Syiah |
(Baca Juga : Benarkah Para Habib Keturunan Nabi?)
Tidakkah mereka membaca Al-Quran dan Sunnah bahwa Allah Ta’ala menyayangi para sahabat, meridhoi mereka, dan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam telah menjadi saksi akan kebenaran dan perjuangan mereka dalam dakwah Islam. Bahkan 10 sahabat yang sudah dijamin masuk surga juga dinyatakan kafir dan masuk neraka oleh Syi’ah, sungguh ini adalah suatu bentuk keimanan yang sudah jauh sekali tersesat dari Islam. Dan tidak lupa mereka juga mengimani bahwa Al-Quran sudah berubah, tidak dalam bentuk asli lagi dan Al-Quran yang kita miliki saat ini hanya 1/3 dari Al-Quran yang diturunkan kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Bagaimana mungkin mereka katakan bahwa Al-Quran tidak lengkap dan berubah sedangkan Allah sendiri yang menjamin terjaganya Al-Quran.
Untuk para penganut Syi’ah, tidak perduli kalian darimana
pun atau suku apa kalian, renungilah ayat-ayat Al-Quran di bawah ini.
Sesungguhnya
Allah telah ridha terhadap orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia
kepadamu di bawah pohon, maka Allah mengetahui apa yang ada dalam hati mereka
lalu menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi balasan kepada mereka dengan
kemenangan yang dekat (waktunya). (Q.S. Al-Fath : 18)
Orang-orang mukmin yang dimaksud pada ayat
di atas adalah 1400 orang sahabat yang berbaiat kepada Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi Wasallam saat perjanjian Hudaibiyah. Dan sudah seharusnya kita meridhoi
apa yang Allah ridhoi atas sesuatu hal, termasuk orang-orang mukmin ini.
Sesungguhnya
Allah telah menerima taubat Nabi, orang-orang muhajirin dan orang-orang anshar
yang mengikuti Nabi dalam masa kesulitan, setelah hati segolongan dari mereka
hampir berpaling, kemudian Allah menerima taubat mereka itu. Sesungguhnya Allah
Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada mereka, (Q.S. At-Taubah : 117)
Perlu untuk diketahui bahwa ada 30 ribu
sahabat yang menyertai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ke Tabuk. Ayat
di atas menjelaskan bahwa Allah Ta’ala menerima taubat Nabi, orang-orang
Muhajirin dan orang-orang Anshar yang mengikuti Nabi Shallallahu ‘Alaihi
Wasallam saat masa-masa sulit. Seharusnya kita berdoa kepada Allah Ta’ala “Ya
Allah ampunilah aku sebagaimana engkau mengampuni mereka.”
(Juga)
bagi orang fakir yang berhijrah yang diusir dari kampung halaman dan dari harta
benda mereka (karena) mencari karunia dari Allah dan keridhaan-Nya dan mereka
menolong Allah dan RasulNya. Mereka itulah orang-orang yang benar. (Q.S.
Al-Hasyr : 8)
Ayat di atas berbicara mengenai orang-orang
muhajirin, apa yang mereka lakukan? Mencari karunia dan keridhoan Allah Ta’ala,
dan juga mereka menolong Allah dan Rasul-Nya. Mereka itulah yang disebut Allah
Ta’ala sebagai orang-orang yang benar. Tidakkah kalian melihat hal ini wahai
syi’ah?
Allah Ta’ala kemudian melanjutkan ayat ini,
Dan
orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshor)
sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Anshor) 'mencintai' orang yang
berhijrah kepada mereka (Muhajirin). Dan mereka (Anshor) tiada menaruh
keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka
(Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka
sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang dipelihara dari
kekikiran dirinya, mereka itulah orang orang yang beruntung. (Q.S. Al-Hasyr :
9)
Tidakkah kalian melihat hal ini? Allah Ta’ala menyebut
mereka orang-orang yang beruntung. Bukan hanya hal itu saja, Allah Ta’ala juga
berkata kepada saya, anda dan kalian semua. Apa yang dikatakan Allah?
Dan
orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdoa:
"Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah
beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam
hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, Sesungguhnya Engkau
Maha Penyantun lagi Maha Penyayang." (Q.S. Al-Hasyr : 10)
Itulah kesesatan-kesesatan syi’ah dan
renungan bagi mereka semua, semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala memberi kalian
hidayah dan petunjuk agar kalian kembali kepada agama Islam yang sesungguhnya,
bukan syi’ah. Sadarlah bahwa kelak kalian akan mati dan akan dimintai
pertanggung jawaban atas semua yang kalian lakukan selama hidup di dunia.
Taubatlah sebelum Allah Subhanahu Wa Ta’ala mencabut nyawa kalian.
Semoga bermanfaat.
0 komentar:
Post a Comment