![]() |
Kisah Dikeluarkannya Adam Hawa Dari Surga di Al-Quran |
Sesungguhnya Allah Tabaraka Wa Ta’ala telah menciptakan Adam
‘alaihissalam sebagai manusia pertama. Allah Ta’ala menciptakan Adam dari tanah
liat, lalu membentuk tubuhnya dengan sebaik-baik bentuk. Setelah penciptaan
Adam selesai, maka Allah Ta’ala memerintahkan kepada para malaikat semuanya dan
iblis agar bersujud kepada Adam. Semuanya sujud kecuali iblis. Iblis
menyombongkan dirinya di hadapan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Iblis mengatakan
bahwa dia lebih baik dari Adam karena Allah menciptakan dia dari api, sedangkan
Adam dari tanah liat. Maka Allah pun mengeluarkan iblis dari surga.
Sesungguhnya
Kami telah menciptakan kamu (Adam), lalu Kami bentuk tubuhmu, kemudian Kami
katakan kepada para malaikat: "Bersujudlah kamu kepada Adam", maka
merekapun bersujud kecuali iblis. Dia tidak termasuk mereka yang bersujud.
(Q.S. Al-A’raaf : 11)
Tetapi iblis memohon kepada Allah agar diberi tangguh umur
sampai Kiamat, Allah pun memberinya tangguhan waktu.
Iblis
menjawab: "Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan."
Allah berfirman: "Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi
tangguh." (Q.S. Al-A’raaf : 14-15)
Iblis pun berjanji kepada Allah agar menyesatkan para
hamba-Nya dengan menggunakan segala cara.
Iblis
menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar
akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya
akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari
kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur
(taat). (Q.S. Al-A’raaf : 16-17)
Allah pun mengusir Iblis dengan hina dina.
Allah
berfirman: "Keluarlah kamu dari surga itu sebagai orang terhina lagi
terusir. Sesungguhnya barangsiapa di antara mereka mengikuti kamu, benar-benar
Aku akan mengisi neraka Jahannam dengan kamu semuanya." (Q.S. Al-A’raaf :
19)
Allah tidak membiarkan Adam seorang diri. Allah menciptakan
Hawa dari tulang rusuk Adam ‘alaihissalam dan menikahkan mereka berdua. Dialah
ibunda kita Hawa.
Hai
sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari
seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada
keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan
bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling
meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya
Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. (Q.S. An-Nisaa’ : 1)
Allah Ta’ala memerintahkan kepada Adam dan Hawa agar tinggal
di surga dan makan apa saja yang mereka sukai. Akan tetapi Allah melarang
mereka berdua agar jangan mendekati sebuah pohon.
(Dan
Allah berfirman): "Hai Adam bertempat tinggallah kamu dan isterimu di
surga serta makanlah olehmu berdua (buah-buahan) di mana saja yang kamu sukai,
dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini, lalu menjadilah kamu berdua
termasuk orang-orang yang zalim." (Q.S. Al-A’raaf : 19)
Di ayat lain Allah berfirman,
Dan
Kami berfirman: "Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini, dan
makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai,
dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang
yang zalim. (Q.S. Al-Baqarah : 35)
Allah juga mengingatkan kepada Adam dan
istrinya agar tidak mengikuti bujuk rayuan iblis
Maka
Kami berkata: "Hai Adam, sesungguhnya ini (iblis) adalah musuh bagimu dan
bagi isterimu, maka sekali-kali janganlah sampai ia mengeluarkan kamu berdua
dari surga, yang menyebabkan kamu menjadi celaka. (Q.S. Thaahaa : 117)
Syetan pun mendatangi Adam dan hawa untuk
menggoda mereka agar mau mendekati pohon itu. Allah menepati janjinya kepada
Allah bahwa dia akan menyesatkan umat-Nya.
Maka
syaitan membisikkan pikiran jahat kepada keduanya untuk menampakkan kepada
keduanya apa yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan syaitan berkata:
"Tuhan kamu tidak melarangmu dan mendekati pohon ini, melainkan supaya
kamu berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang-orang yang kekal
(dalam surga)." Dan dia (syaitan) bersumpah kepada keduanya.
"Sesungguhnya saya adalah termasuk orang yang memberi nasehat kepada kamu
berdua", (Q.S. Al-A’raaf : 20-21)
Di ayat lain Allah berfirman,
Kemudian
syaitan membisikkan pikiran jahat kepadanya, dengan berkata: "Hai Adam,
maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan
binasa?" (Q.S. Thaahaa : 120)
(Baca Juga : Penyebutan Taurat dan Injil di Al-Quran)
Syetan berhasil menggoda Adam dan Hawa.
Mereka pun mendekati pohon itu bahkan memakan buahnya. Setelah itu
tersingkaplah aurat keduanya karena melanggar perintah Allah. Allah pun
menasehati mereka.
Maka
keduanya memakan dari buah pohon itu, lalu nampaklah bagi keduanya
aurat-auratnya dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun (yang ada di)
surga, dan durhakalah Adam kepada Tuhan dan sesatlah ia. (Q.S. Thaahaa : 121)
Di ayat lain Allah berfirman,
maka
syaitan membujuk keduanya (untuk memakan buah itu) dengan tipu daya. Tatkala
keduanya telah merasai buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya,
dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga. Kemudian Tuhan mereka
menyeru mereka: "Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pohon kayu
itu dan Aku katakan kepadamu: "Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang
nyata bagi kamu berdua?" (Q.S. Al-A’raaf : 22)
Adam dan Hawa pun berdoa mohon ampun kepada
Allah Jalla Jalaluh
Keduanya
berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika
Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah
kami termasuk orang-orang yang merugi. (Q.S. Al-A’raaf : 23)
Allah Ta’ala menerima taubat mereka dan
mengampuni mereka.
Kemudian
Tuhannya memilihnya maka Dia menerima taubatnya dan memberinya petunjuk. (Q.S.
Thaahaa : 122)
Di ayat lain Allah berfirman,
Kemudian
Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, maka Allah menerima taubatnya.
Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. (Q.S. Al-Baqarah :
37)
Setelah itu Allah Ta’ala mengeluarkan Adam
dan istrinya (Hawa) dari surga ke bumi.
Lalu
keduanya digelincirkan oleh syaitan dari surga itu dan dikeluarkan dari keadaan
semula dan Kami berfirman: "Turunlah kamu! sebagian kamu menjadi musuh
bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan hidup
sampai waktu yang ditentukan." (Q.S. Al-Baqarah : 36)
Di ayat lain Allah berfirman,
Allah
berfirman: "Turunlah kamu sekalian, sebahagian kamu menjadi musuh bagi
sebahagian yang lain. Dan kamu mempunyai tempat kediaman dan kesenangan (tempat
mencari kehidupan) di muka bumi sampai waktu yang telah ditentukan." Allah
berfirman: "Di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati, dan dari
bumi itu (pula) kamu akan dibangkitkan. (Q.S. Al-A’raaf : 24-25)
Ayat lainnya,
Kami
berfirman: "Turunlah kamu semuanya dari surga itu! Kemudian jika datang
petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya
tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih
hati." (Q.S. Al-Baqarah : 38)
Itulah kisah bagaimana bapak dan ibunda kita
Adam dan Hawa dikeluarkan dari surga. Pada awalnya Allah memberikan Adam dan
Hawa kenikmatan, akan tetapi karena mereka ingkar kepada Allah sehingga Allah pun
mengeluarkan mereka dari surga ke muka bumi sebagai pelajaran bagi mereka. Hal
ini sejatinya sudah ditakdirkan Allah Tabaraka Wa Ta’ala. Allah tahu bahwa Adam
dan Hawa akan melanggar perintah-Nya. Bumi juga sudah dipilih Allah sebagai
tempat Adam dan istrinya agar kita pun bertempat tinggal di bumi sebagai ujian.
Allah Ta’ala mengingatkan kita agar jangan
terkena tipu daya syetan laknatullah sebagaimana dia telah menggoda ibu bapak
kita (Adam dan Hawa) sehingga keduanya terusir dari surga.
Hai
anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia
telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya
pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya 'auratnya. Sesungguhnya ia dan
pengikut-pengikutnya melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat
mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu
pemimpin-pemimpim bagi orang-orang yang tidak beriman. (Q.S. Al-A’raaf : 27)
Allah berulang-ulang memperingatkan kita agar jangan
terpengaruh godaan syetan.
Hai
orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah
kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata
bagimu. (Q.S. Al-Baqarah : 208)
Syetan itu hanya menggoda dna menawarkan
kepada kita sebuah janji palsu.
Syaitan
itu memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong
pada mereka, padahal syaitan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain dari
tipuan belaka. (Q.S. An-Nisaa’ : 120)
Semoga tulisan ini menambah wawasan agama dan khazanah
pengetahuan kita. Mari kita jadikan kisah di atas sebagai renungan dan
pelajaran bagi kita bersama. Takutlah kita kepada Allah Yang Maha Melihat dan
Maha Mengetahui segala sesuatu. Kelak semua yang kita perbuat akan dimintai
pertanggung jawabannya.
Semoga bermanfaat.
0 komentar:
Post a Comment