Penyebutan dan Penjelasan 25 Nabi dan Rasul di Dalam Al-Quran


25 Nabi dan Rasul
25 Nabi dan Rasul

Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah mengutus berbagai nabi dan rasul di muka bumi ini. Akan tetapi Allah Ta’ala hanya mewajibkan kita untuk mengimani 25 nabi dan rasul yang namanya disebutkan di dalam Al-Quranul Karim. Ke-25 nabi tersebut diawali dengan Nabi Adam ‘alaihissalam dan diakhiri dengan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Pengetahuan tentang 25 nabi dan rasul ini begitu penting karena ini adalah salah satu kunci keimanan kita. Pada tulisan ini akan dibahas tentang ayat Al-Quran yang menyebutkan ke-25 nabi dan rasul, akan tetapi di sini hanya disebutkan 1 ayat saja, karena jikalau semua ayatnya disebutkan maka akan sangat banyak sekali, maka dari itu sepertinya 1 ayat sudah cukup untuk mewakili semua penyebutannya di dalam Al-Quran. Apa sajakah ayatnya?

(Baca Juga : Apakah Pacaran Haram?)

1. Nabi Adam ‘alaihissalam

Sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu (Adam), lalu Kami bentuk tubuhmu, kemudian Kami katakan kepada para malaikat: "Bersujudlah kamu kepada Adam", maka merekapun bersujud kecuali iblis. Dia tidak termasuk mereka yang bersujud. (Q.S. Al-A’raaf :11)

Ayat di atas berbicxara tentang perintah Allah Subhanahu Wa Ta’ala kepada para malaikat untuk bersujud kepada Nabi Adam ‘alaihissalam sebagai bentuk penghormatan, bukan sebagai ibadah. Semua para malaikat bersujud sesuai perintah Allah Tabaraka Wa Ta’ala, akan tetapi hanya iblislah yang menolak untuk bersujud kepada Adam ‘alaihissalam. Maka dari itu Allah ‘Azza Wa Jalla disebut sebagai makhluk pembangkang dan ingkar, sehingga Allah Ta’ala mengazabnya dengan neraka dan dikeluarkan dari surga, padahal dulunya iblis itu makhluk yang mulia. Itulah akibat jikalau kita berbuat sombong dan ingkar kepada perintah Allah Ta’ala.

2. Nabi Idris ‘alaihissalam

Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka, kisah) Idris (yang tersebut) di dalam Al Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang nabi. (Q.S. Maryam : 56)

Ayat di atas Allah ‘Azza Wa Jalla menjelaskan tentang status kenabian dari Nabi Idris ‘alaihissalam.

3. Nabi Nuh ‘alaihissalam

Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, (dia berkata): "Sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang nyata bagi kamu, (Q.S. Huud : 25)

Ayat di atas menjelaskan tentang dakwah nabi Nuh ‘alaihissalam saat diutus Allah Subhanahu Wa Ta’ala menjadi rasul bagi kaumnya. Salah satu isi dakwah Nabi Nuh ‘alaihissalam yaitu menjelaskan bahwa dia adalah seorang pemberi peringatan yang nyata, maksudnya nyata benar-benar diutus oleh Tuhan Semesta Alam.

4. Nabi Hud ‘alaihissalam

Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum 'Aad saudara mereka, Hud. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain dari-Nya. Maka mengapa kamu tidak bertakwa kepada-Nya?" (Q.S. Al-A’raaf : 65)

Ayat di atas menerangkan tentang dakwah utama Nabi Hud ‘alaihissalam saat diutus Allah Subhanahu Wa Ta’ala menjadi rasul bagi kaum ‘Aad. Dakwah utama beliau adalah sembahlah Allah semata, tidak ada Tuhan selain Dia dan bertakwalah kepada Allah Ta’ala.

5. Nabi Shaleh ‘alaihissalam

Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka Shaleh. Shaleh berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya, Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya)." (Q.S. Huud : 61)

Ayat di atas menjelaskan tentang Nabi Shaleh ‘alaihissalam yang diutus menjadi rasul kepada kaum Tsamud. Dakwah utama dan pertama Nabi Shaleh ‘alaihissalam kepada kaumnya adalah untuk menyembah Allah Ta’ala satu-satunya, tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah Tabaraka Wa Ta’ala.

