Muhammad |
Mungkin ada orang yang bertanya, sebenarnya berapa kali nama
Nabi Muhammad disebut secara jelas oleh Al-Quran. Maka jawabannya adalah 5
kali, 4 kali sebagai Muhammad dan 1 kali sebagai Ahmad. Rincian ayatnya adalah
sebagai berikut.
1
Dan
orang-orang mukmin dan beramal soleh serta beriman kepada apa yang diturunkan
kepada Muhammad dan itulah
yang haq dari Tuhan mereka, Allah menghapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan
memperbaiki keadaan mereka. (Q.S. Muhammad : 2)
Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu,
tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha
Mengetahui segala sesuatu. (Q.S. Al-Ahzab
: 40)
3
Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu
sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah Jika dia wafat atau dibunuh kamu
berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia
tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun, dan Allah akan
memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur. (Q.S. Ali ‘Imran 144)
4
Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah
keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu
lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya,
tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah
sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu
seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman
itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman
itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati
orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan
kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara
mereka ampunan dan pahala yang besar. (Q.S. Al-Fath : 29)
5
Dan
(ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya
aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat,
dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang
sesudahku, yang namanya Ahmad
(Muhammad)." Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa
bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang
nyata." (Q.S. Ash-Shaaff
: 6)
Muhammad adalah nama utama dari Nabi Muhammad, sedangkan
nama-nama lainnya banyak sekali. Di antaranya sebagaimana yang disebutkan pada
hadits berikut ini.
“Aku memiliki nama-nama. Aku adalah Muhammad dan
aku juga Ahmad; Aku adalah Al-Mahi
karena Allah menghapuskan kekufuran dengan perantara diriku; Aku adalah Al-Hasyir karena manusia
dikumpulkan di di atas kakiku; dan aku adalah Al-‘Aqib, karena tidak ada lagi nabi setelahku.” (HR Bukhori 2354 dan Muslim 4896).
Jadi, penyebutan nama Muhammad secara jelas di dalam
Al-Quran hanya 5 kali, 4 kali disebut sebagai Muhammad, dan 1 kali disebut
sebagai Ahmad.
Orang-orang kafir terutama yang Kristen menjadikan ini
sebagai alasan bahwasannya Yesus lebih mulia dibandingkan Muhammad di Al-Quran,
karena Yesus yakni Nabi ‘Isa ‘alaihissalam disebut 25 kali di dalam Al-Quran,
alias 500% lebih banyak dibandingkan Muhammad. Memang, Nabi ‘Isa disebut 25
kali di Al-Quran, 5 kali lebih banyak daripada Nabi Muhammad yang disebut hanya
5 kali. Akan tetapi penyebutan nama tidak membuktikan seorang nabi lebih mulia
dibandingkan nabi yang lainnya, buktinya sama Nabi Musa ‘alaihissalam yang
merupakan nama orang sekaligus nabi yang paling banyak disebut Al-Quran yaitu
lebih dari 100 kali, lebih banyak daripada nama Nabi ‘Isa. Tapi apakah ini
membuktikan bahwa Nabi Musa ‘alaihissalam lebih mulia daripada Yesus (Nabi ‘Isa)
dan Muhammad? Tidak, kemuliaan seorang hamba itu hanya Allah sajalah yang tahu.
Tapi kita sama-sama meyakini bahwa semua nabi Allah itu adalah orang yang mulia
karena mereka semua adalah manusia pilihan Allah. Memang Allah telah melebihkan
sebagian nabi di antara nabi yang lainnya, tapi melebihkan di sini hanya Allah
saja yang tahu dan begitu pula urusan siapa yang lebih mulia, kita tidak berhak
menilai seseorang lebih mulia daripada yang lainnya.
Dan
Tuhan-mu lebih mengetahui siapa yang (ada) di langit dan di bumi. Dan
sesungguhnya telah Kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas sebagian (yang
lain), dan Kami berikan Zabur kepada Daud. (Q.S. Al-Israa’ : 55)
Kalau diberi alasan seperti ini orang-orang kafir tentu saja
banyak yang menentangnya, karena mau kebenaran sejelas apapun akan terlihat
samar-samar bagi mereka, cahaya kebenaran itu bukannya masuk ke dalam diri
mereka akan tetapi malah memantul lagi. Tapi memang itulah kebenarannya, bahwa
saya dan kalian semua tidak berhak menilai siapa nabi yang lebih mulia
dibandingkan nabi yang lainnya.
Lalu ada lagi orang yang bertanya, “kalau begitu Muhammad
sangat sedikit diceritakan di dalam Al-Quran?” Jawabannya adalah tidak, karena
banyak sekali ayat Al-Quran yang menceritakan Nabi Muhammad, seperti jika Allah
memulai ayat Al-Quran dengan “Qul” yang berarti “Katakanlah” ini merujuk kepada
Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Contohnya adalah pada ayat berikut.
Katakanlah:
"Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. (Q.S. Al-Ikhlas : 1)
Ayat ini ketika diturunkan bermaksud kepada
Nabi Muhammad, maksudnya adalah “Katakanlah wahai Muhammad, “Dialah Allah Yang
Maha Esa”. Sehingga pada terjemahan-terjemahan Al-Quran juga sering diberi
penjelasan dalam tanda kurung misalnya “Katakanlah (Muhammad)” agar sebagai
penjelasan bahwa ayat itu dalam konteksnya memang dimaksudkan kepada Nabi
Muhammad, akan tetapi secara umum Allah memaksudkan ayat itu untuk kita semua
umat Islam, artinya kata “Katakanlah” Allah memerintahkan kepada kita semua.
Bukan hanya itu, Allah juga sering memanggil
Nabi Muhammad dengan “Hai Nabi” atau “Hai Rasul”
Hai
Nabi, mengapa kamu mengharamkan apa yang Allah halalkan bagimu; kamu mencari
kesenangan hati isteri-isterimu? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S.
At-Tahrim : 1)
Hai
Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak
kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan
amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah
tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir. (Q.S. Al-Maa’idah : 67)
Sehingga kalau kita lihat di Al-Quran maka banyak sekali
ayat yang berbicara mengenai Nabi Muhammad, bukan hanya sekedar penyebutan nama
“Muhammad” secara jelas saja, akan tetapi Allah lebih banyak mengisahkannya
secara tersirat tentu saja dengan banyak hikmah seperti yang dijelaskan di atas.
Itulah pembahasan seputar penyebutan nama Nabi Muhammad di Al-Quran.
Semoga dapat menjawab
pertanyaan-pertanyaan banyak orang dan semoga dapat mengambil banyak manfaat
dari tulisan ini.
0 komentar:
Post a Comment