![]() |
Kapal |
Banyak sekali tanda-tanda kekuasaan Allah Subhanahu Wa
Ta’ala yang ditunjukkan-Nya di langit dan di bumi ini. Di dalam Al-Quran saja
terdapat banyak sekali sampai-sampai tidak bisa kita hitung dengan pasti berapa
banyaknya. Mulai dari penciptaan langit dan bumi, berbagai jenis ciptaan Allah,
berbagai variasi makhluk hidup, tentang manusia dan masih banyak lagi yang
lainnya. Salah satu tanda-tanda kekuasaan Allah adalah tentang kapal dan
bahtera, keduanya ini disebut beberapa kali di Al-Quran sehingga sangat menarik
untuk dibahas. Kapal dan bahtera juga identik dengan kisah Nabi Nuh
‘alaihissalam. Mau tahu bagaimana ayat-ayat Al-Quran berbicara tentang kapal
dan bahtera ini? Mari kita simak selengkapnya.
1
Tuhan-mu
adalah yang melayarkan kapal-kapal di lautan untukmu, agar kamu mencari
sebahagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyayang terhadapmu.
(Q.S. Al-Israa’ : 66)
2
Tidakkah
kamu memperhatikan bahwa sesungguhnya kapal itu berlayar di laut dengan nikmat
Allah, supaya diperlihatkan-Nya kepadamu sebahagian dari tanda-tanda
(kekuasaan)-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda-tanda bagi semua orang yang sangat sabar lagi banyak bersyukur. (Q.S.
Luqman : 31)
Dan di
antara tanda-tanda kekuasan-Nya adalah bahwa Dia mengirimkan angin sebagai
pembawa berita gembira dan untuk merasakan kepadamu sebagian dari rahmat-Nya
dan supaya kapal dapat berlayar dengan perintah-Nya dan (juga) supaya kamu
dapat mencari karunia-Nya; mudah-mudahan kamu bersyukur. (Q.S. Ar-Ruum : 46)
4
Dan
tiada sama (antara) dua laut; yang ini tawar, segar, sedap diminum dan yang
lain asin lagi pahit. Dan dari masing-masing laut itu kamu dapat memakan daging
yang segar dan kamu dapat mengeluarkan perhiasan yang dapat kamu memakainya,
dan pada masing-masingnya kamu lihat kapal-kapal berlayar membelah laut supaya
kamu dapat mencari karunia-Nya dan supaya kamu bersyukur. (Q.S. Faathir : 12)
5
Dan
(ada lagi) manfaat-manfaat yang lain pada binatang ternak itu untuk kamu dan
supaya kamu mencapai suatu keperluan yang tersimpan dalam hati dengan
mengendarainya. Dan kamu dapat diangkut dengan mengendarai binatang-binatang
itu dan dengan mengendarai bahtera. (Q.S. Al-Mu’min : 80)
6
Dan
Dia-lah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan
daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu
perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan
supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur.
(Q.S. An-Nahl : 14)
7
Allah-lah
yang menundukkan lautan untukmu supaya kapal-kapal dapat berlayar padanya
dengan seizin-Nya dan supaya kamu dapat mencari karunia -Nya dan mudah-mudahan
kamu bersyukur. (Q.S. Al-Jaatsiyah : 12)
Ayat-ayat di atas menjelaskan salah satu
tujuan Allah menjadikan kapal-kapal berlayar di lautan.
1
Dan
Yang menciptakan semua yang berpasang-pasangan dan menjadikan untukmu kapal dan
binatang ternak yang kamu tunggangi. (Q.S. Az-Zukhruf : 12)
2
Dan di
antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah kapal-kapal di tengah (yang berlayar) di
laut seperti gunung-gunung. Jika Dia menghendaki, Dia akan menenangkan angin,
maka jadilah kapal-kapal itu terhenti di permukaan laut. Sesungguhnya pada yang
demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaannya) bagi setiap orang yang banyak
bersabar dan banyak bersyukur, atau
kapal-kapal itu dibinasakan-Nya karena perbuatan mereka atau Dia memberi maaf
sebagian besar (dari mereka). (Q.S. Asy-Syuura : 32-34)
3
Dan kepunyaan-Nya lah bahtera-bahtera yang
tinggi layarnya di lautan laksana gunung-gunung. (Q.S. Ar-Rahmaan : 24)
4
Dialah
Tuhan yang menjadikan kamu dapat berjalan di daratan, (berlayar) di lautan.
Sehingga apabila kamu berada di dalam bahtera, dan meluncurlah bahtera itu
membawa orang-orang yang ada di dalamnya dengan tiupan angin yang baik, dan
mereka bergembira karenanya, datanglah angin badai, dan (apabila) gelombang
dari segenap penjuru menimpanya, dan mereka yakin bahwa mereka telah terkepung
(bahaya), maka mereka berdoa kepada Allah dengan mengikhlaskan ketaatan
kepada-Nya semata-mata. (Mereka berkata): "Sesungguhnya jika Engkau
menyelamatkan kami dari bahaya ini, pastilah kami akan termasuk orang-orang
yang bersyukur." (Q.S. Yunus : 22)
5
Dan
suatu tanda (kebesaran Allah yang besar) bagi mereka adalah bahwa Kami angkut
keturunan mereka dalam bahtera yang penuh muatan. dan Kami ciptakan untuk
mereka yang akan mereka kendarai seperti bahtera itu (Q.S. Yaasiin : 41-42)
6
Allah-lah
yang telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air hujan dari langit,
kemudian Dia mengeluarkan dengan air hujan itu berbagai buah-buahan menjadi
rezki untukmu; dan Dia telah menundukkan bahtera bagimu supaya bahtera itu,
berlayar di lautan dengan kehendak-Nya, dan Dia telah menundukkan (pula) bagimu
sungai-sungai. (Q.S. Ibrahim : 32)
7
Apakah
kamu tiada melihat bahwasanya Allah menundukkan bagimu apa yang ada di bumi dan
bahtera yang berlayar di lautan dengan perintah-Nya. Dan Dia menahan
(benda-benda) langit jatuh ke bumi, melainkan dengan izin-Nya? Sesungguhnya
Allah benar-benar Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada Manusia. (Q.S. Al-Hajj : 65)
Sesungguhnya
dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera
yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah
turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah
mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan
pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh
(terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.
(Q.S. Al-Baqarah : 164)
Ayat di atas menjelaskan bahwasannya kapal-kapal yang
berlayar itu adalah salah satu tanda-tanda kekuasaan Allah Tabaraka Wa Ta’ala.
Dan berlayarnya kapal adalah atas izin dan kehendak Allah.
dan
kapal-kapal yang berlayar dengan mudah. (Q.S. Adz-Dzaariyaat : 3)
Ayat di atas menjelaskan tentang sumpah
Allah mengenai kapal-kapal yang berlayar, ini membuktikan bahwasannya kapal
memang memiliki fungsi dan hikmah yang begitu besar.
1
Dan Kami
angkut Nuh ke atas (bahtera) yang terbuat dari papan dan paku, (Q.S. Al-Qamar :
13)
2
Dan
sesungguhnya telah Kami jadikan kapal itu sebagai pelajaran, maka adakah orang
yang mau mengambil pelajaran? (Q.S. Al-Qamar : 15)
3
Lalu
mereka mendustakan Nuh, maka Kami selamatkan dia dan orang-orang yang
bersamanya di dalam bahtera, dan Kami jadikan mereka itu pemegang kekuasaan dan
Kami tenggelamkan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka
perhatikanlah bagaimana kesesudahan orang-orang yang diberi peringatan itu.
(Q.S. Yunus : 73)
4
Sesungguhnya
Kami, tatkala air telah naik (sampai ke gunung) Kami bawa (nenek moyang) kamu,
ke dalam bahtera, (Q.S. Al-Haaqqah : 11)
5
Lalu
Kami wahyukan kepadanya: "Buatlah bahtera di bawah penilikan dan petunjuk
Kami, maka apabila perintah Kami telah datang dan tanur telah memancarkan air,
maka masukkanlah ke dalam bahtera itu sepasang dari tiap-tiap (jenis), dan
(juga) keluargamu, kecuali orang yang telah lebih dahulu ditetapkan (akan
ditimpa azab) di antara mereka. Dan janganlah kamu bicarakan dengan Aku tentang
orang-orang yang zalim, karena sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan.
(Q.S. Al-Mu’minuun : 27)
6
Maka
mereka mendustakan Nuh, kemudian Kami selamatkan dia dan orang-orang yang
bersamanya dalam bahtera, dan Kami tenggelamkan orang-orang yang mendustakan
ayat-ayat Kami. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang buta (mata hatinya). (Q.S.
