Kenapa Allah Tidak Turun Ke Bumi dan Menunjukkan Diri-Nya?


Kenapa Allah Tidak Turun Ke Bumi dan Menunjukkan Diri-Nya?
Kenapa Allah Tidak Turun Ke Bumi dan Menunjukkan Diri-Nya?
Saya sering mendengar pertanyaan orang ateis (orang yang tidak meyakini adanya Tuhan) mengenai keimanan mereka tentang Tuhan, logika mereka tentang Tuhan, pemikiran mereka tentang Tuhan, dan lain sebagainya. Orang ateis tidak hanya melihat satu agama saja, akan tetapi hampir semua agama. Orang ateis itu ada beberapa jenis, ada yang memang dari keturunan orang ateis yang tidak beragama dan ada pula yang meninggalkan agamanya. Bahkan ada pula yang mencoba-coba banyak agama namun pada akhirnya mereka memilih tak beragama. Tentu saja alasan orang ateis memilih untuk tidak beragama tidak sembarangan, orang ateis biasanya melakukan banyak penelitian dan melayangkan pertanyaan kepada suatu agama. Setelah dia tidak mendapatkan jawaban yang memuaskannya, maka dia pun memilih tidak beragama sama sekali.


Orang ateis biasanya mengambil sampel dari agama-agama besar seperti Islam, Kristen, Yahudi, Buddha dan Hindu. Untuk agama Islam orang ateis bertanya, “kenapa Tuhan tidak menunjukkan diri-Nya, kenapa harus gaib?. Untuk agama Kristen orang ateis mempertanyakan “kenapa Tuhan kok telanjang dan bisa mati?”. Sedangkan untuk agama-agama lainnya sudah gugur duluan dikarenakan sudah gugur pada pemikiran dasarnya, misalnya “kenapa di dalam agama Hindu itu banyak sekali Tuhan” dan untuk agama Buddha “kenapa konsep ketuhanan Buddha tidak jelas bahkan tidak jelas siapa yang disembah orang Buddha?”. Itulah pertanyaan yang sering saya dengar dan saya lihat. Pada tulisan kali ini saya akan membahas mengenai “Kenapa Allah tidak turun ke bumi dan menunjukkan diri-Nya di bumi?”. Simak penjelasan lengkapnya di sini.

Memang Allah tidak pernah menampakkan Dzat-Nya kepada siapapun di dunia ini, termasuk kepada para nabi dan orang sholih. Misalnya saja saat Nabi Musa ‘alaihissalam memohon kepada Allah agar menampakkan diri-Nya sebagaimana yang diceritakan Al-Quran.

Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman (langsung) kepadanya, berkatalah Musa: "Ya Tuhanku, nampakkanlah (diri Engkau) kepadaku agar aku dapat melihat kepada Engkau." Tuhan berfirman: "Kamu sekali-kali tidak sanggup melihat-Ku, tapi lihatlah ke bukit itu, maka jika ia tetap di tempatnya (sebagai sediakala) niscaya kamu dapat melihat-Ku." Tatkala Tuhannya menampakkan diri kepada gunung itu, dijadikannya gunung itu hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan. Maka setelah Musa sadar kembali, dia berkata: "Maha Suci Engkau, aku bertaubat kepada Engkau dan aku orang yang pertama-tama beriman." (Q.S. Al-A’raaf : 143)

Lalu apa alasannya? Alasan pertama adalah itu adalah rahasia Allah, Dia tidak ditanya apa yang diperbuat-Nya.

Dia tidak ditanya tentang apa yang diperbuat-Nya dan merekalah yang akan ditanyai. (Q.S. Al-Anbiyaa’ : 23)


Allah Ta’ala bebas berkehendak apa yang Dia mau.

Maha Kuasa berbuat apa yang dikehendaki-Nya. (Q.S. Al-Buruuj : 16)

Lalu apa alasan lainnya? Alasan lainnya adalah itu sebagai ujian. Allah Jalla Jalaluh itu Maha Indah dan Maha Sempurna. Tidak ada yang bisa menandingi kesempurnaan-Nya, siapapun itu. Kalau saja Allah menampakkan diri-Nya kepada umat manusia di muka bumi ini maka semua umat manusia akan patuh kepada-Nya, semua umat manusia akan masuk Islam dan beriman sepenuhnya kepada Allah. Akan tetapi karena Allah ingin menguji hamba-Nya maka Dia pun merahasiakan diri-Nya Yang Maha Agung. Allah ingin menguji hamba-Nya, apakah umat-Nya akan beriman kepada-Nya meskipun Dia tidak terlihat, apakah umat manusia akan taat kepada-Nya meski Dia tidak nampak.

Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun, (Q.S. Al-Mulk : 2)

Maka dari itu Allah menjanjikan keutamaan yang besar bagi siapa yang taat dan takut kepada-Nya meskipun Dia tidak terlihat oleh hamba-Nya.

Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Tuhannya Yang tidak nampak oleh mereka, mereka akan memperoleh ampunan dan pahala yang besar. (Q.S. Al-Mulk : 12)

Tetapi meskipun Allah tidak terlihat oleh makhluk-Nya namun Allah Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nampak.

Yang mengetahui semua yang ghaib dan yang nampak; Yang Maha Besar lagi Maha Tinggi. (Q.S. Ar-Ra’d : 9)

Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ghaib di langit dan bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Al-Hujuraat : 18)

Itulah pembahasan kita mengenai kenapa Allah tidak turun ke bumi dan menunjukkan diri-Nya kepada umat manusia. Semoga pembahasan kita kali ini menambah wawasan agama kita, menambah keimanan kita terhadap Allah dan menambah kecintaan kita terhadap Islam. Kami juga berharap agar pembahasan ini dapat menjawab pertanyaan teman kita yang ateis dan masih belum terbuka hatinya agar menerima Islam.


Semoga bermanfaat.
Share on Google Plus

- Yusri Triadi

liputanalquran.com
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment