Al-Quran |
Pengetahuan seputar Al-Quran sangatlah penting, bukan hanya
sebagai penambah wawasan semata, akan tetapi dapat memperkuat iman kita terhadap
Al-Quran. Jadi dengan pengetahuan Al-Quran kita bisa menambah kecintaan
terhadap Al-Quran, bisa menjadi hujjah jika ada orang yang bertanya tentang
Al-Quran, dan bisa memperluas pengetahuan kita tentang kitabullah ini. Sehingga
kita bukan sekedar membaca dan menghafalnya saja, tetapi juga dapat mengetahui
lebih banyak tentang kitab Allah ini. Mari kita simak agar kita dapat meraih
manfaat dari tulisan ini.
Definisi Al-Quran
1. Secara etimologi, Al-Quran berarti “bacaan”, merupakan
mashdar dari kata qara’a (membaca). Kata Al-Quran dalam arti demikian disebut
di dalam Al-Quran Surah Al-Qiyaamah ayat 17 sampai 18
Sesungguhnya
atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai)
membacanya. Apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya
itu. (Q.S. Al-Qiyaamah : 17-18)
2. Secara terminologi, Al-Quran adalah kalam Allah Subhanahu
Wa Ta’ala yang merupakan mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, ditulis dalam mushaf, dan diriwayatkan secara
mutawatir, serta membacanya merupakan ibadah. Dengan definisi ini, kalam Allah
yang diturunkan kepada nabi selain Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam
tidak dinamakan Al-Quran, misalnya kalam Allah Ta’ala yang diturunkan kepada
Nabi Musa ‘alaihissalam dinamakan Taurat, yang diturunkan kepada Nabi Dawud ‘alaihissalam
dinamakan Zabur dan yang diturunkan kepada Nabi ‘Isa ‘alaihissalam dinamakan
Injil. Begitu pula kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu
‘Alaihi Wasallam, tetapi membacanya tidak dianggap ibadah, seperti hadits
qudsi, tidak pula dinamakan sebagai Al-Quran.
3. Al-Quran diturunkan secara berangsur-angsur selama 22
tahun, 2 bulan dan 22 hari atau dibulatkan menjadi 23 tahun dengan perincian 13
tahun di Mekkah dan 10 tahun di Madinah.
4. Hikmah diturunkannya Al-Quran secara berangur-angsur
antara lain,
a. Agar lebih mudah dimengerti dan dilaksanakan
b. Di antara ayat-ayat Al-Quran ada yang nasikh (menghapus
hukum yang terkandung ayat sebelumnya), dan ada yang mansukh (ayat yang
hukumnya terhapus ayat yang akan datang belakangan)
c. Turunnya ayat yang disesuaikan dengan peristiwa-peristiwa
yang terjadi, sehingga lebih mengena, lebih mengesankan, dan lebih berpengaruh
di dalam hati
d. Memudahkan penghafalan
e. Ada sebagian ayat yang turun menjadi jawaban atas
pertanyaan atau penolakan terhadap suatu pendapat atau perbuatan.
Seputar Surah dan
Ayat Al-Quran
1. Batasan Surah Al-Quran, sejak dari pembukaan hingga
penutupannya, diketahui dari petunjuk langsung dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala
(bersifat tauqiifii), bukan hasil ijtihad manusia (taufiiqii), siapa pun
orangnya.
2. Jumlah surah di dalam Al-Quran adalah 114 surah,
sebagaimana disebutkan di dalam mushaf Utsmani, diawali dengan Surah Al-Fatihah
dan diakhiri Surah An-Naas.
3. Surah-surah yang ada di dalam Al-Quran, ditinjau dari
segi panjang-pendeknya, terbagi menjadi 4 bagian, yaitu :
a. As-sab’uth-thiwaal, yaitu tujuh surah yang panjang,
terdiri dari Al-Baqarah, Ali ‘Imran, An-Nisaa’, Al-A’raaf, Al-An’aam, Al-Maa’idah,
dan Yunus.
b. Al-mi’uun, yaitu surah yang terdiri dari seratus ayat
atau lebih, tetapi tidak sampai mencapai as-sab’uth-thiwaal, seperti Hud,
Yusuf, dan Al-Mu’min.
c. Al-matsaanii, yaitu surah yang isinya seratus ayat kurang
sedikit, seperti Al-Anfaal dan Al-Hijr.
d. Al-mufashshal, yaitu surah-surah pendek, seperti
Al-Ikhlaash, Al-Falaaq, dan An-Naas.
4. Ditinjau dari segi masa turunnya, ayat-ayat Al-Quran
dibagi menjadi dua, yaitu Makkiyyah dan Madaniyyah.
