Kapan Saja Mengangkat Tangan Saat Sholat? |
Sholat adalah ibadah yang wajib dilakukan oleh setiap muslim. Sholat tetap harus dikerjakan meskipun dalam keadaan sakit ataupun luka-luka. Sholat tetap harus dilakukan di mana pun kita, termasuk dalam perjalanan ataupun bepergian, tetapi untuk perjalanan (musafir) ini ada rukhsah (keringanan) untuk menjamaknya (mengumpulkan) ataupun mengqasharnya (mengurangi jumlah raka’at). Maka dari itu sholat harus menjadi perhatian utama bagi umat Islam karena merupakan tiang agama.
(Baca Juga : Hukum Membunuh Hewan Dengan Air Panas)
Tetapi yang harus digaris bawahi ialah sholat itu merupakan ibadah, dan ibadah harus ada petunjuknya dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Karena ibadah tidak akan diterima tanpa mengikuti tuntunan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Jadi sholat itu tidak boleh sembarangan, kita harus bertakbir sebagaimana Nabi bertakbir, kita harus ruku’ sebagaimana cara Nabi ruku’, kita harus sujud sebagaimana Nabi bersujud, kita harus salam sebagaimana Nabi melakukan salam. Sebuah hadits sahih menjelaskan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sholatlah kalian sebagaimana kalian melihatku sholat.” Jadi sholat sesuai tuntunan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan perintah dari beliau pula. Mengikuti tuntunannya juga menjadi resiko kita sebagai umatnya dan sebagai bentuk cinta kita kepada beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Pada tulisan kali ini kita akan membahas mengenai mengangkat tangan saat sholat. Cara mengangkat tangan dalam shalat adalah dengan menghadapkan telapak tangan kita ke arah kiblat dan jari-jari dirapatkan. Mengangkat tangan saat sholat tidaklah dilakukan sembarangan, ada waktu-waktu tertentunya yang mungkin banyak di antara kita yang belum mengetahuinya. Maka dari itu kami tertarik untuk membahasnya beserta dalilnya.
1. Saat hendak sholat (memulai sholat)
Saat takbiratul ihram hendak memulai sholat termasuk waktu untuk mengangkat tangan sebagaimana hadits riwayat Bukhari dan Muslim. Mengangkat tangan pada waktu ini dibarengi dengan bacaan takbir “Allahu Akbar”.
2. Saat hendak ruku’
Saat kita hendak ruku’ juga termasuk waktu untuk mengangkat tangan. Hal ini sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim. Mengangkat tangan pada waktu ini diiringi dengan bacaan takbir “Allahu Akbar”.
(Baca Juga : Benarkah Para Habib Keturunan Nabi?)
3. Saat i’tidal
Saat i’tidal tepatnya saat mengucapkan sami’allahu liman hamidah termasuk waktu mengangkat tangan. Hal ini sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Al-Imam Bukhari dan Imam Muslim.
4. Saat bangkit dari raka’at kedua
Saat bangkit dari raka’at kedua dan ingin memulai raka’at ketiga dianjurkan bagi kita untuk mengangkat tangan. Hal ini sebagaimana yang tertera pada hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim. Pada waktu ini, mengangkat tangan diiringi dengan bacaan takbir “Allahu Akbar.”
Dalil lengkap tentang keempat waktu di atas adalah hadits yang diriwayatkan oleh Nafi’ radhiyallahu ta’ala ‘anhu, beliau mengatakan, “Sesungguhnya Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhu biasanya jika hendak memulai sholatnya beliau bertakbir dan mengangkat kedua tangannya. Jika hendak ruku’ juga mengangkat kedua tangannya. Jika beliau mengucapkan sami’allahu liman hamidah juga mengangkat kedua tangannya. Jika berdiri dari raka’at kedua juga mengangkat kedua tangannya. (HR. Bukhari no. 739 dan Muslim no. 390)
Riwayat hadits ini marfu’, artinya jalurnya sampai kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
5. Saat bangkit dari raka’at ketiga
Kadang-kadang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengangkat kedua tangannya saat bangkit dari raka’at ketiga atau bangkit ke raka’at keempat. Hadits ini sebagaimana yang disebutkan pada riwayat An-Nasa’i dan Abu Awanah dengan sanad yang sahih. Tetapi saat ini hanyalah dilakukan kadang-kadang, tidaklah setiap sholat.
6. Saat bertakbir untuk sujud kedua
Sesekali Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam mengangkat kedua tangan saat bertakbir untuk sujud kedua, hal ini sebagaimana yang disebutkan dalam riwayat Abu Daud dan Ahmad dengan sanad yang sahih. Tetapi hal ini hanyalah kadang-kadang, tidak dilakukan secara terus menerus dalam seharinya. Misalnya 2 hari sekali atau hanya sesekali saja.
Itulah 6 waktu yang mana dianjurkan bagi kita untuk mengangkat tangan saat sholat. 4 waktu pertama dilakukan setiap sholat, akan tetapi 2 waktu terakhir dilakukan kadang-kadang saja. Itulah sunnah dari Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mungkin jarang sekali di antara kita melakukannya. Ada satu catatan penting adalah bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam saat mengangkat tangannya terkadang bersamaan dengan takbir, terkadang setelah takbir dan terkadang sebelum takbir.
Jadi itulah pembahasan kita seputar mengangkat tangan saat sholat. Semoga kita bisa menerapkannya sebagai bentuk cinta kita kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Hal ini juga kita tetapkan agar sunnah-sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tetap terjaga dan lestari. Mungkin jika ada tambahannya ataupun komentar bisa komentar di bawah atau hubungi kami, karena kami tidak luput dari yang namanya salah dan lupa.
(Baca Juga : Selamat Kepada Ateis)
Semoga bermanfaat.
0 komentar:
Post a Comment