Ayat Al-Quran Yang Berkaitan Dengan Abu Bakar |
Abu Bakar radhiyallahu ta’ala ‘anhu adalah sahabat sekaligus
mertua Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, karena istri Nabi yakti
‘Aisyah radhiyallahu ‘anha adalah anak dari Abu Bakar. Abu Bakar termasuk ke
dalam Assabiqunal Awwalun, yaitu orang-orang yang pertama kali memeluk Islam.
Di saat orang-orang musyrikin menolak ajaran Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi
wa sallam, di saat orang-orang kafir mencela Nabi, di saat musuh-musuh Allah
hendak membunuh Nabi, Allah Ta’ala hadirkan para sahabat Nabi Muhammad
shallallahu ‘alaihi wa sallam yang begitu mencintai Nabi dan rela mati demi
Nabi, salah satunya adalah Abu Bakar.
(Baca Juga : Fakta Al-Quran Yang Terbukti Saat Ini)
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam amat menyayangi
Abu Bakar, begitu pula sebaliknya. Allah Ta’ala pun sangat mencintai Abu Bakar
dan begitu pula sebaliknya. Sifat dan akhlak Abu Bakar begitu mulia. Dia adalah
salah satu teladan hebat yang patut dicontoh. Dialah khalifah pertama umat
Islam setelah kepergian kekasih Allah Muhammad bin ‘Abdillah shallallahu
‘alaihi wa sallam.
Pada tulisan kali ini kita akan membahas mengenai ayat-ayat
Al-Quran yang berkenaan dengan Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu. Simak
selengkapnya pada tulisan ini.
1
Jikalau
kamu tidak menolongnya (Muhammad) maka sesungguhnya Allah telah menolongnya
(yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin Mekah) mengeluarkannya (dari Mekah)
sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di
waktu dia berkata kepada temannya: "Janganlah kamu berduka cita,
sesungguhnya Allah beserta kita." Maka Allah menurunkan keterangan-Nya
kepada (Muhammad) dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya,
dan Al-Quran menjadikan orang-orang kafir itulah yang rendah. Dan kalimat Allah
itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Q.S. At-Taubah :
40)
Suatu ketika orang-orang kafir Mekkah
membuat makar untuk membunuh Nabiyullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Maka beliau pun pergi berdua bersama Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallahu
‘anhu. Mereka pun bersembunyi di gua.
Ketika Abu Bakar khawatir mereka akan ketahuan, maka Nabi berusaha menenangkan
sahabatnya itu.
2
Dan
janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kamu
bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kaum kerabat(nya),
orang-orang yang miskin dan orang-orang yang berhijrah pada jalan Allah, dan
hendaklah mereka mema'afkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa
Allah mengampunimu? Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang, (Q.S.
An-Nuur : 22)
Ayat ini berhubungan dengan sumpah Abu
Bakar radhiyallahu ‘anhu bahwa dia tidak akan memberi apa-apa kepada kerabatnya
ataupun orang lain yang terlibat dalam menyiarkan berita bohong tentang diri
'Aisyah radhiyallahu ‘anha. Maka turunlah ayat ini melarang beliau melaksanakan
sumpahnya itu dan menyuruh Abu Bakar agar mema'afkan dan berlapang dada
terhadap mereka sesudah mendapat hukuman atas perbuatan mereka itu.
(Baca Juga : Orang Yang Dijadikan Nama Surah Al-Quran)
3
Kami
perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya,
ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah
(pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga
apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa:
"Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah
Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat
amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi
kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan
sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri." (Q.S. Al-Ahqaaf
: 15)
Mayoritas ulama berpendapat bahwa ayat ini
berkenaan dengan Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu. Ketika Abu Bakar radhiyallahu
‘anhu mencapai usia 40 tahun, beliau berdoa kepada Allah ‘Azza Wa Jalla dengan
doa yang disebutkan dalam ayat di atas, lalu Allah mengabulkannya. Bapaknya
masuk Islam, anaknya baik yang laki-laki maupun yang perempuan masuk Islam,
tidak ada yang mengumpulkan perkara ini selain Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu
dari kalangan para sahabat radhiyallahu ta’ala ‘anhum ajma’in.
4
Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan suaramu melebihi suara
Nabi, dan janganlah kamu berkata kepadanya dengan suara yang keras, sebagaimana
kerasnya suara sebagian kamu terhadap sebagian yang lain, supaya tidak hapus
(pahala) amalanmu, sedangkan kamu tidak menyadari. (Q.S. Al-Hujuraat : 2)
Ayat ini turun berkenaan dengan Abu Bakar
dan ‘Umar bin Khattab yang memperdebatkan sesuatu hal, padahal di sisi mereka
ada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Suara mereka kuat sekali saat
itu. Maka Allah pun menurunkan ayat di atas agar tidak meninggikan suara di
hadapan Nabi. Allah mengajarkan adab kepada mereka. Ketika ayat itu turun, Abu
Bakar dan Umar tidak pernah lagi meninggikan suara mereka di hadapan Nabi.
5
Kamu
tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling
berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya,
sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara
ataupun keluarga mereka. Mereka itulah orang-orang yang telah menanamkan
keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang
daripada-Nya. Dan dimasukan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya
sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka, dan
merekapun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. Mereka itulah golongan
Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya hizbullah itu adalah golongan yang beruntung.
(Q.S. Al-Mujaadilah : 22)
Ayat di atas berkenaan dengan para sahabat
radhiyallahu ta’ala ‘anhum, termasuk Abu Bakar Ash-Shiddiq. Allah ridho
terhadap mereka dan mereka pus puas terhadap limpahan rahmat Allah Ta’ala.
6
Dan
kelak akan dijauhkan orang yang paling takwa dari neraka itu, yang menafkahkan
hartanya (di jalan Allah) untuk membersihkannya, padahal tidak ada seseorangpun
memberikan suatu nikmat kepadanya yang harus dibalasnya, tetapi (dia memberikan
itu semata-mata) karena mencari keridhaan Tuhannya yang Maha Tinggi. Dan kelak
dia benar-benar mendapat kepuasan. (Q.S. Al-Lail : 17-21)
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa
Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu telah memerdekakan tujuh orang hamba yang disiksa
oleh pemiliknya karena hamba-hamba itu beriman kepada Allah. Ayat ini turun
berkenaan dengan peristiwa itu sebagai janji Allah kepada hamba-hamba-Nya yang
dermawan menafkahkan hartanya di jalan Allah.
Itulah berbagai ayat-ayat Al-Quran yang turun berkaitan
dengan Abu Bakar Ash-Shiddiq radhiyallahu ‘anhu. Semoga pembahasan ini menambah
pengetahuan kita, terlebih-lebih menambah kecintaan kita kepada para sahabat
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Semoga bermanfaat.
0 komentar:
Post a Comment