Sarapanpagi.org Mengakui Ada Kesalahan Naskah Bible |
Semua orang tentu tahu website SarapanPagi.Org. Website ini
dinamakan Sarapan Pagi Biblika. Isi dari website ini pun bermacam-macam. Ada
untuk renungan, materi keimanan Kristen, kesaksian tentang Kristen bahkan
menjawab tuduhan yang diberikan kepada Kristen. Kelebihan website ini
dibandingkan website Kristen lainnya adalah mereka mengutip terjemahan Alkitab
dalam bahasa Ibrani maupun Yunani. Bahkan mereka dapat memilah-milah bahasanya
sampai per kata. Saya cukup salut dengan website satu ini. Maka tidak heran
jika banyak orang-orang Kristen yang menjadikan website sarapanpagi.org sebagai
sumber rujukan dan hujjah bagi mereka.
Setelah kita membahas mengenai pengakuan mengejutkan
sarapanpagi.org ketika membahas kontradiksi ayat di Alkitab. Maka pada tulisan
kali ini saya kurang lebih akan menguraikan hal yang sama. Akan tetapi saya
mengutip pada link yang berbeda dan pembahasan mereka yang berbeda. Jikalau
sebelumnya saya mengutip pembahasan Sarapan Pagi mengenai “Kontradiksi Kandang
Salomo”, maka pada tulisan kali ini kita akan mengutip pembahasan mereka
mengenai “Ayat-Ayat Yang Hilang dari Bible”.
Untuk melihat langsung pembahasan mereka bisa dilihat pada
link berikut,
(Baca Juga : Siapakah Yesus Kristus di Al-Quran?)
Saya akan melampirkan kutipan tulisan mereka di bawah ini.
Mohon diperhatikan kata-kata mereka baik-baik.
========================================
“AYAT-AYAT YG HILANG DARI BIBLE”
MATIUS 17 AYAT 21
Dalam Alkitab kuno, pada matius 17, setelah ayat 20 langsung meloncat ke ayat 22. Ayat 21 kosong. kemanakah ayat tersebut?? Silahkan cek,
http://sabdaweb.sabda.org/bible/chapter ... rsion=baba〈=indonesia&theme=clearsky
http://sabdaweb.sabda.org/bible/chapter ... on=kl_1863〈=indonesia&theme=clearsky
Nah, ilang kemana tu ayat 21? dalam bible modern ayat 21 muncul, ini bunyinya,
21 (Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa dan berpuasa.)"
tetapi ayat ini dinyatakan palsu oleh pakar bible dari katolik. ( Perjanjian Baru Arnoldus ende halaman 53).
Dalam Alkitab kuno, pada matius 17, setelah ayat 20 langsung meloncat ke ayat 22. Ayat 21 kosong. kemanakah ayat tersebut?? Silahkan cek,
http://sabdaweb.sabda.org/bible/chapter ... rsion=baba〈=indonesia&theme=clearsky
http://sabdaweb.sabda.org/bible/chapter ... on=kl_1863〈=indonesia&theme=clearsky
Nah, ilang kemana tu ayat 21? dalam bible modern ayat 21 muncul, ini bunyinya,
21 (Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa dan berpuasa.)"
tetapi ayat ini dinyatakan palsu oleh pakar bible dari katolik. ( Perjanjian Baru Arnoldus ende halaman 53).
Matius 17:21 dalam sajian Terjemahan LAI-TB ditandai dengan
tanda kurung [...].
Tanda kurung dalam Alkitab itu punya makna tersendiri. Kalimat dalam tanda kurung [Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa dan berpuasa] tidak dijumpai dalam naskah Westcott & Hort (WH) namun dijumpai dalam naskah Textus Receptus (TR).
Alkitab terjemahan LAI bersumber dari naskah UBS, Nestle/K. Aland (yang cenderung Westcott & Hort) sehingga untuk Matius 17:21 terjemahan LAI-TB membubuhinya dengan tanda kurung [...].
Hilangnya ayat 21 ini dalam naskah WH kemungkinan karena naskah yang rusak/ tidak terbaca atau juga mungkin terjadi karena salinan naskah tulis tangan (manuskrip). Namun Perjanjian Baru bukan hanya satu ada banyak sekali, bahkan kalau ditotal bisa mencapai 24,000 salinan! Dan salinan yang paling populer diantaranya adalah Naskah TR dan WH. Semua salinan-salinan tersebut ditulis dengan tangan. Saat itu belum ada fotokopi atau percetakan, naskah Perjanjian Baru ditulis dengan tangan. Jika memerlukan salinan, maka seseorang harus menyalin kembali dengan tangan. Maka terkadang terjadi perbedaan-perbedaan.
