Beberapa Isi Kandungan Taurat dan Injil Yang Asli Menurut Al-Quran

Kitab-Kitab
Kitab-Kitab
Tidaklah sempurna iman seseorang jika tidak meyakini kitab-kitab yang Allah turunkan kepada para nabi-Nya, dan yang wajib diimani adalah keempat kitab utama yaitu Kitab Taurat (yang diberikan kepada Nabi Musa ‘alaihissalam), Kitab Zabur (yang diberikan kepada Nabi Dawud ‘alaihissalam), Kitab Injil (yang diberikan kepada Nabi ‘Isa ‘alaihissalam), dan Kitab Al-Quran (yang diberikan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam). Akan tetapi juga menjadi keharusan bagi setiap muslim percaya bahwasannya kitab-kitab terdahulu sebelum Al-Quran sudah mengalami perubahan karena telah diubah oleh para Ahli Kitab itu sendiri. Jadi kitab-kitab seperti Taurat dan Injil sudah mengalami penyelewengan karena telah diubah oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani sehingga isinya sudah tidak asli 100% lagi.

Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al-Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya; "Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan. (Q.S. Al-Baqarah : 79)

Hai Ahli Kitab, mengapa kamu mencampur adukkan yang haq dengan yang bathil, dan menyembunyikan kebenaran, padahal kamu mengetahuinya? (Q.S. Ali ‘Imran : 71)

Akan tetapi Allah mengganti semua kitab-kitab itu termasuk suhuf para nabi dengan Al-Quranul Karim, yang mana Al-Quran ini menyempurnakan kitab-kitab sebelumnya dan menjadi penyempurna wahyu yang diturunkan Allah melalui nabi-nabi-Nya. Perubahan pada kitab-kitab sebelum Al-Quran merupakan suatu kesengajaan Allah Subhanahu Wa Ta’ala, agar terlihat jelas mana yang benar dan mana yang telah diselewengkan.

Dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu yaitu Al-Kitab (Al-Quran) itulah yang benar, dengan membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Mengetahui lagi Maha Melihat (keadaan) hamba-hamba-Nya. (Q.S. Faatir : 31)

(Baca Juga : Kisah Nabi Idris Lengkap)

Kali ini kita akan membahas sedikit tentang beberapa isi dari kandungan Taurat dan Injil yang asli menurut Al-Quran.

(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka itulah orang-orang yang beruntung. (Q.S. Al-A’raaf : 157)

Jadi, di dalam Taurat dan Injil yang asli itu terdapat nama Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan ramalan tentang kedatangan beliau . Sehingga Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam adalah nabi yang ditunggu-tunggu oleh para nabi dan rasul sebelumnya. Akan tetapi saat ini Taurat dan Injil sudah banyak diubah sehingga seputar tentang Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam tidak akan terlihat jelas di dalamnya lagi.

Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar. (Q.S. Al-Fath : 29)

Di dalam Taurat dan Injil juga terdapat sifat-sifat Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan orang-orang yang bersama dengan beliau, sifat-sifat itu adalah bersikap keras terhadap orang-orang kafir tapi berkasih sayang sesama mereka. Di dalamnya juga terdapat penjelasan bahwa mereka itu ruku’ dan sujud mencari karunia dan keridhoan Allah Ta’ala, tanda-tanda itu tampak dari wajah mereka dari bekas sujud.

Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri Al Kitab (Taurat dan Injil) mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan sesungguhnya sebahagian diantara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui. (Q.S. Al-Baqarah : 146)

Di dalam Taurat dan Injil menjelaskan tentang sifat-sifat Nabi Muhammad sehingga para ahli kitab dapat mengenali beliau seperti mereka mengenali anak-anak mereka sendiri.

Maka datanglah sesudah mereka generasi (yang jahat) yang mewarisi Taurat, yang mengambil harta benda dunia yang rendah ini, dan berkata: "Kami akan diberi ampun." Dan kelak jika datang kepada mereka harta benda dunia sebanyak itu (pula), niscaya mereka akan mengambilnya (juga). Bukankah perjanjian Taurat sudah diambil dari mereka, yaitu bahwa mereka tidak akan mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar, padahal mereka telah mempelajari apa yang tersebut di dalamnya?. Dan kampung akhirat itu lebih bagi mereka yang bertakwa. Maka apakah kamu sekalian tidak mengerti? (Q.S. Al-A’raaf : 169)
Salah satu isi dari Taurat disebutkan bahwa dilarang mengatakan sesuatu tentang Allah kecuali yang benar.

Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al-Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar. (Q.S. At-Taubah : 111)

Di dalam Taurat dan Injil terdapat janji Allah bahwa orang-orang yang beriman itu akan diberikan surga.

Dan Kami telah tetapkan terhadap mereka di dalamnya (At Taurat) bahwasanya jiwa (dibalas) dengan jiwa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka luka (pun) ada kisasnya. Barangsiapa yang melepaskan (hak kisas) nya, maka melepaskan hak itu (menjadi) penebus dosa baginya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim. (Q.S. Al-Maa’idah : 45)

Ayat di atas menjelaskan bahwa di dalam Taurat juga terdapat hukum qishosh, yaitu jiwa dibalas dengan jiwa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan begitu pula luka-luka.

ataukah kamu (hai orang-orang Yahudi dan Nasrani) mengatakan bahwa Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya, adalah penganut agama Yahudi atau Nasrani?" Katakanlah: "Apakah kamu lebih mengetahui ataukah Allah, dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang menyembunyikan syahadah dari Allah yang ada padanya?" Dan Allah sekali-kali tiada lengah dari apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Al-Baqarah : 140)

Ayat di atas menjelaskan bahwa di dalam Taurat dan Injil terdapat penjelasan mengenai Nabi Ibrahim ‘alaihissalam dan anak cucunya bukanlah seorang Yahudi maupun Nasrani.

Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)." Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata." (Q.S. Ash-Shaaff : 6)

Di dalam Injil terdapat keterangan bahwasannya akan datang seorang nabi yang bernama Ahmad, yang maksudnya adalah Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.

Jadi itulah beberapa isi kandungan Taurat dan Injil yang asli sebagaimana yang dijelaskan Al-Quran, akan tetapi meskipun terdapat beberapa perubahan Allah tetap menunjukkan kekuasaan-Nya bahwa ada beberapa ayat di Taurat, Injil dan kitab-kitab sebelumnya yang memang dijaga seperti ramalan tentang kedatangan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam yang terdapat pada kitab Ulangan 18 : 18 dan Kidung Agung 15 : 6. Ini tentu saja suatu hikmah agar Allah menunjukkan suatu kebenaran akan tetap kelihatan meskipun dicoba untuk diganti dengan kebatilan

Dan katakanlah: "Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap." Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap. (Q.S. Al-Israa’ : 81)
Semoga pembahasan ini menambah kecintaan kita terhadap Islam dan semoga bermanfaat.
Share on Google Plus

- Yusri Triadi

liputanalquran.com
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment