semua pernyataan Alkitab benar dan salah, ada juga yang diragukan dan tidak bisa dibilang salah ataupun benar, misalnya pernyataan Alkitab tentang ukuran bahtera Nabi Nuh.
Jadi kenapa Al-Quran tidak dikatakan menjiplak Alkitab
karena ada isinya yang sama? Karena kalau begitu berarti Injil menjiplak dari
Taurat karena isinya ada yang sama, dan Injil juga menjiplak Zabur karena
isinya juga ada yang sama. Bukankah begitu? Nah, maka dari itu kita tidak bisa
menuduh kitab yang datang sesudah kitab yang sebelumnya sebagai hasil dari
jiplakan, karena isi yang sama menunjukkan bahwa pada dasarnya dan intinya
kitab-kitab tersebut berasal dari sumber yang sama, yaitu Allah.
Hal yang sama juga misalnya teman kita membuat karangan
tentang “Kejadian Alam Semesta.” Sedangkan kita sebelumnya juga membuat
karangan yang sama akan tetapi judulnya sedikit berbeda seperti, “Penciptaan
Jagad Raya.” Ternyata isinya banyak yang sama, misalnya Teori Big Bang, dulunya
langit dan bumi itu pada mulanya satu, bumi diciptakan sebagai tempat tinggal
manusia dan lain sebagainya. Nah, kita tidak bisa menuduh teman kita menjiplak
karya kita meskipun isinya banyak yang sama. Kalau memang terdapat isi yang
sama berarti itu adalah kebenaran dan intinya adalah sama, dan kalau berbeda
kita juga tidak bisa mengatakan punya kita lebih benar daripada punya teman
kita tersebut, bisa jadi punya teman kita itu mengoreksi punya kita dan menyempurnakan
karangan kita.
Nah, hal tersebut sama halnya dengan Alkitab dan Al-Quran.
Isi di antara kedua kitab ini yang sama menunjukkan bahwa itu memang benar dan
datang dari Tuhan, akan tetapi tidak bisa dikatakan Al-Quran menjiplak Alkitab,
karena banyak isi Alkitab yang berbeda dengan Al-Quran karena Al-Quran ingin
meluruskan banyak kisah sejarah yang salah, mengoreksi kesalahan ilmiah di
Alkitab, dan memberitahu apa yang benar. Al-Quran juga tidak datang dengan
mengutuk Alkitab, karena Al-Quran juga datang membenarkannya bahwa memang
Taurat, Zabur, Injil adalah wahyu Allah Ta’ala dan sebagai penjelasan bahwa
kitab-kitab tersebut sudah berubah seiring berjalannya waktu.
Semoga bermanfaat.
0 komentar:
Post a Comment