6. Nabi Ibrahim ‘alaihissalam

Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala. (Q.S. Ibrahim : 35)

Ayat di atas menjelaskan kepada kita tentang salah satu do’a Nabi Ibrahim ‘alaihissalam, yaitu beliau berdoa agar negeri Mekkah menjadi negeri yang aman dan agar Allah Ta’ala jauhkan dia beserta anak cucunya dari penyembahan berhala, karena itu adalah suatu tindakan yang sangat tercela dan termasuk perbuatan syirik.

7. Nabi Luth ‘alaihissalam

Dan (ingatlah kisah) Luth, ketika dia berkata kepada kaumnya: "Mengapa kamu mengerjakan perbuatan fahisyah itu sedang kamu memperlihatkan(nya)?" (Q.S. An-Naml : 54)

Ayat d atas menjelaskan tentang peringatan Nabi Luth ‘alaihissalam tentang tindakan fahisyah yang dilakukan kebanyakan umatnya kala itu. Perbuatan fahisyah pada ayat ini maksudnya ada yang mengatakan perbuatan zina, ada juga yang berpendapat perbuatan homoseks yang dilakukan umat Nabi Luth ‘alaihissalam kala itu, yaitu para lelaki berhubungan dengan lelaki lainnya, bukan dengan perempuan. Hal ini senada dengan keterangan ayat berikutnya,

 "Mengapa kamu mendatangi laki-laki untuk (memenuhi) nafsu (mu), bukan (mendatangi) wanita? Sebenarnya kamu adalah kaum yang tidak mengetahui (akibat perbuatanmu)." (Q.S. An-Naml : 55)

8. Nabi Isma’il ‘alaihissalam

Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah Ismail (yang tersebut) di dalam Al-Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya, dan dia adalah seorang rasul dan nabi. (Q.S. Maryam : 54)

Ayat di atas menjelaskan tentang siapa sebenarnya Nabi Ismail ‘alaihissalam itu, pada ayat di atas disebutkan bahwa dia adalah seorang yang janjinya benar, seorang nabi dan juga seorang rasul. Beliau adalah anak kandung dari Nabi Ibrahim ‘alaihissalam dan merupakan kakek buyut dari Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.

9. Nabi Ishaq ‘alaihissalam

Dan Kami beri dia kabar gembira dengan (kelahiran) Ishaq seorang nabi yang termasuk orang-orang yang saleh. (Q.S. Ash-Shaaffaat : 112)

Pada ayat menerangkan kepada kita tentang kabar gembira yang diberikan Allah Subhanahu Wa Ta’ala kepada Nabi Ibrahim ‘alaihissalam dengan istrinya, yaitu dengan kelahiran Ishaq ‘alaihissalam. Beliau adalah seorang nabi dan termasuk ke dalam hamba-hamba yang sholih.

10. Nabi Ya’qub ‘alaihissalam

Adakah kamu hadir ketika Ya'qub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya: "Apa yang kamu sembah sepeninggalku?" Mereka menjawab: "Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya". (Q.S. Al-Baqarah : 133)

Ayat di atas menjelaskan tentang pesan Nabi Ya’qub ‘alaihissalam saat datang tanda-tanda maut kepadanya. Pesan ini adalah pesan yang sangat luar biasa dan memiliki nilai moral yang sangat tinggi, yaitu pesan untuk mengingatkan kepada anak cucunya agar menyembah Allah Ta’ala, yaitu Tuhannya dan Tuhan nenek moyangnya.

11. Nabi Yusuf ‘alaihissalam

(Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya: "Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku." (Q.S. Yusuf : 4)

Ayat di atas menjelaskan tentang Nabi Yusuf ‘alaihissalam yang menceritakan mimpinya kepada ayahnya yaitu Ya’qub ‘alaihissalam. Dalam ceritanya Nabi Yusuf ‘alaihissalam bermimpi bahwa dia melihat sebelas bintang, matahari dan bulat bersujud kepadanya. Akan tetapi pada ayat selanjutnya diterangkan bahwa Nabi Ya’qub menyuruh anaknya ini untuk merahasiakan mimpinya agar tidak ketahuan saudara-saudaranya yang akan dengki kepadanya.
12. Nabi Ayyub ‘alaihissalam

dan (ingatlah kisah) Ayyub, ketika ia menyeru Tuhannya: "(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang." (Q.S. Al-Anbiyaa’ : 33)

Ayat di atas berkisah tentang Nabi Ayyub ‘alaihissalam saat terkena penyakit yang sangat parah, beliau pun berdoa kepada Allah Ta’ala. Allah Ta’ala pun memperkenankan doa hamba-Nya itu dan Nabi Ayyub ‘alaihissalam sembuh dari penyakitnya. Doa ini juga bisa kita gunakan jikalau kita terkena penyakit, karena sebaik-baik doa adalah yang terdapat di Al-Quran dan As-Sunnah.

13. Nabi Syu’aib ‘alaihissalam

Dan (Kami telah mengutus) kepada penduduk Madyan, saudara mereka Syu'aib, maka ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah olehmu Allah, harapkanlah (pahala) hari akhir, dan jangan kamu berkeliaran di muka bumi berbuat kerusakan." (Q.S. Al-‘Ankabuut : 36)

Ayat di atas menjelaskan tentang dakwah Nabi Syu’aib ‘alaihissalam kepada kaumnya yakni penduduk Madyan. Dakwah utama yang diserukan oleh Nabi Syu’aib ‘alaihissalam adalah ketauhidan, yaitu mengajak umatnya untuk menyembah Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya.

14. Nabi Musa ‘alaihissalam

Dan sesungguhnya Kami telah memberikan kepada Musa sembilan buah mukjizat yang nyata, maka tanyakanlah kepada Bani Israil, tatkala Musa datang kepada mereka lalu Fir'aun berkata kepadanya: "Sesungguhnya aku sangka kamu, hai Musa, seorang yang kena sihir." (Q.S. Al-Israa’ : 101)

Ayat di atas adalah sebagai keterangan bahwa Nabi Musa ‘alaihissalam diberikan Allah Subhanahu Wa Ta’ala 9 buah mukjizat. Kesembilan mukjizat ini adalah sebagai pembuktian bahwa beliau memanglah Nabi dan Rasul Allah Ta’ala kepada Bani Israil, di antara 9 mukjizat itu adalah tongkat beliau yang dapat berubah menjadi ular dan dapat membelah Laut Merah dengan izin Allah Ta’ala.

15. Nabi Harun ‘alaihissalam

Dan saudaraku Harun dia lebih fasih lidahnya daripadaku, maka utuslah dia bersamaku sebagai pembantuku untuk membenarkan (perkataan)ku; sesungguhnya aku khawatir mereka akan mendustakanku." (Q.S. Al-Qashash : 34)

Ayat di atas merupakan potongan doa Nabi Musa ‘alaihissalam kepada Allah agar mengutus saudaranya yakni Nabi Harun ‘alaihissalam. Allah Ta’ala pun mengabulkan doa beliau dan mengutus Harun ‘alaihissalam bersama Nabi Musa ‘alaihissalam.

16. Nabi Dzulkifli ‘alaihissalam

Dan (ingatlah kisah) Ismail, Idris dan Dzulkifli. Semua mereka termasuk orang-orang yang sabar. (Q.S. Al-Anbiyaa’ : 85)

Ayat di atas adalah penjelasan tentang status beberapa Nabi Allah Ta’ala yaitu Nabi Isma’il ‘alaihissalam, Nabi Idris ‘alaihissalam dan Nabi Dzulkifli ‘alaihissalam. Mereka semua adalah orang-orang yang sabar dan tidak ada keraguan lagi tentang kenabian mereka.

17. Nabi Dawud ‘alaihissalam

Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Dawud kurnia dari Kami. (Kami berfirman): "Hai gunung-gunung dan burung-burung, bertasbihlah berulang-ulang bersama Dawud", dan Kami telah melunakkan besi untuknya, (Q.S. Saba’ : 10)

Ayat di atas menjelaskan tentang sebagian kelebihan Nabi Dawud ‘alaihissalam yang diberikan Allah Ta’ala. Salah satu karunia yang diberikan kepada beliau adalah Allah Ta’ala memerintahkan gunung-gunung dan burung-burung untuk bertasbih bersama Nabi Dawud ‘alaihissalam, dan Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah melunakkan besi untuk Nabi Dawud ‘alaihissalam.

