Nabi 'Isa/Yesus Kristus Tidaklah Disalib |
Nabi ‘Isa ‘alaihissalam bisa dikatakan sebagai nabi yang
paling kontroversial di dunia ini. Karena perbincangan mengenai Nabi ‘Isa
‘alaihissalam tidak pernah berhenti, masih saja menjadi perdebatan dan
perbincangan yang hangat. Hal ini tentu saja terkait Islam dan Kristen. Islam
menganggap sosok ‘Isa ‘alaihissalam sebagai manusia biasa yang diberikan
kenikmatan berupa kenabian dan kerasulan. Sedangkan menurut Kristen Nabi ‘Isa
‘alaihissalam/Yesus Kristus adalah anak Tuhan dan juga Tuhan. Ketahuilah bahwa
Al-Quran dan Alkitab sepakat bahwa beliau adalah utusan Allah alias rasul
Allah, bukanlah Tuhan seperti yang dikatakan orang-orang Kristen. Kalau tidak
percaya silahkan bedah sendiri Alkitab dari berbagai versi dan terjemahan.
Kontroversi mengenai Nabi ‘Isa ‘alaihissalam pun melibatkan
Al-Quran yang digunakan beberapa orang Kristen untuk membenarkan ajaran yang
dianutnya. Ada yang mengatakan bahwa menurut Al-Quran Nabi ‘Isa itu mati dan
bangkit dari kematian. Mereka berdalil dengan beberapa ayat Al-Quran dan yang
paling fenomenal adalah ayat di bawah ini,
(Nabi ‘Isa berkata) : Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku
dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup
kembali.” (Q.S. Maryam : 33)
Ayat di atas adalah doa Nabi ‘Isa
‘alaihissalam terhadap dirinya agar semoga kesejahteraan dilimpahkan kepadanya,
baik saat dilahirkan, saat dia meninggal dan saat dibangkitkan kembali. Saya
tidak pernah memungkiri hal ini karena memang ayat Al-Quran semuanya benar dan
terbukti firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Apa salahnya beliau berdoa seperti
itu? Sama seperti kita kalau kita memohon kepada Allah agar Allah melimpahkan
rahmat-Nya dan kebaikan-Nya saat kita lahir agar tidak dirawat atas
perlindungan Allah Ta’ala, kita memohon kepada Allah agar merahmati kita saat
kita meninggal agar kita mati dalam keadaan husnul khotimah dan keadaan Islam,
dan kita memohon kepada Allah agar merahmati kita saat dibangkitkan dari kubur
pada Hari Pembalasan kelak agar kita dibangkitkan dalam keadaan yang baik dan
dibangkitkan dalam sebaik-baik keadaan. Tentunya tidak salah kalau kita berdoa
seperti ini kan? Tentu saja tidak.
Kalau orang-orang Kristen perhatikan lagi
ayat di atas malah nampak jelas bahwa Nabi ‘Isa ‘alaihissalam adalah seorang
manusia biasa, bukanlah Tuhan. Kenapa? Yang pertama beliau memohon kepada
Allah, yang kedua beliau itu lahir, yang ketiga beliau itu mati, dan yang
keempat beliau akan dibangkitkan lagi. Jadi keempat alasan ini sudah jelas
membuktikan bahwa beliau bukan Tuhan. Jadi sangat tidak masuk logika jika
dikaitkan dengan ketuhanan Yesus Kristus/Isa Al-Masih dan tentu saja sangat
bertolak belakang dengan keyakinan orang Kristen. Jadi ayat ini tidak mendukung
sama sekali tentang kepercayaan orang Kristen terhadap ‘Isa Al-Masih
‘alaihissalam.
Mereka tidak berhenti sampai di situ, mereka
menggunakan ayat yang lainnya.
(Ingatlah),
ketika Allah berfirman: "Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan
kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan
kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti
kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada
Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan diantaramu tentang hal-hal yang selalu
kamu berselisih padanya." (Q.S. Ali ‘Imran : 55)
Arti mutawaffika (akhir ajalmu) di sini para
‘ulama telah menjelaskan bukan bermakna mati sesungguhnya, akan tetapi
maksudnya adalah Allah mengangkat Nabi ‘Isa ‘alaihissalam dalam keadaan tidur.
Hal ini juga selaras dengan firman Allah Ta’ala,
Allah
memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum
mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan
kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan.
Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda- tanda kekuasaan Allah bagi
kaum yang berfikir. (Q.S. Az-Zumar : 42)
Dan juga firman Allah Jalla Jalaluh,
Dan
Dialah yang menidurkan kamu di malam hari… (Q.S. Al-An’aam : 60)
Padahal Allah Ta’ala menggunakan frase
seperti “yatawaffa” dan “yatawaffakum” pada ayat pertama dan kedua di atas. Jika
lihat dari segi bahasa memang artinya “mati” tetapi sebenarnya maksudnya adalah
tidur, bukan bermakna mati sesungguhnya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
juga saat bangun tidur beliau berdoa, “Alhamdulillahilladzi ayhana ba’da ma
amatana wa ilaihin nusyur.” Nabi menggunakan bahasa “amatana” yang berarti
“mematikannya”, tentu saja maksudnya adalah “menidurkannya”, karena orang tidur
itu tidaklah mati.
Jadi ayat di atas lagi-lagi tidak mendukung akidah orang
Kristen.
Nabi ‘Isa ‘alaihissalam tidaklah mati, beliau juga tidak
disalib sebagaimana anggapan orang-orang Kristen. Allah Ta’ala menyelamatkan beliau
dari orang-orang Yahudi yang berusaha membunuhnya dan mengangkatnya ke langit.
dan
karena ucapan mereka: "Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih,’Isa
putra Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak
(pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan
dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang
(pembunuhan) ‘Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu.
Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali
mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh
itu adalah Isa. (Q.S. An-Nisaa’ : 157)
Tetapi
(yang sebenarnya), Allah telah mengangkat ‘Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah
Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Q.S. An-Nisaa’ : 158)
Ketahuilah bahwa Nabi ‘Isa ‘alaihissalam saat ini masih
hidup, karena Allah Ta’ala mengangkat beliau ke langit dan menjelang hari
Kiamat kelak beliau akan datang untuk meluruskan ajarannya yang telah
diselewengkan orang yang mengaku
pengikutnya. Kelak beliau akan mematahkan salib, membunuh babi,
menghilangkan jizyah dan saat itu beliau mengikuti syariat Nabi Muhammad
shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai seorang muslim. Beliau akan meluruskan
ajaran yang benar dan menjelaskan behawa beliau bukanlah Tuhan, kemudian beliau
bersama Imam Mahdi dan pasukan Islam akan berperang melawan Dajjal bersama
tentara Yahudinya.
Jadi sudah jelas bahwa Nabi ‘Isa ‘alaihissalam yang benar
adalah menurut Al-Quran. Nabi ‘Isa ‘alaihissalam belum mati dan tidaklah
bangkit dari kematiannya seperti yang diimani orang Kristen. Akan tetapi saat
ini beliau masih hidup dan kelak akan turun untuk meluruskan ajarannya yang
banyak disalahpahami orang Kristen. Pada akhirnya beliau juga akan mati setelah
semua misinya selesai dan akan disholatkan orang-orang mukmin.
Semoga Allah memberi hidayah kepada orang-orang Kristen agar
masuk Islam.
0 komentar:
Post a Comment