Injil Matius Tidak Ditulis Oleh Matius |
Orang-orang Kristen meyakini bahwa Alkitab adalah 100% wahyu
Tuhan. Mereka beranggapan bahwa Alkitab benar dan datang dari Tuhan. Mereka
begitu mengagung-agungkan Alkitab sampai mereka tidak meneliti apa yang
terdapat di dalamnya. Kalau saja mereka mau meneliti dan menelaah sejenak apa
yang ada di Alkitab maka mereka akan berkesimpulan bahwa Alkitab itu tidak lagi
100% Tuhan. Mungkin isinya ada yang firman Tuhan, akan tetapi isinya juga ada
perkataan ahli sejarah dan juga perkataan manusia. Sehingga kita dapat
simpulkan bahwa isi Alkitab memang tidak 100% firman Tuhan, isinya sudah
bercampur dan sudah terdapat perbedaan-perbedaan di dalamnya. Isi Alkitab ada
yang menyimpang dari ajaran tauhid, ada yang diubah-ubah, ada yang
dikurang-kurang, sehingga tentu saja terdapat pertentangan dan serba-serbi
variasi isi di dalamnya. Untuk itu perlu sekali pengetahuan Alkitab bagi
orang-orang Kristen agar mereka mengetahui bahwa kitab yang ada pada mereka
saat ini sejatinya bukanlah firman Tuhan.
Seperti yang kita ketahui bahwa Alkitab Kristen terdiri atas
66 kitab, sedangkan Alkitab Katolik Roma terdiri atas 73 kitab. Isi Alkitab ada
Taurat, Mazmur (Zabur), Injil, tulisan para nabi, tulisan Paulus dan lain
sebagainya. Intinya Alkitab itu isinya terbagi dua, yaitu Perjanjian Lama dan
Perjanjian Baru. Pada tulisan kali ini kita akan sedikit mengejutkan
orang-orang Kristen karena kita akan membahas bahwa Kitab Injil Matius
sebenarnya tidaklah ditulis oleh Matius. Tentu saja ini akan meruntuhkan
sendi-sendi agama Kristen dan akan mengurangi keotentikan Alkitab. Injil Matius
adalah injil pertama di antara 4 Injil. Masing-masing injil ini berusaha
menguraikan kisah hidup Yesus dan kisah-kisah lainnya yang berhubungan dengan
Yesus. Injil-injil tersebut adalah Matius, Markus, Lukas dan Yohanes. Jadi
Injil Matius adalah injil yang paling pertama dan paling awal ditulis menurut
para pakar Kristen.
Lalu dari mana kita mengetahui bahwa Injil Matius tidaklah
ditulis oleh Matius sendiri? Kita mengetahuinya dari isi Injil Matius itu
sendiri. Kalau tidak percaya lihatlah ayat di bawah ini, ingatlah isinya dan
ingatlah nomor pasal dan ayatnya.
Setelah Yesus pergi
dari situ, Ia melihat seorang yang bernama Matius duduk di rumah cukai, lalu Ia
berkata kepadanya: "Ikutlah Aku." Maka berdirilah Matius lalu
mengikut Dia. (Q.S. Matius 9 : 9)
Kalau memang ayat di atas ditulis oleh Matius, seharusnya
dia tidak menyebutkan namanya sendiri. Seharusnya dia menulis “Ia (Yesus)
berkata kepadaku: “Ikutilah Aku”.” Maka berdirilah aku lalu mengikuti Dia.”
Anak SMP bahkan SD sekalipun akan mengetahui bahwa ayat di
atas ditulis oleh orang ketiga. Kalau memang itu ditulis Matius maka Matius
akan menyebut dirinya “Aku” atau “Saya”, bukannya “Matius”. Bukankah begitu?
Tentu saja.
Misalnya kita mengarang buku yang menjelaskan tentang diri
kita. Kita tidak mungkin menyebut diri kita dengan nama kita, kita akan
menyebut diri kita dengan “Aku”, “Saya” atau bahasa yang serupa yang
menunjukkan orang pertama tunggal. Misalnya Budi mengarang buku tentang dirinya
dan gurunya. Budi menyebut di tulisannya “Aku bersama guruku pergi ke rumahku”,
mana mungkin Budi menulis “Budi bersama gurunya pergi ke rumah Budi”.
Jadi sudah jelas sekali bahwa Injil Matius tidaklah ditulis
oleh Matius. Bahkan para pakar banyak berpendapat bahwa Matius sebenarnya
memanglah bukanlah penulis Injil Matius. Injil ini ditulis oleh orang ketiga
dan bukan Matius. Para pakar mengatakan bahwa nama-nama kitab di Alkitab dibuat
agar mempermudah mengingatnya dan menyebutkan kitabnya. Menurut mereka jika
tidak ditulis seperti itu maka orang-orang akan membacanya “Kitab pertama
Perjanjian Baru pasal 9 ayat 9.” Akan tetapi kalau sudah diberi nama
orang-orang akan senang membacanya “Matius pasal 9 ayat 9” atau “Lukas pasal 2
ayat 2”. Bukti lainnya bahwa kitab-kitab Injil yang empat tidaklah ditulis oleh
mereka sendiri adalah mereka tidak pernah menandatangani kitab mereka.
Maka dari itu para pakar sendiri juga menyatakan bahwa
kitab-kitab Injil yang empat sejatinya tidaklah ditulis oleh Matius, Markus,
Lukas dan Yohanes. Akan tetapi kitab-kitab tersebut ditulis oleh orang ketiga.
Dan sengaja diberi nama-nama seperti nama murid Yesus adalah agar mempermudah
orang membaca dan mengingatnya. Kalau para pakar sendiri sudah mengakui bahwa
injil-injil tersebut tidaklah ditulis oleh murid Yesus lalu kenapa orang-orang
Kristen masih bersikeras mengimaninya sebagai firman Tuhan? Kenapa mereka masih
meyakini bahwa murid Yesus lah yang telah menulis Alkitab?
Maka dari itu saya mengajak kepada seluruh teman-teman saya
yang Kristen untuk kembali kepada ajaran yang benar yaitu agama Islam. Karena
hanya agama Islam lah agama yang benar di dunia ini, bukanlah Kristen ataupun
Yahudi. Kembalilah kepada ajaran yang benar dan taubatlah kepada Allah
Subhanahu Wa Ta’ala. Kalau kalian mati dalam keadaan kekafiran maka kalian
kelak akan dimasukkan ke dalam neraka Jahannam yang sangat panas dan siksanya
begitu pedih. Sungguh aku mencintai kalian dan ingin kalian berada di jalan
yang benar.
Semoga Allah beri hidayah kepada orang-orang Kristen agar
masuk Islam.
0 komentar:
Post a Comment