Kematian |
Sudah berapa lama kita hidup di bumi Allah Subhanahu Wa
Ta’ala? Tentunya ada yang sudah berpuluh-puluh tahun bukan? Selama itu sudah
apa yang kita lakukan? Sudah berapa banyak amal yang kita lakukan selama kita
hidup? Sadarkah kita semua, bahwa kita itu dihidupkan Allah Ta’ala untuk
mengabdi kepada-Nya saja, kita bukan tanpa tujuan diciptakan oleh-Nya.
Dan
Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi
kepada-Ku. (Q.S. Adz-Dzaariyaat : 56)
Kita hanya diperintahkan untuk beribadah, mengabdikan hidup
kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Tapi kita seakan melupakan itu semua,
contohnya saja saat adzan berkumandang, kita bukannya segera ke masjid untuk
melakukan sholat berjamaah tetapi malah melanjutkan aktifitas duniawi kita.
Mana persiapan kita untuk akhirat? Apakah kita tidak sadar bahwa kita akan mati
nantinya?
…Tiap-tiap
umat mempunyai ajal. Apabila telah datang ajal mereka, maka mereka tidak dapat
mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukan(nya). (Q.S.
Yunus : 49)
Setiap detiknya di dunia ini ada saja orang yang mati,
bahkan dalam sehari saja banyak sekali orang yang mati. Apakah kita tidak
memperhatikan itu semua wahai saudaraku? Bagaimana jika kita ada di kondisi itu?
Bagaimana jika kita mati dan berada di liang lahat itu? Apakah hati kita tidak
tersentuh? Bayangkan jika kita yang berjumpa malaikat maut, bayangkan jika kita
akan dikafani, bayangkan jika kita ada di kubur itu, bayangkan kita akan di
tinggal sendirian di liang lahat, bayangkan itu semua wahai sadara-saudaraku.
Umur kita sudah ditentukan oleh Allah Tabaraka Wa Ta’ala, kita tidak akan bisa
menambah umur kita ataupun menguranginya karena itu sudah ditetapkan Allah
Subhanahu Wa Ta’ala jauh sebelum Dia menciptakan langit dan bumi.
…Dan
sekali-kali tidak dipanjangkan umur seorang yang berumur panjang dan tidak pula
dikurangi umurnya, melainkan (sudah ditetapkan) dalam Kitab (Lauh Mahfuzh).
Sesungguhnya yang demikian itu bagi Allah adalah mudah. (Q.S. Faathir : 11)
Coba kita datang ke kuburan, kita renungi bersama. Kita
renungi diri kita yang bergelimang dosa ini. Kita koreksi dan instrospeksi diri
kita yang jauh sekali dari Allah Ta’ala. Kita seakan menjauh dari Allah yang padahal
begitu menyayangi kita. Kita mau lari dari kematian? Tidak akan pernah bisa.
Di
mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam
benteng yang tinggi lagi kokoh... (Q.S. An-Nisaa’ : 78)
Mau di mana pun kita, mati akan menjumpai
kita, malaikat maut tetap akan mencabut nyawa kita meskipun kita berada di
bulan ataupun daerah yang sulit dicapai sekalipun. Semakin hari kita akan
menjumpai ajal dan kematian kita. Misalnya saja umur kita yang ditetapkan oleh
Allah adalah 60 tahun, sedangkan umur kita sekarang adalah 40 tahun, maka
semakin lama kita akan mendekati umur 60 tahun dan pada akhirnya akan dimatikan
Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Memang umur kita bertambah, misalnya 1 tahun, tetapi
semakin bertambahnya umur maka semakin sedikit pula jatah umur kita.
Maka dari itu, sudah menjadi keharusan dan
kewajiban kita untuk terus beribadah, taat dan mengabdi kepada Allah Subhanahu
Wa Ta’ala sampai ajal menjemput kita. Tidak ada kata terlambat, bagi kita yang
ingin bertaubat Allah akan membukakan pintu taubat-Nya seluas langit dan bumi.
dan
sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal). (Q.S. Al-Hijr :
99)
Semoga bermanfaat.
0 komentar:
Post a Comment