Pelecehan Alkitab Terhadap Nabi Luth Yang Berzina Dengan Kedua Anaknya


Pemandangan
Pemandangan

Nabi Luth ‘alaihissalam diakui oleh ketiga agama Samawi baik itu Yahudi, Kristen ataupun Islam. Di dalam agama Kristen, Nabi Luth disebut dengan Lot, sedangkan di dalam agama Islam disebut Luth. Apapun sebutan itu tetapi kedua agama ini merujuk kepada orang yang sama, yaitu Nabi yang hidup jauh sebelum kita semua, dia hidup setelah Nabi Nuh ‘alaihissalam dan hidup di masa yang sama dengan Nabi Ibrahim ‘alaihissalam (Abraham). Bahkan Nabi Luth ‘alaihissalam memiliki hubungan kekerabatan ataupun hubungan keluarga dengan Nabi Ibrahim ‘alaihissalam. Pada tulisan ini kita akan membahas tentang kisah perzinaan antara Lot dengan kedua anaknya menurut Alkitab. Ini tentu saja suatu bentuk pelecehan terhadap Nabi Luth yang mana adalah hamba Allah dan utusan-Nya. Mari kita simak pembahasan ini.
Suatu ketika Lot bersama kedua anak perempuannya menetap di pegunungan karena dia tidak berani tinggal di Zoar. Maka mereka pun tinggal di suatu gua di pegunungan tersebut.

Pergilah Lot dari Zoar dan ia menetap bersama-sama dengan kedua anaknya perempuan di pegunungan, sebab ia tidak berani tinggal di Zoar, maka diamlah ia dalam suatu gua beserta kedua anaknya. (Kejadian 19 : 30)

Suatu saat kakaknya berkata  kepada adiknya,

Kata kakaknya kepada adiknya: "Ayah kita telah tua, dan tidak ada laki-laki di negeri ini yang dapat menghampiri kita, seperti kebiasaan seluruh bumi. Marilah kita beri ayah kita minum anggur, lalu kita tidur dengan dia, supaya kita menyambung keturunan dari ayah kita." (Kejadian 19 : 31-32)

Lihatlah kedua anak Lot ini, mereka bersekongkol dan berencana agar ayahnya yaitu Lot memiliki keturunan melalui mereka. Maka mereka pun melaksanakan apa yang sudah mereka rencanakan sebelumnya.

Pada malam itu mereka memberi ayah mereka minum anggur, lalu masuklah yang lebih tua untuk tidur dengan ayahnya; dan ayahnya itu tidak mengetahui ketika anaknya itu tidur dan ketika ia bangun. (Kejadian 19 : 33)

Giliran pertama adalah sang kakak yang tidur bersama Lot, karena diberi anggur sang ayahpun tidak menyadari bahwa dia telah meniduri anaknya sendiri. Maka pada malam berikutnya sang kakak menyuruh adiknya untuk gentian meniduri ayahnya dengan cara yang sama, yaitu dengan memberi sang ayah minuman anggur.

Keesokan harinya berkatalah kakaknya kepada adiknya: "Tadi malam aku telah tidur dengan ayah; baiklah malam ini juga kita beri dia minum anggur; masuklah engkau untuk tidur dengan dia, supaya kita menyambung keturunan dari ayah kita." (Kejadian 19 : 34)
Dan Lot pun lagi-lagi tidak sadar ketika dia meniduri anaknya yang kedua.

Demikianlah juga pada malam itu mereka memberi ayah mereka minum anggur, lalu bangunlah yang lebih muda untuk tidur dengan ayahnya; dan ayahnya itu tidak mengetahui ketika anaknya itu tidur dan ketika ia bangun. (Kejadian 19 : 35)

Lalu apa yang terjadi? Terjadilah seperti yang sudah mereka rencanakan sebelum mereka tidur dengan ayahnya.

Lalu mengandunglah kedua anak Lot itu dari ayah mereka. (Kejadian 19 : 36)

Bahkan keturunan dari sang kakak dan sang adik dijelaskan Alkitab,

Yang lebih tua melahirkan seorang anak laki-laki, dan menamainya Moab; dialah bapa orang Moab yang sekarang. (Kejadian 19 : 37)

Yang lebih mudapun melahirkan seorang anak laki-laki, dan menamainya Ben-Ami; dialah bapa bani Amon yang sekarang. (Kejadian 19 : 38)

Itulah kisah perzinaan Lot dengan kedua anak perempuannya. Yang ingin saya tanyakan apakah ini yang diajarkan Alkitab? Pelajaran apa yang bisa kita ambil pada kisah di atas? Pelajaran moral? Tentu saja tidak, ini sama dengan bentuk pelecehan terhadap hamba Allah yang mulia yaitu Lot. Tidaklah mungkin seorang nabi berzina apalagi dengan kedua putrinya, karena seorang nabi itu dijaga Allah dan tidak mungkin berbuat dosa. Baik itu dalam keadaan sadar ataupun tidak ini sama saja bentuk pelecehan Alkitab terhadap Lot, dan jikalau seorang nabi sudah dilecehkan maka Alkitab juga telah melecehkan siapa yang telah mengutus Lot, yaitu Tuhan.

Cerita semacam ini tidak akan kita temukan di Al-Quran, bahkan kisah Nabi Luth ‘alaihissalam sangat berbeda dengan kisah yang diceritakan Alkitab. Di dalam Al-Quran dikisahkan bahwa Luth ‘alaihissalam mengajak kaumnya untuk beriman kepada Allah dan ajaran tauhid yang dibawanya.

Lalu Kami utus kepada mereka, seorang rasul dari kalangan mereka sendiri (yang berkata): "Sembahlah Allah oleh kamu sekalian, sekali-kali tidak ada Tuhan selain daripada-Nya. Maka mengapa kamu tidak bertakwa (kepada-Nya). (Q.S. Al-Mu’minuun : 32)

Yang anehnya, kisah tentang ini tidak akan kita temukan di Alkitab, di dalam Alkitab tidak pernah dikisahkan tentang dakwah ketauhidan yang dilakukan Lot. Untuk itu sudah jelaslah bahwa Alkitab yang ada sekarang ini sudah banyak terlibat campur tangan manusia di dalamnya, sedangkan Al-Quran membuktikan bahwa ianya memang datang dari Allah dan tidak bisa diubah-ubah. Maka dari itu, saya mengajak orang-orang Kristen untuk kembali kepada jalan Allah Subhanahu Wa Ta’ala, yaitu Islam.
Semoga Allah membimbing orang-orang Kristen agar masuk ke dalam agama Islam.
Share on Google Plus

- Yusri Triadi

liputanalquran.com
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment