Waktu |
Allah Subhanahu Wa Ta’ala tidak menginginkan
hamba-Nya mengejar kehidupan akhirat saja dan meninggalkan kehidupan dunianya.
Jadi, kita tidak hanya semata-mata beribadah saja dan melupakan kebahagiaan
dunia kita, misalnya setiap hari berzikir tanpa henti sehingga tidak bisa
meraih kesenangan dengan istrinya, tidak mendapatkan kesenangan duniawi dan
lain sebagainya, ini malah bisa membuat Allah murka. Kita dipersilahkan Allah
untuk mengejar kebahagiaan dunia seperti memperoleh gelar S3 pendidikan,
mengejar target agar menang di suatu kompetisi, tetapi yang tetap diingat
adalah kita lebih mengutamakan kepentingan akhirat.
Dan
carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri
akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan
berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik,
kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (Q.S. Al-Qashash : 77)
Karena sesungguhnya kehidupan akhirat itu kehidupan yang
abadi, kehidupan yang lebih kekal dibandingkan kehidupan dunia.
Sedang
kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal. (Q.S. Al-A’laa : 17)
Tetapi sayang sekali, masih banyak orang
yang lebih mementingkan kepentingan duniawi daripada kepentingan akhiratnya.
Ketika adzan berkumandang, masih banyak orang yang lebih mementingkan
melanjutkan aktifitas duniawinya, entah itu bekerja ataupun sedang menonton tv
misalnya. Padahal sesungguhnya pahala akhirat itu lebih baik.
Dan
sesungguhnya pahala di akhirat itu lebih baik, bagi orang-orang yang beriman dan
selalu bertakwa. (Q.S. Yusuf : 57)
Kalau kita lebih mementingkan kehidupan
dunia kita daripada kehidupan akhirat, itu berarti kita lebih memilih keindahan
dunia daripada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, karena Allah memerintahkan untuk
lebih mendahului kepentingan akhirat daripada kepentingan dunia. Apakah kita
ingin mengabaikan perintah Allah yang telah menciptakan kita?
Hai
manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu
saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu
disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (Q.S. Al-Hujuraat : 13)
Kita semestinya lebih mentaati-Nya,
seharusnya kita lebih mementingkan akhirat daripada dunia. Terlebih lagi
sesungguhnya kehidupan di dunia ini adalah kesenangan yang memperdayakan kita,
jangan sampai kita terjerumus ke dalam kesenangan dunia yang menyebabkan kita
lupa kepada Allah.
Hai
manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka sekali-kali janganlah kehidupan
dunia memperdayakan kamu dan sekali-kali janganlah syaitan yang pandai menipu,
memperdayakan kamu tentang Allah. (Q.S. Faathir : 5)
Tetapi yang harus diingat, mengutamakan
kehidupan akhirat daripada kehidupan dunia bukan berarti melupakan bagian kita
di dunia. Kita tetap diperintahkan agar jangan sekali-kali mengabaikan dan
melupakan kehidupan dunia kita. Jadi intinya, utamakan akhirat tetapi jangan
lupakan bagian kita di dunia. Silahkan kejar sebanyak-banyaknya kehidupan
dunia, tetapi tetap yang lebih diutamakan adalah akhirat.
Semoga bermanfaat.
0 komentar:
Post a Comment