Benarkah Sholat Itu Mencegah Perbuatan Keji dan Mungkar?

Pentingnya Sholat
Pentingnya Sholat

Assalaamu’alaikum Warahmatullaah Wabarakaatuh

Sholat, adalah perkara yang pertama yang akan ditanya di alam kubur nanti. Jikalau amalan sholat kita bagus, barulah amal-amal yang lain akan diperiksa. Ingatlah wahai teman-temanku sekalian, sholat adalah tiang agama, barangsiapa yang telah mendirikan sholat maka dia telah menegakkan agama, akan tetapi sebaliknya jika dia meninggalkan sholat maka dia telah meruntuhkan agama. Mungkin kalimat ini sering kali kita dengar akan tetapi kita sering melalaikan perintah sholat ini. Perintah sholat adalah perintah yang langsung Allah Subhanahu Wa Ta’ala panggil Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam kepada-Nya, artinya bahwa sholat itu begitu istimewa dan memiliki banyak sekali keutamaan. Sholat ini adalah kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap orang mukmin dan telah ditetapkan waktunya oleh Allah Ta’ala.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman :

…Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman. (Q.S. An-Nisaa’ : 103)


(Baca Juga : Benarkah Nabi Musa Menampar Malaikat Maut?)

Dengan sholat hati kita akan tenteram, dengan sholat juga kita bisa mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.

Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al-Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Al-‘Ankabuut : 45)


Lalu bagaimana dengan orang yang sehabis sholat dia berbuat maksiat lagi? Setelah dia sholat bukannya bertambah perilaku baiknya akan tetapi malah berbuat jahat. Apakah Allah Subhanahu Wa Ta’ala melanggar janji-Nya sendiri? Masya Allah, ketahuilah bahwasannya Allah Tabaraka Wa Ta’ala tidak pernah menyalahi janji-Nya. Itu langsung dijelaskan di kitab-Nya.

(Sebagai) janji yang sebenarnya dari Allah. Allah tidak akan menyalahi janji-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. (Q.S. Ar-Ruum : 6)


(Baca Juga : Benarkah Nabi Muhammad Orang Gila?)

Lalu kenapa ada orang yang seperti itu? Kenapa ada orang yang berbuat maksiat setelah melaksanakan sholat? Bukankah di dalam Al-Quran dinyatakan bahwa sholat itu mencegah perbuatan keji dan mungkar?

Memang, sholat itu mencegah perbuatan keji dan mungkar, firman Allah Ta’ala ini tidak salah dan tidak akan pernah salah. Jikalau seseorang berbuat maksiat setelah sholat berarti ada yang salah dengan sholatnya. Mungkin ketika sholat dia terfikir oleh hal-hal yang bersifat dunia, dia tidak khusyu’ beribadah kepada Allah, dia tidak memfokuskan dirinya untuk semata-mata beribadah karena Allah, dia masih memikirkan hal lainnya. Itulah tadi jikalau syetan berusaha untuk mengacaukan konsentrasi kita ketika sholat, makanya kita harus berniat bersungguh-sungguh sholat karena Allah semata. Karena syetan tidak akan pernah berhenti untuk menggoda kita dan terus menggoda.

Dan janganlah kamu sekali-kali dipalingkan oleh syaitan; sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. (Q.S. Az-Zukhruf : 62)


Jadi ketika pikiran kita udah ntah kemana larinya maka setelah sholat pun kita lebih mudah digoda syetan, syetan mulai membisikkan hal-hal yang tidak baik, menganggap perbuatan maksiat itu sebagai suatu kebaikan dengan caranya sendiri, padahal semua rayuan dan godaan itu tipuan saja. Perhatikan firman Allah Ta’ala berikut ini.

Syaitan itu memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal syaitan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan belaka. (Q.S. An-Nisaa’ : 120)

Setelah kita tergoda dengan rayuan dari syetan, maka syetan pun tertawa dan senang karena godaannya berhasil. Dan pada akhirnya yang ada hanyalah penyesalan dari kita karena telah menuruti keinginan syetan untuk berbuat maksiat.

Jadi jikalau seseorang itu sholatnya benar, dia khusyu’, hanya memfokuskan dirinya kepada Allah maka dia tidak akan terjerumus ke dalam kemaksiatan, percayalah akan hal itu. Maka dari itulah, mari kita beribadah kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya.

Sesunguhnya Kami menurunkan kepadamu Kitab (Al Quran) dengan (membawa) kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya. (Q.S. Az-Zumar : 2)


(Baca Juga : Siapa Yahudi Sebenarnya Menurut Al-Quran?)

Semoga bermanfaat.
Share on Google Plus

- Yusri Triadi

liputanalquran.com
    Blogger Comment
    Facebook Comment

3 komentar:

  1. setidaknya sholat itu tiang agama ya gan

    ReplyDelete
  2. ane setuju banget sama artikel ini. lanjutkan gan ane suka sama niche blog ente

    ReplyDelete