![]() |
Ilustrasi Salomo |
Di dalam Alkitab yang dipercayai oleh umat Kristen banyak
sekali terdapat tokoh maupun orang di dalamnya, baik itu hanya penyebutan maupun
kisah lengkapnya. Kalau diperkirakan bisa mencapai ratusan, karena memang
sangat banyak sekali. Salah satu tokoh yang cukup terkenal di Alkitab adalah
Salomo, di dalam agama Islam Salomo itu sama dengan Nabi Sulaiman ‘alaihissalam,
yang merupakan anak dari Nabi Dawud ‘alaihissalam. Kalau berbicara kisah
hidupnya, Di Alkitab Salomo lebih banyak diceritakan dibandingkan Al-Quran,
tetapi itu tidak serta merta menjadikan Alkitab lebih sempurna dibandingkan
Al-Quran. Kali ini yang akan kita bahas adalah tentang berapa sebenarnya
kandang kuda yang dimiliki Salomo, karena meskipun tidak mendapat sorotan yang
banyak dibandingkan pembahasan lainnya, akan tetapi ini sangat menarik sekali
untuk dibahas.
(Baca Juga : Pelecehan Alkitab Terhadap Nabi Luth)
Disadari ataupun tidak oleh segenap umat Kristen, di dalam
Alkitab terdapat kontradiktif alias pertentangan tentang berapa kandang kuda
milik Salomo ini.
Menurut Kitab Pertama Raja-Raja, Salomo memiliki 40.000
(empat puluh ribu) kandang.
Lagipula Salomo mempunyai kuda empat puluh ribu
kandang untuk kereta-keretanya dan dua belas ribu orang berkuda. (I Raja-Raja 4
: 26)
Sedangkan menurut Kitab Kedua Tawarikh, Salomo memiliki
4.000 (empat ribu) kandang.
Salomo mempunyai juga empat ribu kandang untuk kuda-kudanya
dan kereta-keretanya dan dua belas ribu orang berkuda, yang
ditempatkan dalam kota-kota kereta dan dekat raja di Yerusalem. (II Tawarikh 9
: 25)
Lalu apakah ada masalah? Tentu saja. Angka 4.000 dengan
40.000 itu sangat jauh, sebesar 36.000 kandang.
Ada orang Kristen yang yang beranggapan bahwa itu sekedar
angka nol saja, ada kesilapan. Kalau begitu anggapan mereka itu adalah
kesalahan, karena di dalam bahasa Ibrani (Hebrew) yang menurut umat Kristen
sebagai bahasa penulisan asli dari Perjanjian Lama, di situ tidak pernah
dinyatakan dalam bentuk angka, seperti 1, 2 ataupun seterusnya. Di sana yang
tertera itu adalah huruf, yaitu satu, dua, tiga, dan seterusnya.
Anggapan dari orang Kristen lainnya adalah bahwa itu
kesalahan saat penyalinan Alkitab dari masa ke masa, ini merupakan anggapan
yang menurut saya terbanyak.
Kalau menurut mereka seperti itu, lantas Alkitab tidak
dijaga dengan baik oleh Tuhan bukan? Karena sebagaimana yang diyakini orang
Kristen bahwa penulisan Alkitab itu diilhami oleh Roh Kudus. Apakah Roh Kudus
yang notabennya sebagai Tuhan salah dalam menyampaikan kepada para penulis
Alkitab?
Yang perlu dipahami di sini bahwa apapun alasan yang orang
Kristen gunakan maka itu malah membuktikan ketidaksempurnaan Alkitab, dengan
kata lain Alkitab tidak benar-benar firman Tuhan, karena firman Tuhan tidak
mungkin bertentangan dan tidak mungkin tidak dijaga oleh-Nya. Sebagai umat Kristen
itu menjadi konsokuensi yang harus diterima oleh mereka. Jikalau alasan mereka
karena ada kesalahan dalam penyalinan maka Roh Kudus salah dalam mengilhami
wahyu kepada para penulisnya. Jika alasannya karena ketidaksempurnaan para
penulisnya maka berarti Tuhan tidak menjaga dengan baik firman-Nya. Jika
alasannya karena kertas penyalinan ataupun tempat ditulisnya ayat-ayat Alkitab
itu tidak bagus sehingga mudah rusak dan berakibat kepada perbedaan dalam
isinya, maka itu berarti Tuhan tidak menjaga firman-Nya.
Yang jelas, pertentangan ini sekali lagi membuktikan bahwa
Alkitab bukanlah benar-benar firman Tuhan. Sebaliknya, Al-Quran adalah Kitab
yang dijaga oleh Tuhan dan tidak terdapat pertentangan di dalamnya, bisa dilihat
pada ayat di bawah ini.
Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al-Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. (Q.S. Al-Hijr : 9)
Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Quran? Kalau kiranya Al-Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka
mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya. (Q.S. An-Nisaa' : 82)
Saya mengajak orang-orang Kristen untuk
merenungi hal ini, karena ini sangat berpengaruh terhadap akidah yang mereka
anut. Saya terus terang sangat menyayangi mereka, sehingga saya ingin mengajak
mereka untuk kembali jalan yang sama dengan yang ditempuh oleh Yesus, yakni ke
jalan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Masuklah ke dalam agama Islam, agama yang akan
mengajarkan tentang bagaimana sebenarnya kedudukan Yesus itu dan bagaimana
sebenarnya sikap kita terhadap beliau.
Semoga Allah memberi hidayah kepada orang
Kristen untuk memeluk agama Allah, yaitu agama Islam.
0 komentar:
Post a Comment