![]() |
Buta |
Begitu banyak sekali ayat-ayat yang Allah telah turunkan
kepada kita semua, ada sekitar 6.000 lebih ayat yang terdapat di Al-Quranul
Karim. Meskipun terdapat perbedaan pendapat tentang total pasti jumlah ayat
yang ada, karena perbedaan ini dikarenakan perhitungan ayat yang berbeda.
Seperti yang kita ketahui bahwasannya terkadang Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi
Wasallam terkadang membaca Al-Quran dengan memotong ayat per ayat, terkadang
juga menyambungnya. Tetapi yang pasti jumlah isinya tetap sama tidak ada
perbedaan tentang ayat demi ayat maupun surat demi surat yang ada di Al-Quran.
Jadi, perbedaan jumlah ayat di Al-Quran ini tidak menjadi permasalahan bagi
keimanan umat Islam, tetapi kita jadikan variasi-variasi perbedaan pembagian
ayatnya penggalan demi penggalannya ini sebagai bentuk kehebatan Islam, karena
sampai sedemikian rupa dibahas dan dikaji.
Membaca Kitabullah adalah kewajiban bagi kita,
mengamalkannya adalah keharusan dan menghafalnya memiliki segudang keutamaan,
semuanya ini adalah bentuk kecintaan kita kepada Allah, Rasul-Nya dan terutama
Al-Quran itu sendiri. Al-Quran itu bukan sekedar dibaca saja, tetapi lebih dari
itu, kita harus memaknai isi dari Al-Quran, ayat demi ayat bahkan kata per katanya.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, para sahabat, para tabi’in dan
orang-orang yang betul-betul beriman akan merasakan dahsyatnya membaca Al-Quran
ini, karena mereka menghayati dengan seksama ayat-ayat Allah, mereka semua akan
menangis ketika membaca dan mendengarkan ayat-yat dari Al-Quran. Dengan membaca
ayat-ayat Allah ini kita bisa lebih dekat kepada-Nya, kita bisa menambah
kecintaan kepada-Nya, kita bisa mengetahui banyak hikmah yang terkandung di
dalamnya.Lihatlah bagaimana reaksi orang-orang yang membaca Al-Quran sekaligus
mentadabburinya.
Katakanlah:
"Berimanlah kamu kepadanya atau tidak usah beriman (sama saja bagi Allah).
Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya apabila Al Quran
dibacakan kepada mereka, mereka menyungkur atas muka mereka sambil bersujud, dan
mereka berkata: "Maha Suci Tuhan kami, sesungguhnya janji Tuhan kami pasti
dipenuhi." Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan
mereka bertambah khusyu'. (Q.S. Al-Israa’ : 107-109)
Masya Allah, sungguh indah sekali bukan? Jangan kita menjadi
orang-orang yang mengabaikan ayat-ayat Allah, kelak pada Hari Kiamat mereka
akan dibutakan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Mereka kelak akan bertanya
kenapa Allah menjadikan mereka buta, padahal dulu saat di dunia mereka bisa
melihat.
Berkatalah
ia: "Ya Tuhanku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta,
padahal aku dahulunya adalah seorang yang melihat?" (Q.S. Thaahaa : 125)
Apa jawaban Allah? Dengan tegas Allah
menjawabnya.
Allah
berfirman: "Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, maka kamu
melupakannya, dan begitu (pula) pada hari ini kamupun dilupakan.” Dan
demikianlah Kami membalas orang yang melampaui batas dan tidak percaya kepada
ayat-ayat Tuhannya. Dan sesungguhnya azab di akhirat itu lebih berat dan lebih
kekal. (Q.S. Thaahaa : 126-127)
Janganlah kita seperti itu wahai saudara-saudaraku, jangan
sekali-kali kita mengabaikan dan melupakan apa yang terdapat di Al-Quran
meskipun itu hal sepele. Contohnya saja, Al-Quran melarang kita untuk
mengatakan “ah” kepada orang tua kita, kita dilarang membentak orang tua kita,
akan tetapi Allah menyuruh kita untuk mengucapkan perkataan yang mulia, yaitu
perkataan baik yang membuat orang tua kita senang dan tidak membuat mereka
sedih.
Dan
Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah
kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di
antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu,
maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan
"ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka
perkataan yang mulia. (Q.S. Al-Israa’ : 23)
Semoga bermanfaat.
0 komentar:
Post a Comment