Hukum Bersholawat Menggunakan Kata “SAW” |
Di zaman teknologi sekarang ini banyak orang-orang yang
menginginkan hal-hal yang instan. Banyak orang tidak mau mengerjakan hal-hal
yang membuang-buang energi da waktu mereka. Contohnya sama kalau makan lebih suka
yang instan, kalau mau mengirim pesan suka yang instan dan semuanya serba yang
instan-instan. Hal yang instan tidak selamanya bagus dan juga tidak selamanya
buruk. Contoh hal instan yang bagus adalah mengirim pesan lewat sms daripada
dengan surat. Sedangkan contoh hal instan yang buruk adalah mengurangi hal-hal
yang seharusnya tidak boleh dikurangi. Misalnya adalah bacaan sholawat kepada
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
(Baca Juga : Keutamaan Takut Kepada Allah)
Bacaan sholawat sering kali disingkat menjadi “SAW”. Banyak
orang menyebutkan Nabi Muhammad dengan iringi dengan bacaan sholawat “SAW”.
Misalnya mereka menulis ataupun mengucapkan, “Nabi Muhammad SAW sudah
mengeluarkan kita dari zaman kegelapan menuju zaman terang-benderang”. Lalu
bagaimananah hukumnya?
Ketahuilah bahwa mengucapkan sholawat itu sangat dianjurkan
bagi kita saat mendengar maupun mengucapkan nama Muhammad. Nabi shallalahu
‘alaihin wa sallam bersabda, “Orang yang
bakhil (pelit) itu adalah orang yang (apabila) namaku disebut di sisinya,
kemudian ia tidak bersholawat kepadaku shallallahu ‘alaihi wa sallam”
(Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hambal dengan sanad yang shahih).
Sholawat itu juga perintah Allah Subhanahu Wa Ta’ala
langsung di dalam kitab-Nya Al-Quran.
Sesungguhnya
Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang
beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan
kepadanya. (Q.S. Al-Ahzaab : 56)
Sholawat itu berlaku untuk lisan dan tulisan. Seorang muslim
jikalau menuliskan Muhammad diperintahkan untuk mengiringinya dengan
“shallallahu ‘alaihi wa sallam”. Apakah boleh dengan “SAW”? Jawabannya tidak boleh. Hal ini dikarenakan
sholawat kita itu adalah doa dan doa itu tidak boleh disingkat. Kita
bersholawat itu untuk sosok manusia yang bukan sekedar manusia biasa. Kita
bersholawat untuk manusia yang telah menghantarkan kita kepada jalan Allah
Ta’ala. Tanpa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam kita mungkin saat ini
menyembah berhala dan berbuat syirik. Tetapi berkat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi
wa sallam kita mengenal Allah, menyembah Allah dan beribadah dengan petunjuk
yang benar.
Jadi kita bersholawat untuk baginda Nabi Muhammad
shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai bentuk rasa syukur kita, sebagai bentuk
kepatuhan kita atas perintah Allah dan Rasul-Nya dan sebagai ungkapan rasa
cinta kita kepada beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam. “SAW” itu bukan
sholawat. Di dalam bahasa Arab tidak ada makna “SAW”. SAW itu dalam bahasa
Inggris artinya gergaji. Perlu diketahui bahwa sholawat itu harus dalam bahasa
Arab. SAW itu bukan doa dan tidak mengandung manfaat sedikit pun kepada baginda
Nabi.
Ada banyak bacaan sholawat kepada Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wa sallam. Tetapi tidak ada satu hadits pun yang menyatakan “SAW”.
Jangan sekali-kali kita menyandingkan nama Muhammad shallallahu ‘alaihi wa
sallam yang mulia dengan sesuatu yang tidak ada kebaikannya. Beliau itu kekasih
Allah, Rasul Allah dan juga utusan-Nya. Wajib bagi kita mengucapkan sholawat
dengan benar. Jadi ketika menuliskan ataupun menyebutkan nama Muhammad harus
diiringi dengan “shallallahu ‘alaihi wa sallam”, tidak boleh disingkat.
Penyingkatan sholawat menjadi “SAW” itu bisa jadi merendahkan Nabi Muhammad
shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Lalu bagaimana kalau dalam tulisan tidak muat? Kalau tidak
muat maka jangan disingkat menjadi “SAW”, akan tetapi saat menulisnya kita
tetap bersholawat kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Bagi
orang-orang yang membacanya pun kita diperintahkan bersholawat kepada beliau.
Oleh karena itu mari kita perbaiki diri kita dan kembali
kepada yang benar. Kalau kita sudah terlanjur jangan dilanjutkan lagi. Bagi
teman kita yang masih berbuat demikian maka kita nasehati dia.
Semoga bermanfaat.
0 komentar:
Post a Comment