![]() |
Kitab-Kitab |
Maka
kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al-Kitab dengan tangan
mereka sendiri, lalu dikatakannya; "Ini dari Allah", (dengan maksud)
untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan
yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri,
dan kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan.
(Q.S. Al-Baqarah : 79)
Hai
Ahli Kitab, mengapa kamu mencampur adukkan yang haq dengan yang bathil, dan
menyembunyikan kebenaran, padahal kamu mengetahuinya? (Q.S. Ali ‘Imran : 71)
Akan tetapi Allah mengganti semua kitab-kitab itu termasuk
suhuf para nabi dengan Al-Quranul Karim, yang mana Al-Quran ini menyempurnakan
kitab-kitab sebelumnya dan menjadi penyempurna wahyu yang diturunkan Allah
melalui nabi-nabi-Nya. Perubahan pada kitab-kitab sebelum Al-Quran merupakan suatu
kesengajaan Allah Subhanahu Wa Ta’ala, agar terlihat jelas mana yang benar dan
mana yang telah diselewengkan.
Dan
apa yang telah Kami wahyukan kepadamu yaitu Al-Kitab (Al-Quran) itulah yang
benar, dengan membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya. Sesungguhnya Allah
benar-benar Maha Mengetahui lagi Maha Melihat (keadaan) hamba-hamba-Nya. (Q.S.
Faatir : 31)
Kali ini kita akan membahas sedikit tentang beberapa isi
dari kandungan Taurat dan Injil yang asli menurut Al-Quran.
(Yaitu)
orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati
tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh
mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang
mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi
mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan
belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman
kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang
diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka itulah orang-orang yang beruntung.
(Q.S. Al-A’raaf : 157)
Jadi, di dalam Taurat dan Injil yang asli
itu terdapat nama Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan ramalan
tentang kedatangan beliau . Sehingga Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam
adalah nabi yang ditunggu-tunggu oleh para nabi dan rasul sebelumnya. Akan
tetapi saat ini Taurat dan Injil sudah banyak diubah sehingga seputar tentang
Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam tidak akan terlihat jelas di
dalamnya lagi.
Muhammad
itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras
terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat
mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda
mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka
dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang
mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi
besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati
penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir
(dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala
yang besar. (Q.S. Al-Fath : 29)
Di dalam Taurat dan Injil juga terdapat
sifat-sifat Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dan orang-orang yang
bersama dengan beliau, sifat-sifat itu adalah bersikap keras terhadap
orang-orang kafir tapi berkasih sayang sesama mereka. Di dalamnya juga terdapat
penjelasan bahwa mereka itu ruku’ dan sujud mencari karunia dan keridhoan Allah
Ta’ala, tanda-tanda itu tampak dari wajah mereka dari bekas sujud.
Orang-orang
(Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri Al Kitab (Taurat dan Injil) mengenal
Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan sesungguhnya
sebahagian diantara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui.
(Q.S. Al-Baqarah : 146)
Di dalam Taurat dan Injil menjelaskan
tentang sifat-sifat Nabi Muhammad sehingga para ahli kitab dapat mengenali
beliau seperti mereka mengenali anak-anak mereka sendiri.
Maka
datanglah sesudah mereka generasi (yang jahat) yang mewarisi Taurat, yang
mengambil harta benda dunia yang rendah ini, dan berkata: "Kami akan
diberi ampun." Dan kelak jika datang kepada mereka harta benda dunia
sebanyak itu (pula), niscaya mereka akan mengambilnya (juga). Bukankah perjanjian
Taurat sudah diambil dari mereka, yaitu bahwa mereka tidak akan mengatakan
terhadap Allah kecuali yang benar, padahal mereka telah mempelajari apa yang
tersebut di dalamnya?. Dan kampung akhirat itu lebih bagi mereka yang bertakwa.
Maka apakah kamu sekalian tidak mengerti? (Q.S. Al-A’raaf : 169)
Salah satu isi dari Taurat disebutkan bahwa
dilarang mengatakan sesuatu tentang Allah kecuali yang benar.
Sesungguhnya
Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan
memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka
membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di
dalam Taurat, Injil dan Al-Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya
(selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu
lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar. (Q.S. At-Taubah : 111)
Di dalam Taurat dan Injil terdapat janji
Allah bahwa orang-orang yang beriman itu akan diberikan surga.
Dan
Kami telah tetapkan terhadap mereka di dalamnya (At Taurat) bahwasanya jiwa
(dibalas) dengan jiwa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, telinga dengan
telinga, gigi dengan gigi, dan luka luka (pun) ada kisasnya. Barangsiapa yang
melepaskan (hak kisas) nya, maka melepaskan hak itu (menjadi) penebus dosa
baginya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan
Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim. (Q.S. Al-Maa’idah : 45)
Ayat di atas menjelaskan bahwa di dalam
Taurat juga terdapat hukum qishosh, yaitu jiwa dibalas dengan jiwa, mata dengan
mata, hidung dengan hidung, telinga dengan telinga, gigi dengan gigi, dan
begitu pula luka-luka.
ataukah
kamu (hai orang-orang Yahudi dan Nasrani) mengatakan bahwa Ibrahim, Isma'il,
Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya, adalah penganut agama Yahudi atau
Nasrani?" Katakanlah: "Apakah kamu lebih mengetahui ataukah Allah,
dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang menyembunyikan syahadah dari
Allah yang ada padanya?" Dan Allah sekali-kali tiada lengah dari apa yang
kamu kerjakan. (Q.S. Al-Baqarah : 140)
Ayat di atas menjelaskan bahwa di dalam
Taurat dan Injil terdapat penjelasan mengenai Nabi Ibrahim ‘alaihissalam dan
anak cucunya bukanlah seorang Yahudi maupun Nasrani.
Dan
(ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya
aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat,
dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang
sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)." Maka tatkala rasul itu datang
kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini
adalah sihir yang nyata." (Q.S. Ash-Shaaff : 6)
Di dalam Injil terdapat keterangan
bahwasannya akan datang seorang nabi yang bernama Ahmad, yang maksudnya adalah
Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.
Jadi itulah beberapa isi kandungan Taurat
dan Injil yang asli sebagaimana yang dijelaskan Al-Quran, akan tetapi meskipun
terdapat beberapa perubahan Allah tetap menunjukkan kekuasaan-Nya bahwa ada beberapa
ayat di Taurat, Injil dan kitab-kitab sebelumnya yang memang dijaga seperti
ramalan tentang kedatangan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam yang
terdapat pada kitab Ulangan 18 : 18 dan Kidung Agung 15 : 6. Ini tentu saja
suatu hikmah agar Allah menunjukkan suatu kebenaran akan tetap kelihatan meskipun
dicoba untuk diganti dengan kebatilan
Dan
katakanlah: "Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap." Sesungguhnya
yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap. (Q.S. Al-Israa’ : 81)
Semoga pembahasan ini menambah kecintaan
kita terhadap Islam dan semoga bermanfaat.
0 komentar:
Post a Comment