Para Nabi Yang Dijamin Surga Saja Mohon Ampun Sama Allah, Mengapa Kita Tidak?

Istighfar
Istighfar


Para nabi Allah Subhanahu Wa Ta’ala adalah ma’shum, alias terbebas dari yang namanya dosa, para nabi dan rasul juga dijamin surga oleh Allah Tabaraka Wa Ta’ala tanpa keraguan sedikitpun. Tetapi inilah luar biasanya para nabi Allah, meskipun mereka sudah dijamin surga dan terbebas dari neraka akan tetapi mereka tetap mohon ampun sama Allah. Simaklah beberapa nabi berikut ini.

Musa berdoa: "Ya Tuhanku, ampunilah aku dan saudaraku dan masukkanlah kami ke dalam rahmat Engkau, dan Engkau adalah Maha Penyayang di antara para penyayang." (Q.S. Al-A’raaf : 151)
Nabi Musa ‘alaihissalam saja yang mendapat julukan Kalamullah mohon ampun sama Allah. Pada ayat di atas disebutkan bahwasannya Nabi Musa ‘alaihissalam memohon ampun untuk dirinya dan saudaranya yaitu Nabi Harun ‘alaihissalam. Bukan hanya itu, beliau juga memohon agar mereka berdua dimasukkan ke dalam rahmat Allah ‘Azza Wa Jalla.

Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kebinasaan." (Q.S. Nuh : 28)

Doa di atas adalah doa Nabi Nuh ‘alaihissalam, beliau meminta ampun untuk dirinya, kedua orang tua beliau, dan untuk orang-orang mukmin baik itu laki-laki maupun perempuan. Nabi Nuh ‘alaihissalam juga memohon agar jangan menambahkan orang-orang zalim selain kebinasaan.

Ia berkata: "Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang juapun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi." (Q.S. Shad : 35)

Ayat di atas adalah doa Nabi Sulaiman ‘alaihissalam, lihatlah doa beliau. Nabi Sulaiman ‘alaihissalam meminta ampun bagi dirinya dan memohon agar Allah menganugerahkan kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorangpun sepeninggal beliau.

Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)." (Q.S. Ibrahim : 41)

Ayat di atas merupakan doa dari Nabi Ibrahim ‘alaihissalam, beliau memohon ampun untuk dirinya, kedua orang tua beliau dan seluruh orang mukmin.
Lihatlah para nabi di atas, nabi-nabi tersebut membuktikan bahwa meskipun kita sudah dijamin sebuah kebaikan dan nikmat yang besar, akan tetapi jangan membuat kita lalai akan hal itu, justru dengan kabar dijaminnya surga kita harus lebih taat kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Ini pernah terjadi saat Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam sholat dengan bilangan rakaat yang banyak sekali jumlahnya sampai kaki beliau bengkak. Bayangkan wahai saudara-saudaraku, kaki manusia paling mulia itu bengkak karena ibadah yang dilakukannya kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Melihat hal itu, istri beliau Siti ‘Aisyah pun bertanya kepada baginda kenapa beliau sholat sebegitu banyaknya sampai kakinya bengkak, “Bukankah dosa sudah diampuni Allah baik yang telah lalu maupun yang akan datang”. Akan tetapi baginda Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam sebagai panutan bagi seluruh umat manusia mengatakan “Apakah tidak boleh jika aku termasuk hamba yang bersyukur?”. Bukan hanya itu, bahkan ada riwayat yang menyatakan bahwa nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam beristighfar 70 kali dan ada juga yang menyatakan 100 kali dalam sehari.

Masya Allah. Begitu mulianya para nabi Allah Ta’ala, meskipun mereka sudah dijamin surga yang penuh kenikmatan, akan tetapi mereka tetap giat beribadah dan mohon ampun sama Allah. Lalu bagaimana dengan kita wahai saudara-saudaraku? Kita yang belum pasti dijamin surga langsung oleh Allah kenapa begitu santai-santai saja dalam hidup ini? Kita beribadah tanpa ada rasa ketaatan yang lebih kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, beribadah hanya sekedar ya beribadah saja, tidak ada nilai lebih. Kita beristighfar sama Allah saja sangat jarang, kalau pun ada hanya kalau ada perlunya saja. Wahai sahabat-sahabatku, sudah seharusnya kita senantiasa beristighfar memohon ampun kepada Allah Ta’ala.

maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat. (Q.S. An-Nashr : 3)

Di ayat lain Allah Ta’ala berfirman,

Maka mengapa mereka tidak bertaubat kepada Allah dan memohon ampun kepada-Nya? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S. Al-Maa’idah : 74)

Mari kita perbanyak istighfar kepada Allah, kita bertaubah sama Allah atas segala dosa-dosa yang pernah kita kerjakan dan jangan pernah berhenti mohon ampun sama Allah, karena kita tidak terlepas dari yang namanya dosa dan kesalahan.

(Baca Juga : Kisah Nabi Luth Lengkap)

Semoga bermanfaat.
Share on Google Plus

- Yusri Triadi

liputanalquran.com
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment