Manusia Diciptakan Penuh Dengan Kelemahan |
Apa yang mau kita banggakan hidup di dunia ini? Apakah harta
kita yang berjuta-juta? Apakah pakaian indah kita? Apakah rumah dan mobil yang
mewah? Apakah jabatan kita? Apakah itu yang kita bangga-banggakan? Ketahuilah
bahwa itu semua tidak akan kita bawa mati, yang kita bawa hanyalah amal ibadah
kita. Untuk apa kita terlalu mengejar kehidupan dunia padahal kita tahu bahwa
itu semua tidak kekal, sedangkan akhirat yang abadi kita tinggalkan.
Sekali-kali
janganlah demikian. Sebenarnya kamu (hai manusia) mencintai kehidupan dunia, dan
meninggalkan (kehidupan) akhirat. (Q.S. Al-Qiyaamah : 20-21)
Tahukah bahwa dulu kita itu tidak ada? Kita dulunya hanyalah
setetes mani yang kemudian terus berkembang sehingga seperti sekarang ini.
Sekuat apapun kalian tetap saja lemah. Bahkan orang terkuat di dunia ini saja
tetap dinilai lemah.
Allah
hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah.
(Q.S. An-Nisaa’ : 28)
Kita tidak usah ambil contoh yang jauh-jauh. Kita saja yang
begitu bugar dan sehatnya pasti akan sangat lemah saat datangnya penyakit.
Sekuat-kuatnya kita, terkena jarum yang kecil saja kita kesakitan.
Sekuat-kuatnya kita ketika datang penyakit flu dan demam saja kita sangat lemas
bahkan tidak ada tenaga lagi. Jadi apa yang mau kita banggakan di dunia ini?
Kita sudah ditakdirkan Allah Subhanahu Wa Ta’ala bersifat lemah. Apa yang mau
kita sombongkan? Ilmu kita? Harta kita? Wajah kita? Jabatan kita? Kemampuan
kita? Masya Allah. Ketahuilah Allah Ta’ala begitu membenci orang yang sombong
dan membanggakan diri.
Dan
janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah
kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. (Q.S. Luqman : 18)
Sehebat-hebatnya kita, kita tidak akan mampu menembus bumi
dan tidak akan sampai setinggi gunung.
Dan
janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya
kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan
sampai setinggi gunung. (Q.S. Al-Israa’ : 37)
Renungilah, bahwa kita diciptakan Allah dari keadaan lemah dan
pada akhirnya akan lemah juga.
Allah,
Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu)
sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah
kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya
dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa. (Q.S. Ar-Ruum : 54)
Uban, rasa sakit, beban hidup yang terasa berat, banyak
masalah yang membuat kepala pusing, itu semua adalah bukti bahwa kita adalah
manusia yang lemah. Kita memerlukan Allah Ta’ala. Tetapi kenapa banyak manusia
yang lalai terhadap Allah. Padahal Allah yang selama ini memberikan kita
rezeki, memberikan kita pekerjaan, memberikan kita oksigen dan air secara
gratis, memberikan kita pakaian yang indah, memberikan kita rumah yang nyaman,
memberikan kita harta dan keluarga. Allah-lah yang telah menyelamatkan kita
dari segala macam musibah, mengeluarkan kita dari berbagai macam masalah,
membantu kita menyelesaikan suatu perkara dan Dialah yang selalu ada untuk
kita.
Dan
mereka sekali-kali tidak mempunyai pelindung-pelindung yang dapat menolong
mereka selain Allah. Dan siapa yang disesatkan Allah maka tidaklah ada baginya
satu jalanpun (untuk mendapat petunjuk). (Q.S. Asy-Syuura : 46)
Kembalilah kepada Allah dan bergantunglah kepada-Nya
Dan
kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang
azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi). (Q.S. Az-Zumar : 54)
Taubatlah kepada-Nya, mohon ampun kepada-Nya, tidak perduli
seberapa besarpun dosa kita kepada-Nya. Sesungguhnya Dia akan mengampuni
dosa-dosa kita selama kita tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatupun.
Katakanlah:
"Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri,
janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni
dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang. (Q.S. Az-Zumar : 53)
Jadi hilangkanlah sikap sombong kita. Ketahuilah di dunia
ini hanya Allah sajalah yang hebat dan yang kuat. Kalian tidak akan bisa lebih
hebat daripada Allah, bahkan di antara kalian ada yang lebih hebat lagi. Maka
dari itu hendaklah kita berserah diri kepada Allah dan menjauhi sifat
kesombongan. Ketahuilah tidak akan masuk surga orang yang ada kesombongan pada
dirinya meskipun sebesar biji sawi. Sadarlah, kita itu manusia yang bersifat
lemah, sekuat-kuatnya kita tetap saja lemah.
Semoga bermanfaat.
0 komentar:
Post a Comment