Wajib Bagi Umat Islam Mencintai Isa ‘Alaihissalam |
Dan
sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu, di antara
mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang tidak
Kami ceritakan kepadamu. Tidak dapat bagi seorang rasul membawa suatu mukjizat,
melainkan dengan seizin Allah; maka apabila telah datang perintah Allah,
diputuskan (semua perkara) dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang
berpegang kepada yang batil. (Q.S. Al-Mu’min : 78)
Di antara Nabi yang cukup sering dibahas Al-Quran adalah
Nabi ‘Isa ‘alaihissalam atau umat Kristen menyebutnya dengan Yesus Kristus.
Nabi ‘Isa ‘alaihissalam adalah salah satu rasul utusan Allah yang dilebihkan di
antara nabi-nabi lainnya dan memiliki berbagai mukjizat, seperti lahir tanpa
seorang ayah (hanya dari seorang ibu), dapat berbicara saat kecil, dapat
menyembuhkan berbagai penyakit dengan izin Allah dan masih banyak lagi yang
lainnya.
Akan tetapi sayangnya umat Kristen menjadikan Nabi ‘Isa ‘alaihissalam/Yesus
Kristus sebagai tuhan dan banyak menyelewengkan ajaran Yesus yang sebenarnya. Berbeda dengan umat Islam yang menganggap
beliau sebagai manusia biasa yang diberi nikmat Allah berupa kenabian.
Lalu siapa sebenarnya Nabi ‘Isa ‘alaihissalam? Bisa dilihat
pada khutbah beliau saat masih kecil,
Berkata
Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) dan
Dia menjadikan aku seorang nabi, dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati
di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan
(menunaikan) zakat selama aku hidup; dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak
menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga
dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan
pada hari aku dibangkitkan hidup kembali." (Q.S. Maryam : 30-33)
Jadi beliau adalah hamba Allah, manusia biasa, beliau
seorang nabi dan rasul, beliau menerima kitab Injil. Beliau juga meramalkan
tentang kedatangan seorang nabi sesudahnya, yaitu Muhammad shallallahu ‘alaihi
wa sallam.
Dan
(ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya
aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat,
dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang
sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)." Maka tatkala rasul itu datang
kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini
adalah sihir yang nyata." (Q.S. Ash-Shaff : 6)
Bagi umat Islam wajib bagi kami untuk mencintai ‘Isa sebagaimana
kami mencintai para nabi dan rasul Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Kami mencintai
beliau, kami menghormati beliau dan demi Allah kami mencintai ‘Isa melebihi
cinta kami kepada diri kami sendiri dan keluarga kami. Akan tetapi kami tidak
menyembahnya dan menuhankannya sebagaimana yang dilakukan orang-orang Kristen.
Wahai saudaraku yang Kristen ketahuilah bahwasannya akidah penuhanan ‘Isa
Al-Masih ‘alaihissalam adalah kekafiran, kemusyrikan, dan dosa yang paling
besar.
Sesungguhnya
telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al-Masih
putera Maryam", padahal Al-Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil,
sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu." Sesungguhnya orang yang
mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya
surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu
seorang penolongpun. (Q.S. Al-Maa’idah : 72)
Nabi ‘Isa ‘alaihissalam sendiri yang menyatakan bahwa dia
utusan Allah, dia menyembah Allah, tuhannya dan tuhan kita semua.
Sesungguhnya
Allah adalah Tuhanku dan Tuhanmu, maka sembahIah Dia oleh kamu sekalian. Ini
adalah jalan yang lurus. (Q.S. Maryam : 36)
Demi Allah kami mencintainya sebagaimana kami mencintai
Adam, Idris, Nuh, Musa, Ibrahim, Daud dan semua para nabi semuanya. Kami tidak
membeda-bedakan antara nabi yang satu dengan yang lainnya. Akan tetapi sekali
lagi saya jelaskan bahwa kami tidak menyembahnya dan tidak menjadikannya tuhan
seperti yang dilakukan orang Kristen.
(Baca Juga : Kisah Nabi Sulaiman Lengkap)
Semoga bermanfaat.
0 komentar:
Post a Comment