Kenapa Yang Enak-Enak Dilarang Agama? |
Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah menetapkan syariat-Nya
kepada hamba-hamba-Nya. Allah Ta’ala telah menetapkan mana yang diperbolehkan
untuk umat-Nya dan mana yang tidak diperbolehkan. Allah Subhanahu Wa Ta’ala
juga telah menjelaskan kepada kita mana yang halal dan mana yang haram. Allah
Jalla Jalaluh juga telah menerangkan kepada kita apa yang harus kita lakukan
dan apa yang harus kita tinggalkan. Jadi semua perkara, halal haram, boleh
tidaknya, itu semua sudah tercantum di dalam Al-Quran dan Hadits.
Banyak di antara kita yang berfikir kenapa sih yang
enak-enak itu dilarang agama. Misalnya saja diharamkan untuk kita memakan babi,
meminum khamar, berzina, berjudi, dan makan riba. Sepertinya hal-hal tersebut
tidak merugikan banyak orang, hanya pelakunya saja yang rugi. Untuk riba kan
tidak masalah kalau hanya sedikit. Kenapa harus diharamkan?
Sebelum menjawab pertanyaan-pertanyaan itu berikut adalah
ayat-ayat yang mengharamkan hal-hal yang mengenakkan tadi.
Haramnya zina
Dan
janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan
yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. (Q.S. Al-Israa’ : 32)
Haramnya riba
Hai
orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba
(yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman. (Q.S. Al-Baqarah :
278)
Haramnya makan babi
Sesungguhnya
Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang
(ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam
keadaan terpaksa (memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula)
melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang. (Q.S. Al-Baqarah : 173)
(Baca Juga : Ilmu Kedokteran di Al-Quran)
Haramnya
berjudi dan minum khamr
Hai
orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban
untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan.
Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. (Q.S.
Al-Maa’idah : 90)
Itu adalah dalil-dalil pengharamannya. Lalu kenapa
diharamkan? Bukankah itu tidak merugikan orang lain? Sekarang bukan masalah
merugikan orang lain atau tidak. Tetapi ini masalah ketaatan dan kepatuhan kita
kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Kalau hal-hal yang tidak enak diharamkan,
jadi dimana letak ujiannya? Allah menjadikan hal-hal yang enak-enak haram
karena itu sebagai ujian bagi kita, apakah kita taat kepada Allah ataukah malah
ingkar kepada-Nya.
Yang
menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang
lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun, (Q.S. Al-Mulk :
2)
Bukankah Allah menciptakan kita untuk
mengabdi kepada-Nya?
Dan
Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi
kepada-Ku. (Q.S. Adz-Dzaariyaat : 56)
Ketika ada sesuatu yang diperintahkan kepada
kita baik itu berupa perintah maupun larangan, maka cukup bagi kita “Sami’na Wa
Atho’na”, kami dengar dan kami taat. Wahai Allah dan Rasul-Nya, kami taati apa
yang diperintahkan atas kami.
Sesungguhnya
jawaban oran-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya
agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan. "Kami
mendengar, dan kami patuh." Dan mereka itulah orang-orang yang
beruntung. (Q.S. An-Nuur : 51)
Tidak usah banyak tanya tentang apa yang diperintahkan
Allah, taati saja.
Dan
taatilah Allah dan Rasul, supaya kamu diberi rahmat. (Q.S. Ali ‘Imran : 132)
Yakin saja, apa saja yang diperintahkan
kepada kita adalah untuk kebaikan kita juga, untuk kebahagiaan kita. Allah
adalah yang paling tahu tentang kita. Allah tahu mana yang terbaik dan mana
yang bagus buat kita.
….Boleh
jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula)
kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang
kamu tidak mengetahui. (Q.S. Al-Baqarah : 216)
Jadi kenapa yang enak-enak itu diharamkan Allah? Karena di
asitulah letak ujiannya. Kalau Allah mengharamkan sesuatu yang tidak enak ya
tidak masalah, umat-Nya pun mudah sekali mentaatinya. Akan tetapi kalau sesuatu
yang enak-enak itu tidak diperbolehkan justru di situlah ujiannya. Namun tidak
semua yang enak-enak diharamkan Allah Ta’ala. Buktinya Allah Subhanahu Wa
Ta’ala amat sayang kepada kita. Allah menyuruh kita menyuruh kita agar mencari
kehidupan akhirat tetapi jangan sampai melupakan bagian kita di dunia.
Dan
carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri
akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan
berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik,
kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (Q.S. Al-Qashash : 77)
Semoga pembahasan ini menambah wawasan dan pengetahuan kita.
Mari kita taati apa yang diperintahkan Allah dan Rasul-Nya. Jangan terlalu
banyak tanya. Taati saja. Yakinlah bahwa kebahagiaan itu datang dari Allah.
Jadi dengan mentaati Allah, kebahagiaan pasti akan kita raih. Yang terpenting
jalani ketaatan dengan kecintaan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Tidak akan
merugi orang yang mencintai Sang Pemilik Cinta.
Semoga bermanfaat.
0 komentar:
Post a Comment