Jika dua puluh orang menyalin suatu naskah, yang namanya kodrat manusia, tentu dijumpai kekeliruan penyalinan. Jika satu salinan punya kekeliruan, salinan berikutnya bakal kecipratan.
Yang namanya naskah tulis tangan (manuskrip) jelas tidak terlepas dari kerusakan akibat perjalanan waktu dan juga kelemahan kodrat manusia. Yang terakhir ini menimbulkan masalah terbanyak. Ada kalanya catatan samping tersisip dalam tubuh naskah, demikian pula sebaliknya sebagian tulisan dalam naskah dianggap sebagai catatan samping, belum lagi misalnya ada kemiripan antara aksara yang ada, kelupaan menulis garis datar di dalam huruf θ = 'theta' akan membuat aksara itu menjadi ο = 'omikron'. Demikian pula aksara Ibrani, jatuh sehelai jenggot di sebelah kiri huruf ב - 'beyt' (b) akan membuat huruf itu terbaca ם 'mêm' (m).
Tanda kurung dalam Alkitab itu punya makna tersendiri. Kalimat dalam tanda kurung [Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa dan berpuasa] tidak dijumpai dalam naskah Westcott & Hort (WH) namun dijumpai dalam naskah Textus Receptus (TR).
Alkitab terjemahan LAI bersumber dari naskah UBS, Nestle/K. Aland (yang cenderung Westcott & Hort) sehingga untuk Matius 17:21 terjemahan LAI-TB membubuhinya dengan tanda kurung [...].
Hilangnya ayat 21 ini dalam naskah WH kemungkinan karena naskah yang rusak/ tidak terbaca atau juga mungkin terjadi karena salinan naskah tulis tangan (manuskrip). Namun Perjanjian Baru bukan hanya satu ada banyak sekali, bahkan kalau ditotal bisa mencapai 24,000 salinan! Dan salinan yang paling populer diantaranya adalah Naskah TR dan WH. Semua salinan-salinan tersebut ditulis dengan tangan. Saat itu belum ada fotokopi atau percetakan, naskah Perjanjian Baru ditulis dengan tangan. Jika memerlukan salinan, maka seseorang harus menyalin kembali dengan tangan. Maka terkadang terjadi perbedaan-perbedaan.
Jika dua puluh orang menyalin suatu naskah, yang namanya kodrat manusia, tentu dijumpai kekeliruan penyalinan. Jika satu salinan punya kekeliruan, salinan berikutnya bakal kecipratan.
Yang namanya naskah tulis tangan (manuskrip) jelas tidak terlepas dari kerusakan akibat perjalanan waktu dan juga kelemahan kodrat manusia. Yang terakhir ini menimbulkan masalah terbanyak. Ada kalanya catatan samping tersisip dalam tubuh naskah, demikian pula sebaliknya sebagian tulisan dalam naskah dianggap sebagai catatan samping, belum lagi misalnya ada kemiripan antara aksara yang ada, kelupaan menulis garis datar di dalam huruf θ = 'theta' akan membuat aksara itu menjadi ο = 'omikron'. Demikian pula aksara Ibrani, jatuh sehelai jenggot di sebelah kiri huruf ב - 'beyt' (b) akan membuat huruf itu terbaca ם 'mêm' (m).
========================================
(Baca Juga : Benarkah Yesus Tuhan?)
Itu adalah beberapa saja kutipan dari tulisan mereka. Saya
tidak mengubah kata-katanya sedikitpun meskipun itu koma maupun titik. Kalau
mau lihat secara jelas bisa dilihat pada link yang telah saya berikan
sebelumnya.
Kalau anda perhatikan tulisan yang saya kutip di atas maka
ada tulisan yang saya garis bawahi. Untuk lebih jelasnya akan saya copy di
bawah ini.
++++++++++++++++++++++++++++++
Hilangnya ayat 21 ini dalam naskah WH kemungkinan karena
naskah yang rusak/ tidak terbaca atau juga mungkin terjadi karena salinan
naskah tulis tangan (manuskrip). Namun Perjanjian Baru bukan hanya satu ada
banyak sekali, bahkan kalau ditotal bisa mencapai 24,000 salinan! Dan salinan
yang paling populer diantaranya adalah Naskah TR dan WH. Semua salinan-salinan
tersebut ditulis dengan tangan. Saat itu belum ada fotokopi atau percetakan,
naskah Perjanjian Baru ditulis dengan tangan. Jika memerlukan salinan, maka
seseorang harus menyalin kembali dengan tangan. Maka terkadang terjadi
perbedaan-perbedaan.
Jika dua puluh orang menyalin suatu naskah, yang namanya kodrat manusia, tentu dijumpai kekeliruan penyalinan. Jika satu salinan punya kekeliruan, salinan berikutnya bakal kecipratan.
Yang namanya naskah tulis tangan (manuskrip) jelas tidak terlepas dari kerusakan akibat perjalanan waktu dan juga kelemahan kodrat manusia. Yang terakhir ini menimbulkan masalah terbanyak. Ada kalanya catatan samping tersisip dalam tubuh naskah, demikian pula sebaliknya sebagian tulisan dalam naskah dianggap sebagai catatan samping, belum lagi misalnya ada kemiripan antara aksara yang ada…….
Jika dua puluh orang menyalin suatu naskah, yang namanya kodrat manusia, tentu dijumpai kekeliruan penyalinan. Jika satu salinan punya kekeliruan, salinan berikutnya bakal kecipratan.
Yang namanya naskah tulis tangan (manuskrip) jelas tidak terlepas dari kerusakan akibat perjalanan waktu dan juga kelemahan kodrat manusia. Yang terakhir ini menimbulkan masalah terbanyak. Ada kalanya catatan samping tersisip dalam tubuh naskah, demikian pula sebaliknya sebagian tulisan dalam naskah dianggap sebagai catatan samping, belum lagi misalnya ada kemiripan antara aksara yang ada…….
++++++++++++++++++++++++++++++
Perhatikan kata-kata mereka, “kemungkinan karena naskah
yang rusak/ tidak terbaca atau juga mungkin terjadi karena salinan naskah tulis
tangan (manuskrip).”, dan mereka juga mengatakan, “Yang namanya naskah
tulis tangan (manuskrip) jelas tidak terlepas dari kerusakan akibat perjalanan
waktu dan juga kelemahan kodrat manusia.”
Website Sarapan Pagi Biblika sarapanpagi.org mengakui bahwa
ada kesalahan pada saat penyalinan naskah Alkitab. Bagaimana mungkin Alkitab
yang menjadi pondasi dasar dari agama Kristen isinya mengalami kerusakan. Kalau isinya saja sudah
mengalami kesalahan, kerusakan maupun perubahan maka untuk apalagi digunakan
sebagai acuan dalam beragama. Untuk apalagi umat Kristen menjadikan Alkitab
sebagai kitab mereka lagi. Karena bisa saja isi tentang kepercayaan Yesus
mengalami perubahan. Maka dari itu diisi terlihat kedangkalan pemikiran orang Kristen yang coba memaksakan diri mereka untuk tetap mengimani kepercayaan yang
kredibilitasnya dipertanyakan. Kalau memang Alkitab itu benar-benar firman
Tuhan maka Tuhan akan menjaganya dengan suatu cara, misalnya dengan para
penghafal Alkitab sebagaimana Al-Quran yang dihafal semenjak diturunkan. Kalau
sudah ada kesalahan penyalinan naskah atau alasan lain berarti Tuhan sengaja
tidak menjaganya. Tuhan mengisyaratkan hal ini karena akan ada kitab di masa
yang akan datang yang sempurna dan terhindar dari kerusakan seperti ini. Jadi
Tuhan ingin memberitahu kepada semua umat manusia mana agama yang benar dan
mana yang tidak. Agama yang benar akan dibangun dengan kitab yang benar pula
yang terjaga dari segala macam kerusakan. Itulah Islam yang dibangun dengan
Al-Quran.
Wahai saudara-saudaraku, kita hidup di dunia ini untuk
menganut kepercayaan yang benar, kepercayaan yang tidak ada keraguan
sedikitpun. Kita menganut sebuah kepercayaan yang dilandaskan pondasi yang kuat
dan dinding yang kokoh. Akan tetapi kenapa kita harus memaksakan diri kita
untuk mengimani kepercayaan yang sudah jelas diragukan? Kenapa kita tidak
menganut kepercayaan yang sudah jelas kebenarannya?
Untuk itulah saya mengajak kepada orang-orang Kristen untuk
kembali kepada jalan yang benar; yakni Islam. Ketahuilah bahwa Islam tegak
dengan pondasi yang kuat dengan Al-Quran dan ditambah lagi dinding penguatnya
yaitu Hadits. Sedangkan agama Kristen berdiri dengan pondasi yang lemah yaitu
Alkitab, sehingga kalau pondasinya sudah lemah otomatis akan roboh dan lama
kelamaan akan hancur total. Sudah jelas bagi kita mana yang benar dan mana yang
salah. Demi Allah saya menyayangi kalian semua dan saya ingin kalian berada di
jalan yang benar. Tidak ada niat saya untuk menjerumuskan kalian ataupun
menyesatkan kalian. Sekali lagi dan untuk kesekian kalinya saya mengajak kepada
semua teman-teman saya yang nonmuslim untuk masuk ke dalam agama Islam, agama
Tuhan yang benar dan tidak ada keraguan sedikitpun di dalamnya.
(Baca Juga : Yesus Tuhan Atau Nabi?)
Semoga Allah memberi hidayah kepada orang-orang Kristen agar
masuk ke dalam agama Islam.
Pinter juga elu ngelesnya bro. Kalo Alkitab telah rusak, mengapa Quran menjadikannya sebagai rujukan?.
ReplyDeleteYang mengherankan, dalam masa satu orang yang sama yakni muhammad, Allah berkata dalam Quran bahwa "Injil adalah petunjuk cahaya yang terang" dan Allah berkata juga bahwa "Injil telah dirubah". Masa yang sama dan hanya pada one man yakni muhammad.
Jika Alkitab telah rusak, mengapa Allah menyuruh kami umat Kristiani untuk memutuskan perkara sesuai apa yang termuat dalam injil (Qs 5:47)?
Semoga jadi bahan permenungan buat mu. Tksh
Pinter juga elu ngelesnya bro. Kalo Alkitab telah rusak, mengapa Quran menjadikannya sebagai rujukan?.
ReplyDeleteYang mengherankan, dalam masa satu orang yang sama yakni muhammad, Allah berkata dalam Quran bahwa "Injil adalah petunjuk cahaya yang terang" dan Allah berkata juga bahwa "Injil telah dirubah". Masa yang sama dan hanya pada one man yakni muhammad.
Jika Alkitab telah rusak, mengapa Allah menyuruh kami umat Kristiani untuk memutuskan perkara sesuai apa yang termuat dalam injil (Qs 5:47)?
Semoga jadi bahan permenungan buat mu. Tksh
Injil yang merupakan petunjuk dan cahaya terang adalah injil yang dibaca oleh Pendeta Buhaira, Waraqah Bin Naufal dan Raja Najasy yang memberi suaka kepada Muhammad SAW, saat dianiaya penduduk Thaif.
DeleteMana injil yg dibaca pdt. Buhaira ? Pasti ngga ada kan.
DeleteItu berarti bahwa Injil sebagai petunjuk cahaya terang, bukanlah Injil yang disalin berulang-ulang dan bukan hasil kanonisasi.
ReplyDeleteInstruksi dari Alloh swt dlm QS.Yunus 94 dan QS.Al Maidah 68 itu sdh jelas dan tegas yaitu Injil yg ada saat ayat tsb turun, artinya sdh ada Injil hasil kanonisasi seblm Muhammad lahir. Dan tidak mungkin Alloh swt merujuk sesuatu yg sdh tidak ada saat itu apalagi sesuatu yg sdh dipalsukan, bukan? Alloh swt itu ktnya Maha Tahu... jadi Dia tahu donk kalo benar Injil sdh dipalsukan pasti Dia memberitahu.
DeleteAnda ini termasuk salah satu orang bodoh yang pernah saya temukan .
ReplyDeleteDisana jelas menulis kalau abesen di WH masih ada di TR .
Kalau absen di TR masih ada WH .
Yang beginian saja anda gak sanggup memahami ???
����♂️����♂️����♂️����♂️
Waraqah bin naufal tidak paham injil sepenuhnya,dan hanya menyalin sepotong sepotong,lagipun Injil yg di bawah Waraqah ini tidak terbukti keasliannya,coba sebutkan injil yg mana
ReplyDeleteAnda bilang Al Quran sudah terjaga keasliannya,keaslian apa ,AlQuran text aslinya nggak jelas,sampai sekarang
ReplyDeleteKalaulah Quran diturunkan kepada muhammad,oleh Jibril ,lalu siapa saksinya,
ReplyDeleteSetan
DeleteMenjaga...?
ReplyDeleteKasus yg dimakan hewan aja,jd peedebatan dan ambil kesimpulan bahwa sudah di batalkan.
Klu memang ada yg hafal,maka pasti ayat tsb bisa di tulis ulang krn adanya penghafal tsb....
emang alloh swt itu siapa? apakah Allah beneran atau gimana.. jawab ya
ReplyDeleteYa kalau ada kejanggalan pada satu versi salinan,cek lagi saja pada salinan-salinan lain yang ada.Masa jadi percaya pada kitab yang sumbernya hanya satu orang dan sebenarnya ada banyak versi salinan tapi selain mushaf Utsmani sudah dimusnahkan.Juga pada hadis2 yang simpang siur mana yg asli mana yg nggak hingga malah ada yg memutuskan utk tidak memakai hadis sama sekali😂
ReplyDelete