Meneladani Doa Nabi Musa ‘Alaihissalam Saat Ingin Menghadapi Fir’aun


Doa Nabi Musa 'alaihissalam
Doa Nabi Musa 'alaihissalam

Nabi Musa ‘alaihissalam adalah seorang rasul pilihan Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang diutus kepada Bani Israil dan Fir’aun. Nabi Musa ‘alaihissalam adalah nabi yang paling banyak disebut Al-Quranul Karim, ada 136 ayat yang menyebut “Musa” di dalamnya. Nabi Musa ‘alaihissalam juga dijuluki sebagai Kalamullah karena Allah berfirman langsung kepada beliau tanpa perantaraan siapapun. Mengenai kisah Nabi Musa ‘alaihissalam di dalam Al-Quran, kisah yang paling sering diceritakan dan disinggung adalah kisah beliau dengan Fir’aun yang zalim.

(Baca Juga : Nikmat Paling Besar Adalah Melihat Wajah Allah)

Ketika Nabi Musa ‘alaihissalam mendapat kewajiban menyampaikan pesan-pesan Allah Ta’ala, dia juga diberi mandat untuk mengajak Fir’aun kembali kepada jalan ketauhidan. Karena pada saat itu Fir’aun mengatakan bahwa dia adalah tuhan dan menghukum siapa saja yang tidak menyembahnya dan menghukum siapa yang menyekutukannya. Maka Allah Subhanahu Wa Ta’ala mewahyukan kepada Nabi Musa ‘alaihissalam kala itu,

Pergilah kepada Fir'aun; sesungguhnya ia telah melampaui batas." (Q.S. Thaahaa : 24)

Setelah mendapat perintah tersebut, Nabi Musa ‘alaihissalam berdoa kepada Allah Ta’ala.

Berkata Musa: "Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, (Q.S. Thaahaa : 25)
dan mudahkanlah untukku urusanku, (Q.S. Thaahaa : 26)

dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, (Q.S. Thaahaa : 27)

supaya mereka mengerti perkataanku, (Q.S. Thaahaa : 28)

dan jadikanlah untukku seorang pembantu dari keluargaku, (Q.S. Thaahaa : 29)

(yaitu) Harun, saudaraku, (Q.S. Thaahaa : 30)

teguhkanlah dengan dia kekuatanku, (Q.S. Thaahaa : 31)

dan jadikankanlah dia sekutu dalam urusanku, (Q.S. Thaahaa : 32)

supaya kami banyak bertasbih kepada Engkau, (Q.S. Thaahaa : 33)

dan banyak mengingat Engkau. (Q.S. Thaahaa : 34)

Sesungguhnya Engkau adalah Maha Melihat (keadaan) kami." (Q.S. Thaahaa : 35)
Nabi Musa ‘alaihissalam memohon kemudahan dan memohon agar Allah Ta’ala mengutus saudaranya yaitu Nabi Harun ‘alaihissalam, karena Nabi Harun ‘alaihissalam dikenal dengan keahliannya jika berbicara. Banyak hal yang bisa teladani dari doa Nabi Musa ‘alaihissalam saat ingin menghadapi Fir’aun di atas, di antaranya adalah :

1. Setiap kondisi apapun misalnya untuk pergi ke suatu tempat dan ke mana saja, kita harus senantiasa mengingat Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

2. Saat kita menghadapi sesuatu yang sulit ataupun menurut kita berat maka mintalah pertolongan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, minta kemudahan dan minta petunjuk kepada-Nya.

3. Kalau kita menghadapi suatu hal yang berat dan kita rasa sulit untuk memikulnya sendiri, kita bisa meminta bantuan kepada saudara kita yang memang dapat membantu kita, terlebih lagi jikalau dalam perkara agama.

4. Saat kita berdoa sangat dianjurkan dan disunnahkan untuk memuji Allah Ta’ala, pada doa di atas Nabi Musa ‘alaihissalam memuji Tuhannya dengan mengatakan bahwa Allah Ta’ala Maha Melihat. Kita bisa menggunakan 99 asmaul husna saat berdoa. Misalnya, “Ya Allah Yang Maha Pengampun, ampunilah aku dan keluargaku,” atau “Ya Allah Yang Maha Melihat, sesungguhnya Engkau melihat setiap perbuatanku, maka jadikanlah aku orang yang sholih dan selalu berada di jalan-Mu.”

5. Dalam kondisi apapun kita harus sabar menerima setiap ujian dan cobaan yang diberikan Allah kepada kita. Di dalam Al-Quran Allah Ta’ala menjelaskan,

Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu', (Q.S. Al-Baqarah : 45)

Itulah berbagai hikmah dan teladan yang dapat kita ambil dari kisah doa Nabi Musa ‘alaihissalam saat ingin menghadapi Fir’aun. Selain itu, kita bisa mengamalkan doa ayat 25 sampai 28 di atas saat berdoa. Misalnya saat kita ingin mendakwahi teman kita yang berbuat salah, menasehati orang, saat ingin ujian, saat mau tampil/presentase di muka umum dan lain sebagainya. Karena apa? Karena sebaik-baik doa adalah yang terdapat di dalam Al-Quran. Semoga kita dapat mengambil manfaat dari tulisan ini dan bisa mengamalkannya di kehidupan sehari-hari.
Semoga bermanfaat.
Share on Google Plus

- Yusri Triadi

liputanalquran.com
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment