Kisah Nabi Muhammad Dengan Hasan Husain |
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam memiliki dua orang
cucu yang bernama Al-Hasan dan Al-Husain. Keduanya merupakan anak dari Ali bin
Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu dan Fathimah radhiyallahu ‘anha. Kedua putra Ali
ini merupakan kesayangan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mereka berdua
adalah pemimpin pemuda surga.
Rasulullah bersabda, “Al-Hasan
dan Al-Husain adalah pemimpin pemuda ahli surga.” (HR. At-Tirmidzi,
shahih)
(Baca Juga : Surah Al-Quran Yang Diawali Dengan Perintah Allah)
Keutamaan Al-Hasan dan Al-Husain disebutkan dalam banyak hadits
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Di antaranya adalah,
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu
'alaihi wa sallam bahwa beliau berdoa untuk Hasan: "Ya Allah, sungguh aku
mencintainya, maka cintailah dia oleh-Mu dan cintailah orang-orang yang
mencintainya. (HR. Muslim no. 4445)
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Husain termasuk bagian dariku dan aku
termasuk bagian darinya, Allah akan mencintai siapa saja yang mencintai Husain.
Dan Husain adalah satu umat di antara umat-umat yang lain dalam kebaikannya”
(HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah, hasan)
Ketika Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam masih hidup, Hasan dan Husain masih kecil. Banyak kisah-kisah menarik antara baginda Nabi dan kedua cucunya ini. Suatu ketika Sayyidina Hasan dan Husain mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membentangkan tangannya yang kanan dan kiri, kemudian sang cucu naik di atas nabi dan beliau memegang tangan mereka dan dengan kaki mereka. Lalu mulailah mereka menaiki kaki, lalu lutut dan dada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mulia itu dan beliau pun memegangi mereka.
Terkadang mereka berlomba lari menuju Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam, maka yang lebih cepat beliau tangkap. Bahkan sampai-sampai mereka pernah
menaiki punggung beliau yang mulia. Sampai-sampai Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi
wa sallam merangkak berjalan dengan kedua tangan dan kedua kaki beliau.
Kejadian itu pun diperhatikan sebagian sahabat dan mereka berkata, “Sebaik-baik
kendaraan adalah kendaraan kalian”. Yang Hasan dan Husain naiki adalah punggung
yang telah naik melewati Sidratul Muntaha. Nabi yang mendengar ucapan itu
kemudian bersabda “Dan mereka berdua adalah sebaik-baiknya pengendara.”
Pernah suatu ketika saat Nabi sedang tidur, sedangkan Sayyidina Hasan
sedang di atas dada beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mulia dan dia pun
mengompol. Maka Anas bin Malik (pembantu Nabi) melihat hal itu lalu datang
untuk mengambilnya (Hasan). Lantas seketika Nabi membuka matanya dan berkata
“Ada apa denganmu?”, Anas radhiyallahu ‘anhu menjawab “Anak ini mengompol wahai
rasul”. Kemudian Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Biarkan
dia, apakah kau tidak tahu bahwa siapa yang menyakiti anakku (Hasan) ini maka
dia telah menyakitiku.”
Kisah lainnya adalah, pernah suatu saat Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam sedang sholat di masjid sebagai imam. Saat itu beliau lama dalam
sujudnya, sampai-sampai sebagian sahabat mengira bahwa beliau meninggal dunia.
Lalu beliau mengangkat kepalanya dan bertakbir “Allahu Akbar”. Setelah sholat
beliau bersabda, “Barangkali kalian heran dikarenakan lamanya sujudku dan
kalian kira terjadi sesuatu? Mereka berkata, “Iya wahai rasul.” Nabi kemudian berkata,
“Tidak terjadi apa-apa, tetapi anakku ini Sayyidina Husain menunggangiku (naik
di atas punggungku), lantas aku tidak mau mengangkat kepalaku sampai dia
sendiri yang turun.”
Akhlak mulia Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam terhadap anak
kecil tidak hanya ditunjukkannya kepada sang cucu. Di waktu sholat Nabi suka
memanjangkan sholatnya, tetapi ketika beliau mendengar tangisan anak kecil maka
beliau pun mempercepat sholatnya. Beliau bersabda, “Terkadang aku sedang sholat
dan aku ingin memanjangkan sholatku, tetapi saat aku mendengar tangisan anak
kecil maka aku percepat sholatku, karena aku tau hal itu berat bagi ibunya,
karena aku tau perasaan ibu itu terhadap anaknya.”
Itulah seputar kedua cucu kesayangan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi
wa sallam, yaitu Sayyidina Hasan dan Husain. Wajib bagi kita mencintai keduanya
sebagaimana Rasulullah pun mencintai keduanya. Tetapi yang perlu diingat adalah
jangan sampai cinta kita terlalu berlebihan sampai-sampai mengkultuskan beliau
sebagaimana yang dilakukan oleh kaum Syi’ah Rafidhoh. Semoga pembahasan kita
ini menambah wawasan kita dan ilmu kita tentang sirah Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wa sallam.
Semoga bermanfaat.
0 komentar:
Post a Comment