18. Nabi Sulaiman ‘alaihissalam

Dan (telah Kami tundukkan) untuk Sulaiman angin yang sangat kencang tiupannya yang berhembus dengan perintahnya ke negeri yang Kami telah memberkatinya. Dan adalah Kami Maha Mengetahui segala sesuatu. (Q.S. Al-Anbiyaa’ : 81)

Ayat di atas menjelaskan tentang beberapa mukjizat yang diberikan Allah Subhanahu Wa Ta’ala kepada Nabi Sulaiman ‘alaihissalam yaitu mengaruniakannya angin yang dapat berhembus sesuai dengan perintahnya. Beliau adalah anak kandung dari Nabi Dawud ‘alaihissalam.

19. Nabi Ilyas ‘alaihissalam

Dan sesungguhnya Ilyas benar-benar termasuk salah seorang rasul-rasul. (Q.S. Ash-Shaaffaat : 123)

Ayat di atas memperjelas tentang status kerasulan Nabi Ilyas ‘alaihissalam, beliau adalah di antara orang-orang yang mulia dan diberikan banyak kelebihan oleh Allah Tabaraka Wa Ta’ala.

20. Nabi Ilyasa’ ‘alaihissalam

Dan ingatlah akan Ismail, Ilyasa' dan Dzulkifli. Semuanya termasuk orang-orang yang paling baik. (Q.S. Shad : 48)

Ayat di atas merupakan penjelasan tentang kemuliaan dan keutamaan yang diberikan Allah Ta’ala kepada hamba-hamba-Nya, yaitu Nabi Isma’il ‘alaihissalam, Nabi Ilyasa’ ‘alaihissalam dan Nabi Dzulkifli ‘alaihissalam.

21. Nabi Yunus ‘alaihissalam

Sesungguhnya Yunus benar-benar salah seorang rasul, (Q.S. Ash-Shaaffaat : 139)

Ayat di atas berbicara mengenai status kerasulan Nabi Yunus ‘alaihissalam bahwa beliau memang benar-benar seorang rasul utusan Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

22. Nabi Zakariyya ‘alaihissalam

Hai Zakariyya, sesungguhnya Kami memberi kabar gembira kepadamu akan (beroleh) seorang anak yang namanya Yahya, yang sebelumnya Kami belum pernah menciptakan orang yang serupa dengan dia. (Q.S. Maryam : 7)

Ayat di atas adalah sebagai jawaban doa Nabi Zakariyya ‘alaihissalam yang menginginkan seorang anak laki-laki yang sholih. Maka Allah Ta’ala mengaruniakannya anak yang sangat mulia yaitu Nabi Yahya ‘alaihissalam.

23. Nabi Yahya ‘alaihissalam

Hai Yahya, ambillah Al-Kitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh. Dan Kami berikan kepadanya hikmah selagi ia masih kanak-kanak, (Q.S. Maryam : 12)

Ayat di atas menjelaskan tentang kenabian Nabi Yahya ‘alaihissalam dan perintah Allah Ta’ala untuk memegang teguh Taurat dengan sungguh-sungguh.

24. Nabi ‘Isa ‘alaihissalam

dan karena ucapan mereka: "Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. (Q.S. An-Nisaa’ : 157)

Ayat di atas adalah sebagai penjelasan bahwa Nabi ‘Isa ‘alaihissalam tidaklah dibunuh dan tidak pula disalib. Dan Nabi ‘Isa ‘alaihissalam akan turun suatu saat nanti sebagai pertanda di akhir zaman dan beliau akan membunuh babi, mengharamkan jizyah, dan mematahkan salib serta menjelaskan bahwa beliau bukanlah Tuhan. Kedatangan beliau yang kedua kalinya nanti adalah sebagai muslim dan sebagai pengikut syariat Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.

25. Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam

Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (Q.S. Al-Ahzaab : 40)

Ayat di atas menjelaskan tentang bahwa Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam adalah Rasul Allah, utusan Allah dan juga penutup para nabi. Sehingga tidak ada lagi nabi setelah beliau dan dengan beliaulah Islam lahir.

Itulah penyebutan 25 nabi dan rasul di dalam Al-Quran beserta sedikit penjelasannya. Kiranya tulisan ini dapat mempertebal rasa cinta kepada para utusan Allah Ta’ala di muka bumi ini dan dapat mengambil berbagai hikmah yang telah dijelaskan Allah Subhanahu Wa Ta’ala di dalam Al-Quran.
Semoga bermanfaat.
Share on Google Plus

- Yusri Triadi

liputanalquran.com
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Post a Comment