Melihat Wajah Allah Menurut Alkitab |
(Baca Juga : Wajib Bagi Umat Islam Mencintai Nabi 'Isa)
Pada tulisan kali ini kita akan membahas mengenai “Melihat Wajah Allah dan Kontradiksinya di Alkitab.” Di dalam Alkitab, terdapat perbedaan alias kontradiksi mengenai resiko daripada melihat wajah Allah. Perhatikanlah ayat di bawah ini,
Yakub menamai tempat
itu Pniel, sebab katanya: "Aku telah melihat Allah berhadapan muka,
tetapi nyawaku tertolong!" (Kejadian 32 : 30)
Ayat di atas menjelaskan bahwa Yakub telah melihat Allah
berhadapan muka dan dia dalam kondisi baik-baik saja. Sedangkan pada ayat ini,
Lagi firman-Nya:
"Engkau tidak tahan memandang wajah-Ku, sebab tidak ada orang yang
memandang Aku dapat hidup." (Keluaran 33 : 20)
Dijelaskan pada kitab Keluaran di atas bahwa tidak ada orang
yang memandang Allah dapat hidup alias saat melihat Allah maka orang tersebut
pasti mati. Akan tetapi bagaimana dengan Musa yang telah berhadapan muka dengan
Tuhan tetapi dia masih hidup?
Dan TUHAN berbicara
kepada Musa dengan berhadapan muka seperti seorang berbicara kepada temannya;
kemudian kembalilah ia ke perkemahan. Tetapi abdinya, Yosua bin Nun, seorang
yang masih muda, tidaklah meninggalkan kemah itu. (Kejadian 33 : 11)
Sedangkan pada Yohanes disebutkan bahwa tidak seorangpun
yang pernah melihat Allah
Tidak seorangpun
yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di pangkuan
Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya. (Yohanes 1 : 18)
Tetapi lagi-lagi ini bertentangan dengan ayat di bawah ini
yang menyatakan bahwa ada yang dapat melihat Allah dan masih hidup bahkan bisa
makan dan minum.
Dan naiklah Musa
dengan Harun, Nadab dan Abihu dan tujuh puluh orang dari para tua-tua Israel. Lalu
mereka melihat Allah Israel; kaki-Nya berjejak pada sesuatu yang
buatannya seperti lantai dari batu nilam dan yang terangnya seperti langit yang
cerah. Tetapi kepada pemuka-pemuka orang Israel itu tidaklah diulurkan-Nya
tangan-Nya; mereka memandang Allah, lalu makan dan minum. (Keluaran
24 : 9-11)
Ayat lainnya pun saling membantah satu sama lainnya, ayat di
bawah ini menyebutkan bahwa “seorangpun tak pernah melihat Allah” dan “memang
manusia tidak dapat melihat Dia.”
Dialah satu-satunya
yang tidak takluk kepada maut, bersemayam dalam terang yang tak terhampiri. Seorangpun
tak pernah melihat Dia dan memang manusia tidak dapat melihat Dia.
Bagi-Nyalah hormat dan kuasa yang kekal! Amin. (1 Timotius 6 : 16)
Kalau kita melihat ayat-ayat di atas sangat jelas sekali
kontradiksi dan pertentangan yang terdapat di Alkitab. Ayat yang satu
mengatakan bahwa seseorang dapat melihat wajah Allah, dapat memandang Allah dan
masih hidup setelah itu. Akan tetapi ayat yang lainnya menyatakan bahwa Allah
tidak dapat dilihat, seorangpun tidak pernah melihat-Nya dan memang manusia
tidak dapat melihat Allah. Bukan hanya satu dua ayat saja, tapi ayat-ayat di
atas sudah menunjukkan dengan jelas bahwa kontradiksi Alkitab sepertinya bukan
hal yang luar biasa, kontradiksi di Alkitab seperti sudah biasa dan menjadi hal
yang wajar bagi setiap orang bahkan para pemeluk agama Kristen.
Tetapi ketika dikatakan bahwa ada kotradiksi mereka tidak
percaya, bahkan ada pendeta yang mengatakan bahwa Alkitab itu tidak mungkin ada
kontradiksi di dalamnya, ayat yang satu itu melengkapi ayat yang lainnya. Tapi
itu hanya pendapat mereka saja, buktinya sudah jelas sekali seperti ayat-ayat
yang saya lampirkan di atas. Kalau tidak percaya buka saja Alkitab dan temukan
sendiri kontradiksi di Alkitab anda. Terserah dalam versi apa dan tahun berapa
terbitannya.
Semakin hari Alkitab semakin menunjukkan kekurangan dan
kelemahannya, sedangkan Al-Quran semakin lama semakin menunjukkan kebenarannya
dari berbagai belahan penjuru dunia. Maka dari itu sudah seharusnya umat
Kristen keluar dari kepercayaannya dan segera masuk ke dalam agama Islam.
Karena ketika seseorang mati dalam keadaan kafir maka kelak dia akan
ditempatkan ke dalam neraka Jahannam. Maka dari itu, sebelum semuanya terlambat
sudah seharusnya secepatnya bertaubat dan kembali kepada ajaran Yesus yang
sebenarnya, yaitu Islam.
Semoga bermanfaat.
0 komentar:
Post a Comment