![]() |
Allah |
Baiklah, untuk menjawab pertanyaan tersebut maka yang harus
saya jelaskan di sini adalah bahwa “Al-Quran
adalah kitab dengan gaya bahasa tingkat tinggi dan tidak ada yang bisa
menandinginya.” Jadi, mustahil sekali ada kesalahan di Al-Quran dalam
bentuk apapun itu. Allah yang langsung mengklarifikasi di dalam Al-Quran.
(Ialah)
Al-Quran dalam bahasa Arab yang tidak ada kebengkokan (di dalamnya) supaya
mereka bertakwa. (Q.S. Az-Zumar : 28)
Al-Quran diturunkan Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam bahasa
Arab yang tidak ada kebengkokan di dalamnya. Apa maksud kebengkokan di sini?
Kebengkokan di sini semua yang menunjukkan kelemahan Al-Quran, baik itu
kontradiksi, kesalahan, kekeliruan, penempatan kata, dan segala hal. Bahasa Al-Quran
adalah induk dari semua bahasa di muka bumi ini, bukan sekedar bahasa Arab
biasa, akan tetapi bahasa Arab yang mana Allah sendiri yang menyusun huruf demi
hurufnya. Bahkan banyak orang-orang yang menulis karya sastra seperti syair
ataupun karangan yang mengambil gaya bahasa dari Al-Quran.
Sekarang kita ke pembahasan utama, Mengapa Allah menyebut
kaum Nabi Luth mendustakan para rasul? Bukankah rasul yang datang kepada kaum
Luth hanyalah Nabi Luth itu sendiri?
Kaum
Luth telah mendustakan rasul-rasul, (Q.S. Asy-Syu’araa’ : 160)
Jawabannya adalah bahwa semua rasul dari rasul pertama
sampai kepada Nabi Muhammad menyampaikan dakwah yang sama, yaitu menyembah
Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Sehingga kalau kaum Nabi Luth
mendustakan Nabi Luth, maka mereka otomatis mendustakan rasul-rasul yang lainnya, begitu pula sebaliknya, kalau mereka
mentaati Nabi Luth maka mereka otomatis mentaati rasul-rasul yang lainnya.
Bahkan bukan hanya kaum Nabi Luth saja yang mendustakan para rasul, kaum Nuh,
kaum ‘Aad (kaum Nabi Hud), kaum Nabi Tsamud (kaum Nabi Sholeh), dan penduduk
Aikah (kaum Nabi Syu’aib) juga disebut mendustakan para rasul.
Kaum
Nuh telah mendustakan para rasul. (Q.S. Asy-Syu’araa’ : 105)
Kaum
'Aad telah mendustakan para rasul. (Q.S. Asy-Syu’araa’ : 123)
Kaum
Tsamud telah mendustakan rasul-rasul. (Q.S. Asy-Syu’araa’ : 141)
Penduduk
Aikah telah mendustakan rasul-rasul; (Q.S. Asy-Syu’araa’ : 176)
Jadi sudah jelas bahwa mendustakan para
rasul di sini maksudnya jikalau suatu umat mendustakan rasulnya maka otomatis
mereka juga mendustakan semua rasul Allah, karena seperti yang dijelaskan di
atas bahwa dakwah yang dibawa oleh semua rasul sama, yaitu mengajak umatnya
untuk menyembah Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya.
Dan
Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan
kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka
sembahlah olehmu sekalian akan Aku." (Q.S. Al-Anbiyaa’ : 25)
Karena tidak mungkin Al-Quran terdapat kesalahan, karena
Al-Quran itu datang dari Allah dan Allah sendiri yang menjaga keasliannya
Sesungguhnya
Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar
memeliharanya. (Q.S. Al-Hijr : 9)
Semoga pembahasan ini bermanfaat.
0 komentar:
Post a Comment