Peristiwa Pengambil-alihan Benteng Ba’rayn Oleh Shalahuddin |
Pada tahun 570 H, pada sepuluh hari terakhir dari bulan Syawal, Shalahuddin
berhasil menguasai benteng Ba’rayn dari Syam. Pemimpin benteng ini adalah
Fakhruddin Mas’ud ibn al-Za’farani. Ia termasuk salah seorang emir terkemuka
pada masa rezim Nuruddin. Ketika melihat sendiri kekuatan Shalahuddin, ia
keluar dari benteng dan melakukan kontak dengan Shalahuddin. Ia mengira bahwa
Shalahuddin akan menghormatinya, dan akan berbagi kekuasaan dengannya.
(Baca Juga : Ayat Al-Quran Tentang Ilmu Matematika)
Pikirnya, Shalahuddin tidak akan membiarkannya sendirian dalam
urusan ini seperti apa yang ia alami bersama Nuruddin dulu. Akan tetapi,
Shalahuddin sedikit pun tidak tertarik dengan kekuasaan, dan meninggalkannya sendirian.
Tidak ada sedikit pun wilayah yang tersisa dari bekas daerah kekuasaannya pada
masa rezim Nuruddin, selain Ba'rayn. Ia pun lalu bernaung di benteng ini.
Setelah berdamai dengan Raja Shalih di Halab, Shalahuddin segera kembali
dari Humat dan pergi menuju Ba’rayn yang terletak dekat dengan Humat. Shalahuddin
mengepung benteng ini. Ia menghujani benteng ini dengan tembakan meriam
pelontar batu. Peperangan terus berlangsung hingga benteng ini menyerah, dan
Fakhruddin menyerahkan benteng ini dengan damai dan aman.
Setelah berhasil mengambil alih benteng ini, Shalahuddin kembali
ke Humat. Ia mengangkat pamannya, Syihabuddin Mahmud Ibn Takasy al-Harimi,
sebagai wali di Humat, dan menyerahkan pengaturan Hamash kepada Nashiruddin
Syrkuh, sepupunya. Dari Humat, Shalahuddin lalu berangkat menuju Damaskus. Ia memasuki
kota Damaskus pada akhir bulan Syawal tahun 570 H.
(Baca Juga : Kisah Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam)
Sumber : Salahuddin Al-Ayyubi karya Ibnu Al-Atsir
0 komentar:
Post a Comment