Alkitab |
Banyak sekali cara-cara orang Kristen untuk membuktikan
bahwa keyakinan agama mereka adalah benar, akan tetapi mereka hanya mampu
berkata dan berucap, tidak ada yang bisa membuktikan bahwa mereka benar dan
Islam salah. Salah satu yang dituduhkan kepada umat Islam adalah bahwa setiap
muslim harus percaya dengan Alkitab merupakan firman Tuhan, karena Al-Quran
memerintahkan untuk mengimani Taurat dan Injil. Untuk membuktikan tuduhan ini
kita harus merujuk pada ayat-ayat Al-Quran, tidak dengan hawa nafsu.
Di dalam agama Islam memang diwajibkan bagi setiap muslim
untuk mengimani kitab-kitab terdahulu sebelum Al-Quran, seperti Taurat, Zabur
dan Injil. Itu sebagaimana yang tertera di dalam banyak ayat Al-Quran,
Tidaklah
mungkin Al-Quran ini dibuat oleh selain Allah; akan tetapi (Al-Quran itu)
membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya dan menjelaskan hukum-hukum yang telah
ditetapkannya, tidak ada keraguan di dalamnya, (diturunkan) dari Tuhan semesta
alam. (Q.S. Yunus : 37)
Kami muslim memang diharuskan untuk mengimani kitab-kitab
tersebut bahkan itu termasuk di dalam rukun iman. Kami muslim mengimani dan
mempercayai bahwa kitab-kitab tersebut diturunkan Allah Subhanahu Wa Ta’ala
kepada para nabi-Nya, seperti Taurat kepada Nabi Musa ‘alaihissalam, Zabur
kepada Nabi Dawud ‘alaihissalam dan Injil kepada Nabi ‘Isa ‘alaihissalam. Itu
sebagaimana keterangan di Al-Quran,
Taurat diwahyukan kepada Nabi Musa ‘alaihissalam,
Dan
Kami berikan kepada Musa kitab (Taurat) dan Kami jadikan kitab Taurat itu
petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman): "Janganlah kamu mengambil
penolong selain Aku, (Q.S. Al-Israa’ : 2)
Zabur diwahyukan kepada Nabi Dawud ‘alaihissalam,
Dan
Tuhan-mu lebih mengetahui siapa yang (ada) di langit dan di bumi. Dan
sesungguhnya telah Kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas sebagian (yang
lain), dan Kami berikan Zabur kepada Daud. (Q.S. Al-Israa’ : 55)
Injil diwahyukan kepada Nabi ‘Isa ‘alaihissalam
Dan
Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan Isa putera Maryam,
membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan
kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang
menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan
menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa. (Q.S.
Al-Maa’idah : 46)
Jadi, umat Islam memang diwajibkan percaya dan mengimani,
Taurat, Zabur, Injil dan Al-Quran. Kami mengimani kitab-kitab tersebut, kami
mengimani bahwa kitab-kitab sebelum Al-Quran memang diturunkan Allah Ta’ala
kepada para nabi pilihan-Nya dan dijadikan petunjuk oleh kaumnya pada masa itu.
Akan tetapi kami tidak meyakini bahwa Alkitab yang diyakini oleh umat Kristen
dan Yahudi yang ada sekarang ini sebagai firman Allah seluruhnya, karena di
dalamnya sudah terdapat banyak revisi, tambahan, pengurangan dan lain
sebagainya. Karena kitab-kitab sebelum Al-Quran telah diubah oleh Ahli Kitab
seiring berjalannya waktu, seperti yang terjadi pada Taurat
Dan
sesungguhnya telah Kami berikan kepada Musa Taurat lalu diperselisihkan tentang
Taurat itu. Kalau tidak ada keputusan yang telah terdahulu dari Rabb-mu,
tentulah orang-orang kafir itu sudah dibinasakan. Dan Sesungguhnya mereka
terhadap Al Quran benar-benar dalam keragu-raguan yang membingungkan. (Q.S.
Fushshilat : 45)
Baik Taurat, Zabur dan Injil sekarang sudah tidak ditemukan
lagi dalam bentuk asli, karena seperti yang saya jelaskan sebelumnya bahwa
ketiga kitab ini sudah diubah oleh Ahli Kitab itu sendiri, mereka mengubahnya,
merevisinya, menambah-nambahnya, mengurang-nguranginya seenak mereka, bahkan
Allah Ta’ala menceritakan hal ini di dalam Al-Quran.
Maka
kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al-Kitab dengan tangan
mereka sendiri, lalu dikatakannya; "Ini dari Allah", (dengan maksud)
untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan
yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri,
dan kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan.
(Q.S. Al-Baqarah : 79)
Kita lihat Alkitab yang diyakini oleh agama
Kristen dan Yahudi saat ini, banyak sekali di dalamnya terdapat kontradiksi,
ayat-ayat tambahan, ayat-ayat yang direvisi, bahkan -maaf- terdapat ayat-ayat
porno di dalamnya seperti yang tertera pada Kitab Yehezkiel pasal 23. Jadi,
umat Islam meyakini dan mengimani Taurat yang diwahyukan kepada Nabi Musa
‘alaihissalam, kami mengimani Zabur yang diwahyukan kepada Nabi Dawud
‘alaihissalam, dan kami juga mengimani Injil yang diwahyukan kepada Nabi ‘Isa
‘alaihissalam. Kami meyakini kitab-kitab yang diwahyukan kepada mereka dan
digunakan mereka untuk berkhutbah pada saat itu. Akan tetapi kami tidak
meyakini Alkitab yang ada sekarang ini sebagai firman Allah seluruhnya. Dan
mengenai revisi yang terdapat di Alkitab itu bukan umat Islam yang
melakukannya, bukan juga orang Hindu apalagi orang Buddha, akan tetapi dari
para pakar agama Kristen itu sendiri, seperti Alkitab Raja James yang direvisi
ulang oleh para pakar Kristen sehingga jadilah Alkitab RSV, itu semua sudah
terjadi dari awalnya. Maka dari itu Al-Quran hadir untuk memberi penjelasan
tentang semua hal ini, agar dengan Al-Quran ini orang-orang tidak tersesat dan
kembali kepada jalan Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang sesungguhnya. Dengan
menjalankan apa yang Allah perintahkan di Al-Quran maka kita juga telah
menjalankan sekaligus mentaati kitab-kitab sebelumnya, karena Al-Quran datang
untuk membenarkannya dan menyempurnakannya.
Jadi tidak benar bahwa kami meyakini Alkitab
yang ada saat ini sebagai firman Allah seluruhnya, akan tetapi kami mengimani
Taurat, Zabur dan Injil yang asli, yang diturunkan kepada Nabi Musa
‘alaihissalam, Nabi Dawud ‘alaihissalam dan Nabi ‘Isa ‘alaihissalam pada masa
mereka masing-masing. Bukan Alkitab sekarang yang sudah mengalami banyak
perubahan dari waktu ke waktu.
(Baca Juga : Ayat Al-Quran Tentang Kapal)
Semoga bermanfaat.
(Baca Juga : Ayat Al-Quran Tentang Kapal)
Semoga bermanfaat.
0 komentar:
Post a Comment