Benarkah Yesus Tuhan? |
Agama Kristen adalah agama dengan pemeluk terbanyak di dunia
saat ini. Meskipun memiliki pemeluk yang paling banyak dibandingkan agama-agama
lainnya ini tidak serta-merta membuat Kristen agama yang benar. Di antara
akidah yang dianut oleh orang Kristen adalah mereka meyakini ketuhanan Yesus. Tapi
benarkah akidah ini? Benarkah Yesus itu Tuhan?
Untuk membuktikan ketuhanan Yesus Kristus, kita harus mengetahui
terlebih dahulu apakah Yesus mengakui dirinya Tuhan ataukah tidak. Lihatlah
pernyataan Yesus di bawah ini,
Inilah
hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah
yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus. (Yohanes 17 : 3)
Jawab Yesus:
"Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorangpun yang baik selain dari pada
Allah saja. (Markus 10 : 18)
Ayat di atas mengindikasikan bahwa Yesus sendiri mengakui
bahwa dirinya adalah seorang utusan. Bahkan Yesus menjelaskannya pada banyak
ayat di Alkitab,
Jawab Yesus:
"Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."
(Matius 15 : 24)
Akulah yang bersaksi
tentang diri-Ku sendiri, dan juga Bapa, yang mengutus Aku, bersaksi tentang
Aku." (Yohanes 8 : 18)
"Barangsiapa
menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku. Dan
barangsiapa menyambut Aku, bukan Aku yang disambutnya, tetapi Dia yang mengutus
Aku." (Markus 9 : 37)
Sebab Aku
berkata-kata bukan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang mengutus Aku, Dialah
yang memerintahkan Aku untuk mengatakan apa yang harus Aku katakan dan Aku
sampaikan. (Yohanes 12 : 49)
Jadi Yesus itu hanyalah utusan Allah, dia bukanlah Tuhan.
Dia adalah seorang utusan Bapa untuk mengajak manusia kepada jalan yang benar.
Lalu bagaimana dengan mukjizat Yesus menghidupkan Lazarus
yang telah mati? Yesus juga pernah membunuh 2000 babi, mengutuk pohon ara,
menenangkan angin topan, berjalan di atas air, menyembuhkan orang yang sakit
dan lain sebagainya. Bukankah ini membuktikan ketuhanannya? Itu sudah dijawab
oleh Yesus
"Kepada-Ku telah
diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. (Matius 28 : 18)
Jadi semua mukjizat Yesus diberikan oleh Allah untuk
membuktikan kerasulannya, untuk membenarkan ajaran yang dibawanya. Itu sama
sekali tidak membuktikan ketuhanan Yesus karena mukjizat banyak juga dilakukan
para nabi sebelum Yesus, contohnya saja Musa yang dapat membelah lautan.
Petrus/Peter juga menyampaikan kepada kita bahwa Yesus itu
adalah seorang manusia. Yesus melakukan mukjizat dan tanda-tanda dengan izin
Allah.
Hai orang-orang
Israel, dengarlah perkataan ini: Yang aku maksudkan, ialah Yesus dari Nazaret,
seorang yang telah ditentukan Allah dan yang dinyatakan kepadamu dengan
kekuatan-kekuatan dan mujizat-mujizat dan tanda-tanda yang dilakukan
oleh Allah dengan perantaraan Dia di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu
tahu. (Kisah Para Rasul 2 : 22)
Tentunya kesaksian Petrus lebih kita percaya daripada para
pastor, pendeta dan gereja, karena Petrus adalah murid Yesus, pernah hidup
bersama Yesus dan berhadap-hadapan langsung dengan Yesus. Petrus dan
murid-murid Yesus yang lainnya adalah orang yang paling mengenal Yesus dan
paling dekat dengan Yesus.
Tapi bukankah Yesus itu anak Tuhan? Bukankah itu berarti dia
tuhan? Tentu saja tidak, karena di Alkitab banyak sekali yang disebut sebagai
anak Tuhan,
Maka engkau harus
berkata kepada Firaun: Beginilah firman TUHAN: Israel ialah anak-Ku, anak-Ku
yang sulung; (Keluaran 4 : 22)
… sebab Aku telah
menjadi bapa Israel, Efraim adalah anak sulung-Ku. (Yeremia 31 : 9)
Nyatanya semua orang yang membawa perdamaian dan yang
dipimpin roh Allah adalah anak-anak Allah
Semua orang, yang
dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah. (Roma 8 : 14)
Berbahagialah orang
yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. (Matius 5 : 9)
Lalu bagaimana dengan kelahiran luar biasa Yesus? Dia lahir
tanpa seorang bapak, dia lahir hanya dari seorang ibu, bukankah itu berarti dia
tuhan? Tentu saja tidak. Karena ada beberapa orang yang lahir tanpa ayah bahkan
tanpa ibu, yaitu Adam dan Melkisedek.
Ia (Melkisedek) tidak
berbapa, tidak beribu, tidak bersilsilah, harinya tidak berawal dan hidupnya
tidak berkesudahan, dan karena ia dijadikan sama dengan Anak Allah, ia tetap
menjadi imam sampai selama-lamanya. (Ibrani 7 : 3)
Jadi kalau Yesus dijadikan Tuhan karena dia lahir tanpa
ayah, maka Adam dan Melkisedek lebih layak dan lebih pantas menjadi Tuhan
karena mereka ada tanpa ayah dan tanpa ibu.
Yesus tidak mungkin Tuhan dan tidak pernah mengakui
ketuhanannya. Karena ajaran yang dia bawa dari awalnya adalah ketauhidan,
ajaran menyembah Allah Yang Maha Esa, bukan Trinitas
Jawab Yesus:
"Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita,
Tuhan itu esa. (Markus 12 : 29)
Yesus bahkan tidak mengetahui kapan hari Kiamat, hanya Bapa
saja yang tahu.
Tetapi
tentang hari atau saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di
sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa saja." (Markus 13 : 32)
Yesus juga tidak tahu kapan musim pohon ara
Keesokan harinya
sesudah Yesus dan kedua belas murid-Nya meninggalkan Betania, Yesus merasa
lapar. Dan dari jauh Ia melihat pohon ara yang sudah berdaun. Ia mendekatinya
untuk melihat kalau-kalau Ia mendapat apa-apa pada pohon itu. Tetapi waktu Ia
tiba di situ, Ia tidak mendapat apa-apa selain daun-daun saja, sebab memang
bukan musim buah ara. (Markus 11: 12-13)
Ada yang bilang Yesus adalah 100% Tuhan dan 100% manusia.
Akan tetapi kenapa saat di kayu salib dia mengadu kepada Tuhan? Kenapa dia
memanggil Tuhan?
Kira-kira jam tiga
berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eli, Eli, lama sabakhtani?"
Artinya: /Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? (Matius 27 : 46)
Lalu kenapa Yesus katanya 1 dengan Bapa? Bukankah ini
membuktikan bahwa dia adalah Tuhan?
Aku dan Bapa adalah
satu." (Yohanes 10 : 30)
Satu di sini adalah makna dalam hal tujuan, bukan dalam
fisik ataupun satu keutuhan. Hal itu semakna dengan ayat di bawah ini,
Pada waktu itulah
kamu akan tahu, bahwa Aku di dalam Bapa-Ku dan kamu di dalam Aku dan Aku di
dalam kamu. (Yohanes 14 : 20)
Dan Aku tidak ada
lagi di dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang
kepada-Mu. Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu
yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti
Kita. (Yohanes 17 : 11)
Apakah Yesus satu dengan para muridnya? Tentu “satu” di sini
bermakna tujuan. Orang Kristen yang bernalar pasti akan mengerti hal ini.
Karena di lain ayat Yesus juga mengatakan bahwa Bapa lebih
besar daripada dia
Kamu
telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang
kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan
bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari
pada Aku. (Yohanes 14 : 28)
Bapa juga lebih besar daripada siapapun
Bapa-Ku, yang
memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapapun, dan seorangpun
tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa. (Yohanes 10 : 29)
Maka dari itu kesimpulannya tidak ada satu ayatpun yang
menjelaskan bahwa Yesus menyebut dirinya sebagai Tuhan. Yesus tidak pernah
mengklaim dan mengakui ketuhanannya. Karena dia adalah seorang utusan Allah,
rasul Allah, untuk mengajak umatnya kepada jalan yang benar dan menjauhi
kesyirikan. Akidah ketuhanan Yesus sebenarnya bermula dari pemikiran Paulus
yang berusaha menyesatkan umat manusia dan alhasil dia berhasil. Dia berhasil
memperdaya lebih dari setengah penduduk bumi dengan teologi sesatnya.
Seharusnya kita lebih mentaati Yesus daripada Paulus, karena Paulus sebenarnya
bukanlah murid Yesus, Paulus tidak pernah bertatapan langsung dengan Yesus dan
tidak pernah bicara secara langsung bertatapan muka dengan Yesus. Bisa
dikatakan Paulus mengaku-ngaku bahwa dia adalah utusan Yesus untuk menyebarkan
kebenaran, padahal yang terjadi sebaliknya. Dia memutarbalikkan ajaran Yesus
yang sebenarnya, Paulus mengubah secara total ajaran Yesus 2000 tahun yang lalu.
Kita seharusnya lebih percaya kepada Yesus dan murid-murid Yesus yang hidup
bersama Yesus, berjalan bersama Yesus, makan bersama Yesus, berbicara secara
langsung dengan Yesus dan menyaksikan sendiri mengenai Yesus. Maka dari itu
saya mengajak umat Kristen agar bertaubat kepada Allah. Masuk Islamlah dan
dosa-dosa kalian yang telah lalu selama beragama Kristen akan dilupakan Allah. Karena
Islam adalah agama kebenaran, agama yang mewajibkan pemeluknya mencintai Yesus
dan menghormati Yesus dengan cara yang benar.
Semoga Allah memberi hidayah kepada orang-orang Kristen agar
masuk Islam.
0 komentar:
Post a Comment