Bintang |
Sesungguhnya
Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa,
lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang
mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan
bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah,
menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta
alam. (Q.S. Al-A’raaf : 54)
Dan
Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan
bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya
pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum
yang memahami (nya), (Q.S. An-Nahl : 12)
Ayat di atas menjelaskan bahwa Tuhan kita semua adalah Allah
yang menciptakan langit dan bumi. Allah pula-lah yang telah menciptakan
bintang-bintang yang senantiasa tunduk kepada-Nya.
Ketika
malam telah gelap, dia melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata: "Inilah
Tuhanku", tetapi tatkala bintang itu tenggelam dia berkata: "Saya
tidak suka kepada yang tenggelam." (Q.S. Al-An’aam : 76)
Ayat di atas mengisahkan tentang Nabi Ibrahim ‘alaihissalam
yang sedang berpetualang dalam pencariannya mencari Tuhan yang sesungguhnya.
Salah satu cara yang beliau gunakan adalah dengan melihat tanda-tanda yang
berada di alam semesta ini, sehingga suatu malam beliau melihat sebuah bintang dan
menyangka itulah Tuhannya, akan tetapi ketika bintang tersebut tenggelam maka
beliau menyadari bahwa bintang bukanlah Tuhan.
Dan
Dialah yang menjadikan bintang-bintang bagimu, agar kamu menjadikannya petunjuk
dalam kegelapan di darat dan di laut. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan
tanda-tanda kebesaran (Kami) kepada orang-orang yang mengetahui. (Q.S.
Al-An’aam : 97)
dan
(Dia ciptakan) tanda-tanda (penunjuk jalan). Dan dengan bintang-bintang itulah
mereka mendapat petunjuk. (Q.S. An-Nahl : 16)
Ayat di atas menjelaskan beberapa fungsi dan tujuan
diciptakannya bintang, salah satu tujuannya adalah agar menjadi penerang kita
di saat malam, baik ketika kita di darat maupun di laut.
Demi
langit yang mempunyai gugusan bintang, (Q.S. Al-Buruuj : 1)
Ayat di atas merupakan salah satu sumpah Allah yang
menyatakan bahwa Dia bersumpah dengan langit yang mempunyai gugusan bintang.
Demi
bintang ketika terbenam. (Q.S.
An-Najm : 1)
Sungguh,
Aku bersumpah dengan bintang-bintang, (Q.S. At-Takwiir : 15)
Ayat di atas juga merupakan sumpah Allah
Ta’ala mengenai bintang, akan tetapi pada ayat tersebut Allah Ta’ala bersumpah
“Demi bintang ketika terbenam” dan juga bersumpah dengan bintang-bintang.
Maha
Suci Allah yang menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang dan Dia menjadikan
juga padanya matahari dan bulan yang bercahaya. (Q.S. Al-Furqaan : 61)
Ayat di atas adalah pujian Allah Ta’ala
terhadap diri-Nya sendiri mengenai gugusan-gugusan bintang di langit.
Apakah
kamu tiada mengetahui, bahwa kepada Allah bersujud apa yang ada di langit, di
bumi, matahari, bulan, bintang, gunung, pohon-pohonan, binatang-binatang yang
melata dan sebagian besar daripada manusia? Dan banyak di antara manusia yang
telah ditetapkan azab atasnya. Dan barangsiapa yang dihinakan Allah maka tidak
seorangpun yang memuliakannya. Sesungguhnya Allah berbuat apa yang Dia
kehendaki. (Q.S. Al-Hajj : 18)
Ayat di atas adalah penjelasan bahwa segala apa yang ada di
langit maupun di bumi ini, baik itu matahari, bulan, bintang gunung, pepohonan,
binatang-binatang, semuanya bersujud kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
(Baca Juga : Ayat Al-Quran Tentang Jodoh)
(Baca Juga : Ayat Al-Quran Tentang Jodoh)
Dan
sesungguhnya Kami telah menciptakan gugusan bintang-bintang (di langit) dan
Kami telah menghiasi langit itu bagi orang-orang yang memandang (nya), (Q.S.
Al-Hijr : 16)
Ayat di atas sebagai penjelasan bahwa Allah-lah yang telah
menciptakan gugusan bintang-bintang di langit dan Dia pula yang telah menghiasi
langit.
dan
apabila bintang-bintang jatuh berserakan, (Q.S. Al-Infithaar : 2)
Maka
apabila bintang-bintang telah dihapuskan, (Q.S. Al-Mursalaat : 8)
dan apabila bintang-bintang berjatuhan, (Q.S. At-Takwiir : 2)
Ayat di atas menjelaskan salah satu keadaan saat hari Kiamat
tengah berlangsung, yaitu saat bintang-bintang jatuh berserakan, berjatuhan dan
dihapuskan. Masya Allah
Sesungguhnya
Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang, dan Kami jadikan
bintang-bintang itu alat-alat pelempar syaitan, dan Kami sediakan bagi mereka
siksa neraka yang menyala-nyala. (Q.S. Al-Mulk : 5)
Sesungguhnya
Kami telah menghias langit yang terdekat dengan hiasan, yaitu bintang-bintang,
(Q.S. Ash-Shaaffaat : 6)
Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa. Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. (Q.S. Fushshilat : 12)
Ayat di atas adalah penjelasan bahwa Allah menghiasi langit
yang dekat dengan bintang-bintang dan bintang-bintang juga dijadikan Allah sebagai
alat-alat pelempar syetan.
dan
bahwasanya Dialah yang Tuhan (yang memiliki) bintang syi'ra (Q.S. An-Najm : 49)
Ayat di atas adalah penjelasan bahwa Allah adalah Tuhan yang
memiliki bintang syi’ra. Bintang syi’ra ini adalah bintang yang dahulu disembah
oleh orang-orang Arab pada masa Jahiliyah.
Allah
(Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah
seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar.
Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya)
seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya,
(yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak
pula di sebelah barat(nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun
tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing
kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat
perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
(Q.S. An-Nuur : 35)
Ayat di atas membahas tentang cahaya Allah
Subhanahu Wa Ta’ala.
Lalu
ia memandang sekali pandang ke bintang-bintang. (Q.S. Ash-Shaaffaat : 88)
Ayat di atas sebenarnya adalah salah satu
kisah Nabi Ibrahim ‘alaihissalam mendakwahi kaumnya dan ayahnya.
(yaitu)
bintang yang cahayanya menembus, (Q.S. Ath-Thaariq : 3)
Ayat di atas berbicara tentang cahaya
bintang.
dan
bertasbihlah kepada-Nya pada beberapa saat di malam hari dan di waktu terbenam
bintang-bintang (di waktu fajar). (Q.S. Ath-Thuur : 49)
Ayat di atas menjelaskan tentang salah satu waktu utama
untuk bertasbih kepada Allah Ta’ala, yaitu beberapa saat di malam hari dan di
waktu terbenamnya bintang-bintang (alias di waktu fajar).
(Ingatlah),
ketika Yusuf berkata kepada ayahnya: "Wahai ayahku, sesungguhnya aku
bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud
kepadaku." (Q.S. Yusuf :
4)
Ayat di atas adalah kisah saat Nabi Yusuf ‘alaihissalam
menceritakan mimpinya kepada ayahandanya yaitu Nabi Ya’qub ‘alaihissalam.
Itulah berbagai ayat-ayat Al-Quran mengenai bintang. Semoga
tulisan ini semakin menambah kecintaan dan ketaqwaan kita kepada Allah
Subhanahu Wa Ta’ala.
Semoga bermanfaat.
0 komentar:
Post a Comment