Bersyukurlah Kita Menjadi Muslim


Bersyukurlah Kita Menjadi Muslim
Bersyukurlah Kita Menjadi Muslim

Menjadi seorang muslim adalah anugerah terbesar yang diberikan Allah kepada kita. Bahkan untuk kita yang dari lahir sudah seorang muslim itu merupakan hadiah terbesar dari Allah, karena Allah memberikan kita nikmat Islam sebelum kita memintanya. Sedangkan untuk orang yang muallaf (masuk Islam) itu adalah kebahagiaan terbesar di dunia karena Allah telah membebaskannya dari kekafiran dan kesesatan. Orang-orang yang saat ini masih dalam kekafiran adalah orang yang sangat sedih, kenapa? Karena hidayah belum tertanam di hatinya. Sebenarnya itulah tugas kita sebagai sesama manusia yang saling menyayangi, yaitu mengingatkannya, mengajaknya ke jalan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Bagaimana? Dengan hikmah, pelajaran yang baik dan membantahnya dengan cara yang baik pula.

Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (Q.S. An-Nahl : 125)


Nikmat Islam harus kita syukuri setiap hari karena belum tentu saat kita berada dalam kekafiran Allah akan memberikan kita hidayah. Bisa jadi saat kita menjadi seorang Yahudi ataupun Nasrani hati kita malah semakin keras dan sulit menerima kebenaran. Maka dari itu setiap sholat kita diwajibkan meminta petunjuk kepada Allah, sebagaimana yang terdapat pada penghujung Surah Al-Fatihah.

Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. (Q.S. Al-Faatihah : 6-7)

Menurut hadits yang shohih bahwasannya “mereka yang dimurkai” itu adalah orang Yahudi dan “mereka yang sesat” itu adalah orang Nasrani/Kristen.

Orang-orang Yahudi dan Nasrani mengingkari Allah dan para Rasul-Nya. Orang Yahudi mengingkari Allah dan mengingkari Nabi Musa ‘alaihissalam, Nabi ‘Isa ‘alaihissalam dan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sedangkan orang Nasrani/Kristen mengingkari Allah dan mengingkari Nabi ‘Isa ‘alaihissalam dan mengingkari Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Maka dari itulah Allah menyebut orang Yahudi sebagai orang yang dimurkai, sedangkan orang Nasrani sebagai orang yang sesat.

(Baca Juga : Jin Saja Sampai Masuk Islam)

Yahudi dan Nasrani termasuk orang yang kafir dan mereka kelak akan masuk ke dalam neraka Jahannam serta kekal di dalamnya.

Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani) dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk. (Q.S. Al-Bayyinah : 6)

Dan orang-orang yang kafir kepada Tuhannya, memperoleh azab Jahannam. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali. (Q.S. Al-Mulk : 6)

Maka dari itu sebagai sesama manusia dan karena rasa sayang kita yang begitu besar kepada saudara kita Yahudi, Nasrani dan semuanya, mari sama-sama kita berdoa agar mereka mendapat hidayah dari Allah dan masuk ke dalam agama Islam. Kita juga bertugas menyampaikan ayat-ayat Allah dan menyampaikan kebenaran kepada mereka. Selebihnya, urusan mereka menerima ajakan kita atau tidak maka kita serahkan saja kepada Allah, karena Allah-lah yang memberikan hidayah kepada kita.

tetapi (aku menyembah) Tuhan Yang menjadikanku; karena sesungguhnya Dia akan memberi hidayah kepadaku." (Q.S. Az-Zukhruf : 27)

Yang terpenting adalah jangan memaksa teman kita agar masuk Islam, itu haram dan tidak diperbolehkan dalam Islam. Kita mengajak mereka, kita berusaha menyampaikan kebenaran, kita juga berdoa kepada Allah agar mereka mendapat hidayah, tetapi kalau memang hidayah belum sampai kepada mereka jangan kita paksakan, karena sesungguhnya sudah sangat jelas mana yang benar dan mana yang salah.

Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Q.S. Al-Baqarah : 256)

Jadi bagi kita yang muslim wajib bagi kita mensyukuri nikmat Islam yang Allah berikan kepada kita, yang mana nikmat ini tidak semua orang mendapatkannya. Mari kita syukuri dengan menyembah-Nya dengan sebenar-benarnya, memperbanyak amal ibadah, senantiasa taat kepada-Nya dan terus berada di jalan-Nya.

Dialah Yang hidup kekal, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia; maka sembahlah Dia dengan memurnikan ibadat kepada-Nya. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. (Q.S. Al-Mu’min : 65)


Semoga bermanfaat.
Share on Google Plus

- Yusri Triadi

liputanalquran.com
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment