Ilustrasi Yesus |
Banyak sekali cara orang Kristen untuk membuktikan bahwa
akidah mereka adalah benar, mulai dari menafsirkan ayat Alkitab sesuka hati
mereka, mengarang kata-kata tentang akidah mereka, dan lain sebagainya. Maka
tidak heran, jika ada 5 orang kita tanya tentang akidah mereka terutama tentang
Trinitas maka akan memunculkan 5 pendapat yang berbeda. Salah satu kalimat yang
sering dibanggakan orang Kristen dan sering mereka nyatakan adalah bahwa Yesus
adalah 100% Tuhan dan 100% manusia. Menurut mereka, Yesus memiliki sifat-sifat
manusiawi dan juga sifat-sifat ketuhanan. Tentu saja pendapat mereka ini adalah
salah satu di antara banyaknya cara mereka agar dapat mengelabuhi orang-orang
dan sebagai alasan jika ada yang mempersoalkan ketuhanan Yesus. Dengan
pernyataan inilah orang-orang Kristen jika ditanya “bukankah Yesus memiliki
sifat-sifat manusia yang begitu banyak di Alkitab, lalu kenapa kalian masih
menyembahnya sebagai tuhan?”, jawaban mereka sangat simple yakni “Karena Yesus
itu 100% Tuhan dan 100% manusia, jadi wajar kalau Yesus memiliki sifat-sifat
manusia seperti yang kita miliki.” Ternyata orang-orang Kristen begitu lihai
dalam hal mencari alasan. Karena apa? Dari jawaban mereka tersebut jelaskan
bahwa mereka hanya ingin mencari jalan
keluar ringkas saja, karena mereka tidak bisa menghindar lagi selain dengan
cara itu.
Untuk itulah mari kita bahas benarkah Yesus itu 100% Tuhan
dan 100% manusia. Jika ada orang-orang Kristen mengatakan bahwasannya “Yesus itu
100% Tuhan dan juga 100% manusia” maka pertanyaan saya, ketika Yesus sedang
melakukan tindakan yang bersifat manusiawi lalu kemana sisi ketuhanannya?
Misalnya pada ayat ini bahwa Yesus itu ketakutan sampai bercucuran keringat.
Maka seorang malaikat
dari langit menampakkan diri kepada-Nya untuk memberi kekuatan kepada-Nya. Ia
sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti
titik-titik darah yang bertetesan ke tanah. (Lukas 22 : 43-44)
Saat Yesus sedangg ketakutan tersebut, lalu di mana sisi
ketuhanannya? Seharusnya dia bisa mengatasi ketakutannya sebagai tuhan, akan
tetapi dia malah berkeringat sampai-sampai peluhnya seperti titik-titik darah
yang bertetesan ke tanah. Bukankah Yesus 100% Tuhan dan 100% manusia? Sehingga
kalimat ini gugur alias sangat tidak benar.
Pembahasan selanjutnya adalah, ayat Alkitab mana yang
menyebutkan secara jelas tentang ketuhanan dia? Apakah dengan menghidupkan
orang mati seperti dia menghidupkan Lazarus dari kematiannya? Apakah dengan
membunuh 2000 babi? Apakah dengan menenangkan angin topan? Wahai
saudara-saudaraku yang Kristen, dari mana semua kekuatan dan kemampuan itu
Yesus dapatkan? Coba perhatkan dengan seksama kata Yesus berikut ini.
"Kepada-Ku telah
diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. (Matius 28 : 18)
Yesus itu tidak melakukan kemampuan menghidupkan orang mati,
mengutuk pohon ara, membunuh 2000 babi dan segala halnya dengan kekuatannya
sendiri, melainkan karena mukjizat yang diberikan Allah kepadanya. Apakah Tuhan
diberikan kemampuan seseorang ataukah Tuhan yang memberikan kemampuan kepada
seseorang? Jadi pernyataan 100% Yesus Tuhan dan 100% Yesus manusia salah total.
Pembahasan selanjutnya, apakah Yesus makan dan minum? Ya
tentu saja, seperti yang disebutkan Alkitab berikut ini.
Kemudian Anak Manusia
datang, Ia makan dan minum, dan mereka berkata: Lihatlah, Ia seorang pelahap
dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa. Tetapi hikmat Allah
dibenarkan oleh perbuatannya." (Matius 11 : 19)
Orang-orang Kristen kembali beranggapan, “Yesus kan 100% Tuhan dan 100% manusia, jadi ya saat dia makan dan minum itu dia sebagai
manusia.” Jawaban saya, “Lalu di mana Yesus sebagai tuhan?” Apakah Yesus bisa
memerankan kegiatan seperti makan sebagai manusia dan Tuhan? Untuk kesekian
kalinya pernyataan ini lagi-lagi salah.
Pembahasan berikutnya, apakah seseorang yang berdoa dan
berlutut seakan memasrahkan dirinya adalah Tuhan? Kalau manusia tentu saja
wajar karena dia berdoa berarti memohon, tidak mungkin Tuhan memohon dan
berdoa, sambil berlutut pula. Perhatikan ayat Alkitab ini.
Kemudian Ia
menjauhkan diri dari mereka kira-kira sepelempar batu jaraknya, lalu Ia
berlutut dan berdoa, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah
cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah
yang terjadi." (Lukas 22 : 41-42)
Mungkinkan Yesus yang kala itu sedang terdesak sehingga dia
pun berdoa dan menyerahkan dirinya terhadap keputusan Bapa saat itu sebagai
manusia dan Tuhan? Sungguh tidak masuk logika, sehingga pernyataan Yesus itu
100% Tuhan dan 100% manusia adalah suatu kesalahan yang besar. Maka dari itu
sudah jelaslah bahwa kalimat itu hanyalah buat-buatan dari orang-orang Kristen
dan bertentangan langsung dengan dalil di Alkitab.
Untuk itu saya mengajak kepada teman-teman saya yang Kristen
untuk meninggalkan akidah sesat kalian yang menyembah dan menuhankan Yesus,
lalu kembalilah kepada ajaran Yesus yang sesungguhnya yaitu Islam. Masuk
Islamlah, karena dengan beragama Islam kalian berada di jalan yang benar.
Semoga Allah memberi hidayah kepada orang-orang Kristen
untuk memeluk agama Islam.
0 komentar:
Post a Comment