Berapa yang Daud Bayar Untuk Tempat Pengirikan? |
Maka Daud memberikan
kepada Ornan sebagai bayaran tempat itu emas seberat enam ratus syikal. (1
Tawarikh 21 : 25)
Setelah itu bandingkanlah dengan ayat yang satu ini,
Tetapi berkatalah
raja kepada Arauna: "Bukan begitu, melainkan aku mau membelinya dari
padamu dengan membayar harganya, sebab aku tidak mau mempersembahkan kepada
TUHAN, Allahku, korban bakaran dengan tidak membayar apa-apa." Sesudah itu
Daud membeli tempat pengirikan dan lembu-lembu itu dengan harga lima puluh
syikal perak. (2 Samuel 24 : 24)
Jikalau kita perhatikan dengan seksama, pada kitab pertama
Tawarikh pasal 21 ayat ke 25 disebutkan bahwa Daud membayar tempat itu seharga
600 syikal, sedangkan pada kitab kedua Samuel pasal 24 ayat ke 24 disebutkan
bahwa Daud membeli tempat pengirikan dengan harga 50 syikal. Jikalau kita lihat
kedua ayat di atas sangat bertentangan sekali dan jumlahnya begitu jauh sekali,
yakni antara 600 dan 50 syikal, terpaut sebesar 550 syikal.
Yang ingin saya tanyakan manakah yang berasal dari Tuhan dan
mana yang tidak, karena tidak mungkin keduanya berasal dari Tuhan. Kalau
keduanya berasal dari Tuhan berarti Tuhan berbeda-beda dalam menyampaikan
wahyu-Nya. Tidak mungkin Tuhan mewahyukan sesuatu berbeda dengan yang lainnya. Kalau
kita baca konteks ayatnya, baik ayat sebelum ataupun sesudahnya akan kita
dapati hal yang sama. Akan tetapi kenapa bisa berbeda dalam hal ini? Apapun
jawabannya itu akan tetap menunjukkan adanya kontradiksi di dalam Alkitab. Mau
itu alasannya ada kesalahan saat penyalinan naskahnya ataupun kerusakan teks naskahnya,
semua alasan itu tidak akan membuat Alkitab bebas dari kontradiksi.
Kalau kita perhatikan memang bukan menjadi rahasia lagi
bahwa Alkitab terdapat kontradiksi dan para ahli Kristen tampaknya menerima hal
tersebut. Karena tidak ada lagi hal yang bisa dihindarkan lagi, kalaupun mereka
bersikeras tidak terdapat kontradiksi di dalamnya maka sudah jelas dengan mata
kepala mereka sendiri bahwa memang terdapat kontradiksi di Alkitab. Tetapi
dengan diterimanya kontradiksi di Alkitab menunjukkan bahwa Alkitab bukan lagi
100% firman Tuhan dan sudah terdapat banyak campur tangan manusia di dalamnya.
Dan hal ini sudah terjadi semenjak awalnya, sudah terjadi semenjak pengumpulan
naskah yang begitu banyaknya. Terkadang saya heran dengan orang Kristen yang
dengan bangganya menyatakan bahwa mereka memiliki 24 ribu naskah Alkitab yang
membuktikan bahwa Alkitab adalah firman Tuhan. Saya katakan bahwa banyaknya
naskah tidak membuktikan apapun tentang keaslian Alkitab dan perlu untuk diketahui
bahwa di antara sekian banyak naskah tersebut tidak ada 2 yang sama.
Maka dari itu saya mengundang teman-teman saya yang Kristen
untuk kembali kepada jalan yang benar, yaitu Islam. Untuk apalagi kita menunggu
kebenaran yang sudah jelas di mata kita dan untuk apalagi kita menganut suatu
keimanan yang salah jika sudah jelas di mata kita. Kita hidup di dunia ini
untuk menganut suatu kepercayaan yang benar, bukannya yang salah. Bukankah
begitu? Maka dari itu masuk Islamlah, agama yang datang dari Tuhan dan tidak
terdapat kesalahan di dalamnya. Kalau tidak percaya bukalah Al-Quran, baca
terjemahannya dan bukalah dada kita lapang-lapang saat membacanya, jangan
memandang Al-Quran dengan kebencian jika belum pernah membacanya. Setelah itu
rasakan sendiri dampak dan pengaruhnya, karena Al-Quran adalah firman Allah
yang benar, tidak ada kekurangan ataupun kesalahan di dalamnya. Jikalau memang
kebenaran sudah tampak di depan mata kita maka terimalah kebenaran tersebut
dengan lapang dada dan jikalau kesalahan sudah tampak jelas di depan mata kita
maka tinggalkanlah dengan lapang dada juga.
Semoga Allah memberi hidayah kepada orang-orang Kristen
untuk masuk ke dalam agama Islam.
0 komentar:
Post a Comment