5. Ayat-ayat yang diturunkan di Mekkah atau sebelum Nabi
Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam hijrah ke Madinah dinamakan ayt-ayat
Makkiyyah, sedangkan ayat-ayat yang diturunkan di Madinah atau setelah Nabi
Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam hijrah ke Madinah dinamakan ayat-ayat
Madaniyyah.
6. Ayat-ayat makkiyyah meliputi 19/30 dari isi Al-Quran,
tepatnya terdiri dari 86 surah atau 4.780 ayat, sedangkan sisanya, yaitu 11/30
dari isi Al-Quran merupakan ayat-ayat madaniyyah, tepatnya terdiri atas 28
surah atau 1.456 ayat.
7. Juz 28 seluruhnya merupakan madaniyyah, kecuali Surah
Al-Mumtahanah (surah ke-60), sedangkan juz 29 seluruhnya merupakan makkiyyah,
kecuali Surah Al-Insaan (surah ke-76).
8. Surah Al-Anfaal (juz 9-10) dan surah Asy-Syu’araa’ (juz
19) panjangnya sama-sama setengah juz, tetapi surah Al-Anfaal merupakan
madaniyyah dengan 75 ayat, sedangkan surah Asy-Syu’araa’ merupakan makkiyyah
dengan 227 ayat.
9. Perbedaan antara ayat-ayat makkiyyah dan ayat-ayat
madaniyya ialah
a. Ayat-ayat makkiyyah umumnya pendek-pendek, sedangkan
ayat-ayat madaniyyah umumnya panjang-panjang.
b. Dalam surah madaniyyah terdapat ayat yang diawali “wahai
orang-orang yang beriman”, sedangkan dalam surah makkiyyah terdapat ayat yang
diawali “Wahai manusia”.
c. Ayat-ayat makkiyyah biasanya menerangkan hal-hal yang
berhubungan dengan keimanan, ancaman, pahala, kisah umat terdahulu yang
mengandung ajaran dan budi pekerti, sedangkan ayat-ayat madaniyyah biasanya
menerangkan hukum-hukum, baik yang berhubungan dengan hukum adat maupun hukum
duniawi, seperti hukum kemasyarakatan, hukum ketatanegaraan, hukum perang,
hukum internasional, dan hukum antar agama.
Pembagian Al-Quran
1. Sejak zaman sahabat, telah ada pembagian Al-Quran menjadi
1/2, 1/3, 1/5, 1/7, 1/9 dan sebagainya, tetapi sekedar untuk mempermudah
hafalan dan amalan bacaan tiap-tiap sehari semalam atau dalam sholat.
2. Baru sejak zaman Hajjaj bin Yusuf, seorang gubernur pada
zaman Dinasti Umayyah, diadakan penulisan di dalam atau di pinggir Al-Quran
untuk menandakan pembagian tersebut, juga dilengkapi istilah-istilah baru.
3. Salah satu cara pembagian Al-Quran yang paling masyhur
adalah dibagi menjadi 30 juz, 114 surah, dan 60 hizb.
4. Tiap-tiap satu surah ditulis namanya dan nomor-nomor
ayatnya, serta tiap-tiap hizb ditulis di sebelah pinggirnya yang menerangkan
hizb pertama, hizb kedua, dan seterusnya. Tiap-tiap hizb itu sendiri dibagi
menjadi empat, dengan tanda tulisan di pinggir menunjukkan seperempat hizb, dua
perempat hizb, dan tiga perempat hizb.
5. Al-Quran juga dibagi menjadi 554 ruku’. Surah-surah yang
panjang berisi beberapa ruku’, sedangkan surah-surah yang pendek berisi satu
tuku’. Tiap-tiap ruku’ ditandai di sebelah pinggirnya dengan huruf ‘ain.
Al-Quran yang beredar di Indonesia umunya dibagi menurut pembagian seperti ini.
6. Jika dibagi dua secara persis, maka pertengahan atau
tengah-tengah Al-Quran (nishful-quran) terdapat pada Surah Al-Kahf, surah ke-18
pada ayat 19, tepatnya pada lafal, “wal yatalaththof”. Pada umunya akan ada di
pinggir penanda bahwa itu adalah pertengahan Al-Quran, misalnya dituliskan
dalam bahasa Arab di pinggir dari baris ayat tersebut “nishful quran).
Itulah wawasan seputar Al-Quran, mungkin sudah ada yang tahu
dan tentu saja pasti ada yang tidak tahu. Untuk itu sangat penting sekali untuk
mengetahui hal-hal seperti di atas. Mari kita cintai Al-Quran dengan rajin
membacanya, merenungi ayat-ayatnya, mentadabburi ayat-ayatnya, menghafalkannya
dan mengamalkan isi-isi yang terdapat di dalamnya.
Semoga bermanfaat.
0 komentar:
Post a Comment