Al-A’raaf : 64)
7
Dan
buatlah bahtera itu dengan pengawasan dan petunjuk wahyu Kami, dan janganlah
kamu bicarakan dengan Aku tentang orang-orang yang zalim itu; sesungguhnya
mereka itu akan ditenggelamkan. Dan mulailah Nuh membuat bahtera. Dan setiap
kali pemimpin kaumnya berjalan meliwati Nuh, mereka mengejeknya. Berkatalah
Nuh: "Jika kamu mengejek kami, maka sesungguhnya kami (pun) mengejekmu
sebagaimana kamu sekalian mengejek (kami). (Q.S. Huud : 37-38)
8
Dan
bahtera itu berlayar membawa mereka dalam gelombang laksana gunung. Dan Nuh
memanggil anaknya, sedang anak itu berada di tempat yang jauh terpencil:
"Hai anakku, naiklah (ke kapal) bersama kami dan janganlah kamu berada
bersama orang-orang yang kafir." (Q.S. Huud : 42)
9
Dan
difirmankan: "Hai bumi telanlah airmu, dan hai langit (hujan)
berhentilah," dan airpun disurutkan, perintahpun diselesaikan dan bahtera
itupun berlabuh di atas bukit Judi, dan dikatakan: "Binasalah orang-orang
yang zalim ." (Q.S. Huud : 44)
10
Maka
Kami selamatkan Nuh dan penumpang-penumpang bahtera itu dan Kami jadikan
peristiwa itu pelajaran bagi semua umat manusia. (Q.S. Al-‘Ankabuut : 15)
11
Maka
Kami selamatkan Nuh dan orang-orang yang besertanya di dalam kapal yang penuh
muatan. (Q.S. Asy-Syu’araa’ : 119)
12
Hingga
apabila perintah Kami datang dan dapur telah memancarkan air, Kami berfirman:
"Muatkanlah ke dalam bahtera itu dari masing-masing binatang sepasang
(jantan dan betina), dan keluargamu kecuali orang yang telah terdahulu
ketetapan terhadapnya dan (muatkan pula) orang-orang yang beriman." Dan
tidak beriman bersama dengan Nuh itu kecuali sedikit. (Q.S. Huud : 40)
Ayat-ayat di atas adalah berkenaan dengan
kisah Nabi Nuh ‘alaihissalam yang membuat bahtera ataupun kapal atas perintah
Allah, karena Allah ingin menenggelamkan umat Nabi Nuh ‘alaihissalam karena
telah mendustakan Rasul-Nya tersebut. Allah pun membinasakan umat Nabi Nuh
‘alaihissalam dengan banjir yang begitu besar dan hanya menyelamatkan sedikit
orang saja di antara kaum Nabi Nuh ‘alaihissalam.
Maka
apabila mereka naik kapal mereka mendoa kepada Allah dengan memurnikan ketaatan
kepada-Nya; maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, tiba-tiba
mereka (kembali) mempersekutukan (Allah) (Q.S. Al-‘Ankabuut : 65)
Ayat di atas menjelaskan bahwasannya banyak umat manusia
yang pada saat tertentu saja butuh sama Allah, tapi setelah Allah
menyelamatkannya maka mereka kembali menyekutukan Allah.
(ingatlah)
ketika ia lari, ke kapal yang penuh muatan,
(Q.S. Ash-Shaaffaat : 140)
Ayat ini berkaitan dengan kisah Nabi Yunus ‘alaihissalam yang
lari meninggalkan kaumnya yang tidak mau taat kepada Allah. Pada akhirnya Allah
menguji Nabi Yunus ‘alaihissalam sehingga pada akhirnya dia ditelan ikan dan
diselamatkan oleh Allah Ta’ala.
Adapun
bahtera itu adalah kepunyaan orang-orang miskin yang bekerja di laut, dan aku
bertujuan merusakkan bahtera itu, karena di hadapan mereka ada seorang raja
yang merampas tiap-tiap bahtera. (Q.S. Al-Kahf : 79)
Ayat di atas berkenaan dengan hikmah dari
perbuatan Khidr yang kala itu ditentang oleh Nabi Musa ‘alaihissalam.
Apabila
kamu dan orang-orang yang bersamamu telah berada di atas bahtera itu, maka
ucapkanlah: "Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkan kami dari
orang-orang yang zalim." (Q.S. Al-Mu’minuun : 28)
Ayat di atas bisa dijadikan do’a ketika kita
sedang menaiki kapal ataupun bahtera.
Itulah berbagai ayat Al-Quran tentang kapal
dan bahtera, begitu banyak sekali memang sehingga tidak heran bahwasannya kapal
ini adalah salah satu aspek penting di dalam kehidupan. Semoga kita dapat
mengambil hikmah dari ayat-ayat tersebut.
Semoga bermanfaat.
0 komentar:
Post a Comment