Kenapa Umat Islam Sholat Menghadap Ka’bah? |
Seperti yang sudah kita ketahui bersama bahwa kiblat umat
Islam adalah Ka’bah yang terdapat di dalam Masjidil Haram, Mekkah
Al-Mukarromah. Setiap umat itu memiliki kiblatnya masing-masing, baik Yahudi,
Nasrani (Kristen) maupun Islam. Jadi umat Yahudi punya kiblatnya sendiri,
Nasrani punya kiblatnya sendiri dan Islam pun memiliki kiblatnya sendiri. Allah
Jalla Jalaluh berfirman di dalam Al-Quran,
Dan
bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka
berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti
Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah
Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Q.S. Al-Baqarah : 148)
(Baca Juga : Ayat Al-Quran Tentang Ilmu Biologi)
Kiblat ini merupakan salah satu syarat untuk melaksanakan
sholat. Sholat tidaklah sah kalau tidak menghadap Ka’bah. Maka dari itu kiblat
adalah hal yang sangat penting kalau ingin sholat. Menghadap kiblat juga di
antara adab berdoa. Kita dianjurkan untuk menghadap kiblat saat berdoa. Itu
adalah sekedar info saja mengenai kiblat dan Ka’bah.
Banyak yang bertanya kenapa umat Islam sholat harus
menghadap Ka’bah, kenapa tidak menghadap yang lainnya? Ataukah ada sesuatu di
dalam Ka’bah? Jawabannya sangat sederhana, karena itu adalah perintah Allah
Subhanahu Wa Ta’ala. Kalau saja Allah perintahkan umat Islam sholat menghadap
pohon maka kita akan sholat menghadap pohon. Kalau saja Allah perintahkan kita
sholat menghadap ke batu maka kita akan sholat menghadap batu. Jadi jawabannya
adalah karena itu perintah Allah kepada kita (umat Islam).
Dan
dari mana saja kamu (keluar), maka palingkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram.
Dan dimana saja kamu (sekalian) berada, maka palingkanlah wajahmu ke arahnya,
agar tidak ada hujjah bagi manusia atas kamu, kecuali orang-orang yang zalim
diantara mereka. Maka janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku
(saja). Dan agar Ku-sempurnakan nikmat-Ku atasmu, dan supaya kamu mendapat
petunjuk. (Q.S. Al-Baqarah : 150)
(Baca Juga : Keadaan Langit Saat Kiamat)
Hal itu pulalah yang mendasari umat Islam
tidak pernah mengalami masalah saat terjadi pemindahan kiblat dari Masjidil
Aqsha ke Masjidil Haram. Jadi sebelum menghadap ke Ka’bah, umat Islam itu
kiblatnya ke Masjidil Aqsha, hal itu dikarenakan saat itu Nabi Muhammad
shallallahu ‘alaihi wa sallam mendapat wahyu dari Allah untuk pemindahan kiblat
dari Masjidil Aqsha ke Masjidil Haram (Ka’bah). Itulah umat Islam, kami
mematuhi apa yang Allah perintahkan kepada kami. Para Ahli Kitab (Yahudi dan
Nasrani) pun mengetahui bahwa telah terjadi pemindahan kiblat. Tetapi karena
ada saja orang yang berusaha menutupi kebenaran dan berusaha mencari-cari
kesalahan masih sering bertanya tentang pemindahan kiblat ini.
Sungguh
Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan
memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah
Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya.
Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat
dan Injil) memang mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah
benar dari Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka
kerjakan. (Q.S. Al-Baqarah : 144)
Orang-orang
yang kurang akalnya diantara manusia akan berkata: "Apakah yang
memalingkan mereka (umat Islam) dari kiblatnya (Baitul Maqdis) yang dahulu
mereka telah berkiblat kepadanya?" Katakanlah: "Kepunyaan Allah-lah
timur dan barat; Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya ke
jalan yang lurus". (Q.S. Al-Baqarah : 142)
Jadi sebenarnya tidak ada yang istimewa di
dalam Ka’bah. Tidak ada benda-benda ajaib di dalamnya. Jadi kalau terdapat
perubahan bentuk Ka’bah itu tidak berpengaruh apa-apa terhadap akidah umat
Islam. Kalau kita lihat di dalam Ka’bah hanya ada ruang kosong dengan tiga
tiang dan beberapa barang yang memang diletakkan di dalam sana. Hanya saja
memang terdapat keutamaan besar pada Ka’bah yang memang dijelaskan di Al-Quran
dan Hadits.
Dan
(ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah itu (Baitullah) tempat berkumpul bagi
manusia dan tempat yang aman. Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim tempat
shalat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail:
"Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang thawaf, yang i'tikaf, yang
ruku' dan yang sujud". (Q.S. Al-Baqarah : 125)
Sesungguhnya
rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah
yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.
(Q.S. Ali ‘Imran : 96)
Jadi kenapa umat Islam sholat menghadap Ka’bah? Karena itu
yang Allah perintahkan kepada umat Islam. Apa yang diperintahkan Allah maka
sebagai umatnya kita harus mentaatinya.
(Baca Juga : Ayat Al-Quran Tentang Sangkakala)
Semoga bermanfaat.
0 komentar:
Post a Comment