Penyesalan Orang Yang Terlalu Cinta Kepada Dunia |
Tanda-tanda akhir zaman sudah terlihat begitu jelas.
Kedatangan Imam Mahdi dan Dajjal juga semakin dekat. Nabi ‘Isa ‘alaihissalam
juga tak lama lagi akan turun ke bumi. Akan tetapi manusia masih banyak sekali
melupakan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Masih banyak manusia yang melupakan
akhirat dan begitu cinta kepada dunia. Orang-orang berlomba-lomba mengejar
kehidupan dunia yang sementara dan meninggalkan kehidupan akhirat yang abadi.
Allah Ta’ala sudah membicarakan hal ini 1400 tahun yang lalu,
Sekali-kali
janganlah demikian. Sebenarnya kamu (hai manusia) mencintai kehidupan dunia,
dan meninggalkan (kehidupan) akhirat. (Q.S. Al-Qiyaamah : 20-21)
(Baca Juga : Ayat-Ayat Al-Quran Tentang Bintang)
Terlebih-lebih orang kafir. Mereka tidak memperdulikan nasib
mereka di akhirat karena mereka menganggap bahwa akidah mereka benar. Mereka
yakin bahwa mereka akan di akhirat nanti dan yakin mereka masuk surga. Padahal
di akhirat nanti orang-orang kafir akan menyesali dirinya dan berharap agar
kiranya saat di dunia menjadi muslim
Orang-orang
yang kafir itu seringkali (nanti di akhirat) menginginkan, kiranya mereka
dahulu (di dunia) menjadi orang-orang muslim. (Q.S. Al-Hijr : 2)
Orang-orang yang terlalu cinta kepada dunia, mereka akan
menyesali dirinya karena telah menyia-nyiakan waktunya untuk mengejar dunia,
sedangkan lalai dalam melakukan amal sholih. Hal seperti ini banyak sekali
diceritakan di dalam Al-Quran
Dan
pada hari itu diperlihatkan neraka Jahannam; dan pada hari itu ingatlah
manusia, akan tetapi tidak berguna lagi mengingat itu baginya. Dia mengatakan:
"Alangkah baiknya kiranya aku dahulu mengerjakan (amal saleh) untuk
hidupku ini." (Q.S. Al-Fajr : 23-24)
Dan
jika kamu (Muhammad) melihat ketika mereka dihadapkan ke neraka, lalu mereka
berkata: "Kiranya kami dikembalikan (ke dunia) dan tidak mendustakan
ayat-ayat Tuhan kami, serta menjadi orang-orang yang beriman", (tentulah kamu melihat suatu peristiwa
yang mengharukan). (Q.S. Al-An’aam : 27)
Kelak mereka yang menghuni neraka itu akan memohon sama
Allah Ta’ala agar dikembalikan lagi ke dunia biar mereka berbuat baik dan
beramal sholih.
Dan,
jika sekiranya kamu melihat mereka ketika orang-orang yang berdosa itu
menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya, (mereka berkata): "Ya Tuhan
kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami (ke dunia),
kami akan mengerjakan amal saleh, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang
yakin." (Q.S. As-Sajdah : 12)
maka
sekiranya kita dapat kembali sekali lagi (ke dunia) niscaya kami menjadi
orang-orang yang beriman." (Q.S. Asy-Syu’araa’ : 102)
Pada
hari ketika muka mereka dibolak-balikan dalam neraka, mereka berkata:
"Alangkah baiknya, andaikata kami taat kepada Allah dan taat (pula) kepada
Rasul." (Q.S. Al-Ahzaab : 66)
Mereka
berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah dikuasai oleh kejahatan kami, dan
adalah kami orang-orang yang sesat. Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami
daripadanya (dan kembalikanlah kami ke dunia), maka jika kami kembali (juga
kepada kekafiran), sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim." (Q.S.
Al-Mu’minuun : 106-107)
(Baca Juga : Ketika Kulit Menjadi Saksi Bagi Kita)
Tapi apa kata Allah Ta’ala kepada mereka?
Allah
berfirman: "Tinggallah dengan hina di dalamnya, dan janganlah kamu
berbicara dengan Aku. (Q.S. Al-Mu’minuun : 108)
Maka dari itu janganlah kita terlalu cinta
kepada kehidupan dunia
Yang
demikian itu disebabkan karena sesungguhnya mereka mencintai kehidupan di dunia
lebih dari akhirat, dan bahwasanya Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum
yang kafir. (Q.S. An-Nahl : 107)
Ketahuilah bahwa kehidupan dunia itu adalah kehidupan yang
memperdaya, hanya permainan dan senda gurau, tidak lain hanyalah sebagai ujian
saja.
Sesungguhnya
kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau. Dan jika kamu beriman dan
bertakwa, Allah akan memberikan pahala kepadamu dan Dia tidak akan meminta
harta-hartamu. (Muhammad : 36)
Dan
tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan
sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.
(Q.S. Al-‘Ankabuut : 64)
Mari kita utamakan kehidupan akhirat akan tetapi jangan
lupakan pula bagian kita di dunia. Silahkan ambil gelar S1, S2, S3, silahkan
ambil gelar dokter dan ilmu dunia setinggi-tingginya, akan tetapi utamakanlah
ilmu agama dan kehidupan akhirat.
(Baca Juga : Mukjizat Nabi Musa 'alaihissalam di Al-Quran)
Semoga bermanfaat.
0 komentar:
Post a Comment